Polres Nunukan Gelar Press Release Akhir Tahun

NUNUKAN – Mewakili Bupati Nunukan, Kasat Polisi Pamong Praja Kabupaten Nunukan Mesak Adianto,S.Sos,.M.Si menghadiri kegiatan Press Release Akhir Tahun serta pemusnahan barang bukti yang selama Tahun 2023 yang digelar Polres Nunukan bertempat di lapangan Apel Tri Brata Polres Nunukan, Jum’at (29/12)

Adapun kasus yang berhasil diungkap Polres Nunukan selama Tahun 2023 diantaranya:

KONVESIONAL :
-Tindak Pidana Pencurian 104 Kasus
-Tindak Pidana Penganiayaan 45 Kasus
-Tindak Pidana Perlindungan Anak 36 Kasus
-DLL 93 Kasus

TRANSNASIONAL :
– Tindak Pidana Narkoba 111 Kasus
– Tindak Pidana TTPO 16 Kasus
– Tindak Pidana UU PPMI 5 kasus
– Tindak Pidana UU Keimigrasian 6 orang

KEKAYAAN NEGARA :
-Tindak Pidana Cukai 1 Kasus
-Tindak Pidana Kejahatan Perkebunan 1 Kasus
-Tindak Pidana Illegal Logging 1 Kasus
-Tindak Pidana UU TTG Pelayanan 1 Kasus

Total pelaku yang berhasil diamankan sebanyak 194 orang. Total Barang Bukti Narkoba 88.772,29 Gram, 168 pill extasy dan 30 botol cairan liquid NKB @10 ml.

Dalam kesempatan ini Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, S.I.K. M.H menerangkan bahwa Giat gelar Press Release ini seluruh kasus yang selama 1 Tahun di Tahun 2023 yang ditangani oleh Polres Nunukan.

“Adapun barang bukti yang kami musnahkan diantaranya, 75 buah Knalpot, 253 Botol minuman Beralkohol berbagai Merk, 32.000,00 Gram Sabu, 96 Butir extasy, dan Kosmetik berbagai jenis merek.“jelas Kapolres Nunukan.

Lanjut dikatakan dengan adanya pemusnahan barang bukti ini, Kapolres berharap semoga Polres Nunukan di Tahun 2024 bisa lebih meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah Hukum Polres Nunukan.

” Agar masyarakat merasa aman dan nyaman karena keamanan dan ketertiban di masyarakat sudah tugas kita sebagai Polisi yang selalu mengayomi melayani serta memberikan yang terbaik untuk masyarakat”* tambahnya.

(PROKOMPIM)

Jelang Pemilu 2024, KPPI Nunukan Gelar Workshop Pendidikan Politik Untuk Perempuan

NUNUKAN – Mewakili Bupati Nunukan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Abdul Munir, ST, M.A.P membuka secara Resmi Workshop Pendidikan Politik Untuk Perempuan yang dilaksanakan oleh Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Nunukan, bertempat di Ruang Rapat Lt. IV Kantor Bupati Nunukan,Kamis pagi (28/12/2023)

Dengan mengusung tema “Keadilan Gender dan Transformasi Politik Perempuan” acara Workshop tersebut menghadirkan 3 Narasumber yaitu Kepala Badan Kesbangpol Hasan Basri SIP, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nunukan Faridah Ariyani dan Sekretaris DPD KPPI Prov. Kaltara Farida Silviawatiz. ST

Pemilu merupakan hal yang krusial dalam Demokrasi dan tahun 2023 merupakan tahun politik yang dapat digunakan sebagai momentum dalam melakukan pendidikan politik untuk merespon pemilu 2024 yang akan datang,

Oleh karenanya untuk memberikan edukasi yang lebih luas tersebut KPPI Nunukan menggelar Workshop Pendidikan Politik Perempuan dengan sasaran utama yaitu Perwakilan dari 14 partai politik se kabupaten Nunukan yang mana keterlibatan Perempuan dalam kursi legislatif sebesar 30%.

Menurut Bupati Nunukan dalam pidato singkatnya yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Abdul Munir, bahwa dari pemilu ke pemilu berikutnya tentu saja tidak bisa dipisahkan dari kiprah para perempuan, baik sebagai calon anggota Legislatif di semua tingkatan, sebagai penyelenggara Pemilu, mulai dari KPPS hingga anggota KPU dan Bawaslu, maupun mungkin sebagai tim sukses salah satu kandidat. Hal itu menunjukkan bahwa kaum perempuan telah mendapat tempat dan posisi yang sama dan setara dengan kaum laki – laki, tidak ada lagi perbedaan, dan Diskriminasi dalam satu jabatan politik yang tidak boleh dimasuki oleh kaum Perempuan.

“Situasi ini tentu saja patut kita syukuri bersama, karena perjuangan agar para Perempuan mendapatkan hak dan kedudukan yang sama di kancah perpolitikan tanah air ternyata tidak sia – sia, Tinggal sekarang adalah bagaimana para perempuan memanfaatkan potensi dan peluang tersebut dengan baik, bisakah para perempuan bersaing, dan bertarung dengan kaum laki – laki untuk menempati jabatan – jabatan politik yang ada ? ataukah perempuan hanya sekedar menjadi pelengkap dan penggembira dari pesta demokrasi kita, inilah tantangan yang harus kita jawab bersama – sama.” Ujar Abdul Munir.

Diakhir pidatonya, Bupati mengatakan bahwa secara kualitas, para perempuan di tanah air saat ini semakin menunjukkan kualitas dan kiprahnya secara nyata. banyak sekali politikus perempuan yang berhasil menjadi pejabat politik yang disegani, baik sebagai anggota DPR, DPRD, DPD, maupun sebagai kepala daerah dan mereka juga terbukti mampu bekerja dengan baik, dan mendapatkan apresiasi dan dukungan yang luas dari masyarakat.

“Keberhasilan itu harus menjadi pemicu bagi para perempuan di Kabupaten Nunukan, bahwa di dunia politik – para perempuan juga tidak kalah dengan kaum laki – laki, untuk itu saya berharap dari workshop kali ini akan muncul kesadaran di kalangan para perempuan untuk semakin berani terjun dan berkiprah di dunia politik, sehingga wajah perpolitikan di Kabupaten Nunukan akan semakin segar dan berwarna, para perempuan harus semakin cerdas, dan jangan hanya mau dimanfaatkan suaranya demi kepentingan orang – orang yang belum tentu mampu membawa dan menyampaikan aspirasi para perempuan.”tutupnya.

Dikesempatan yang sama Hj. Fajar Arsidana selaku Pj. Ketua DPC KPPI Nunukan mengatakan tujuan dilaksanakannya workshop ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para calon-calon legislatif perempuan, agar dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan tentang kepemimpinan,meningkatkan kesadaran kritis terhadap pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan gender, meningkatkan pemahaman tentang Hak Azasi Manusia, Hak Azasi Perempuan, kesadaran dan komitmen dalam menegakkan keadilan Gender, meningkatkan pemahaman tentang advokasi kebijakan, meningkatkan minat perempuan untuk berperan aktif dalam Organisasi/lembaga Politik.

Workshop dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.

(PROKOMPIM)

Hadiri Pegelaran seni budaya Tidung, Wabup Hanafiah Minta Para Orang Tua Tetap Ajarkan Bahasa Tidung Pada AnaknyaHadiri Pegelaran seni budaya Tidung, Wabup Hanafiah Minta Para Orang Tua Tetap Ajarkan Bahasa Tidung Pada Anaknya

NUNUKAN- Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah membuka secara resmi Pegelaran Seni Budaya Tidung yang di selenggarakan di halaman Baloy Adat Tidung Binusan, Kamis 28 Desember 2023.

Warisan budaya tak benda ini sudah berlangsung tiga tahun terakhir, dan akan menjadi agenda tahunan.

Wabup Hanafiah pada kesempatan ini mengingatkan pentingnya kegiatan seperti pegelaran seni budaya, sebagai sarana mempertahankan budaya leluhur yang ditengah perkembangan jaman. Wabup Hanafiah juga mengapresiasi adanya doa tolak bala dengan harapan Nunukan ke depan tetap aman damai, tidak ada komplik sehingga tidak akan mengganggu proses pembangunan ke depan.

Lebih jauh Wabup mengatakan seni dan budaya merupakan perwujudan dari sejarah, filosofi adat istiadat dan kebiasaan yang tumbuh di tengah masyarakat selama puluhan atau ratusan tahun. Lewat seni dan budaya bisa hidup secara arif dan bijaksana karena sudah mengetahui akar dan hak hak hidup yang sesungguhnya.

” Kita berkumpul di Baloy Adat Tidung ini untuk melaksanakan pagelaran seni dan budaya suku Tidung Tahun 2023, kegiatan ini merupakan upaya kita untuk tetap melestarikan seni dan budaya yang sudah diwariskan para leluhur/para pendahulu kita.” Ungkapnya.

Wabup Hanafiah juga mengatakan keberadaan Baloy Adat Tidung Binusan sangat bagus, dimana dimanfaatkan sebagai tempat untuk melakukan proses belajar mengajar bahasa tidung. Wabup juga meminta kepada para orang tua untuk tetap mengajarkan bahasa Tidung kepada anak-anaknya masing-masing, agar bahasa daerah tetap terpelihara.

Dalam kesemoatannya ketua Panitia H. Surai menyampaikan bahwa adanya pegelaran seni budaya selain melestarikan dan mempertahankan seni budaya warisan leluhur juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi serta pertanggung jawaban para pemangku adat, dan sebagai tolak bala, serta menjadikan desa Binusan sebagai desa wisata yang diakui di tingkat nasional.

” Di penghujung bulan kita komunitas masyarakat adat Tidung, dalam hal ini terdiri dari 12 Kecamatan, 48 Pagun/Kampung bersatu menyelenggarakan acara ini, maksudnya sebagai pelaporan ke Pemda Nunukan, kepada pemangku adat yang tidak lagi berupa uang tunai akan tetapi dengan adanya kegiatan, selain itu sebagai pelestarian budaya sebagai warisan budaya.” Jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, berbagai tarian disuguhkan antara lain, penampilan dari Sanggar Tari Besasak Junior (Pagun Binusan), Sanggar Tari Besasak Senior (Pagun Binusan), Sanggar Tari Busak Malay (Pagun Ujang Fatima), Sanggar Tari Ina Itit Borneo (Pagun Tanjung), Sanggar Tari Seroja (Pagun Blok 3), Sanggar Tari Bebilin Taka (Pagun Rambutan 1), Sanggar Tari Imbaya Taka (Pagun Rambutan 2)
Sanggar Tari Tunas Bagu (Pagun Ujang Dewa).

(PROKOMPIM)

Rakerprov Kormi Kaltara, Momentum Bangkitkan Olahraga Rekreasi

TARAKAN – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP., M.Si., menyebutkan sepanjang tahun 2023 ini KORMI telah mengukir prestasi yang cukup baik di semua INORGA yang ada baik di kabupaten/kota. 

Hal ini disampaikan saat meresmikan Rapat Kerja Provinsi Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kaltara 2023 di Gedung Wanita, Jumat (29/12).

Turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara, Obed Daniel LT., S.Hut., M.M., , Ketua Umum KORMI Nasional, Hayono Isman via daring (zoom meeting) dan seluruh ketua dan pengurus KORMI kabupaten kota se Kaltara.

“Saya berharap kedepan olaharaga di bidang inorga ini bisa menjadi aset wisata, olahraga masyarakat ini cermin dari pada aktifitas masyarakat, ini yang ingin kita dihidupkan,” ucap Wagub Yansen.

Mudahan kedepan kesadaran masyarakat tumbuh dengan sendirinya sehingga bisa menjadi aset wisata, bukan hanya sekedar olahraga semata tapi juga memikirkan sektor wisata dan ekonomi masyarakat

Wagub Yansen menjabarkan saat ini kepengurusan Kormi ini telah berjalan dari tahun 2021, kemudian Fornas 2022-2023 di Palembang, akan mengevaluasi itu sehingga nanti prestasi – prestasi cabang indorga yang ada KORMI bisa tingkatkan.

Rakor bertujuan melihat refleksi dari respon masyarakat terhadap kegiatan Kormi selama ini telah berjalan dan diharapkan berdampak positif kepada masyarakat.

“Masyarakat harus dibangun memiliki tubuh yang sehat, gembira, bugar sehingga bisa aktif dalam pembangunan itu intinya sehingga ini harus di evaluasi juga sejauh mana keterlibatan masyarakat,” pungkasnya.

(dkisp)

DPD KNPI Nunukan Gelar Doa Bersama Pemuda Lintas Agama

NUNUKAN – Mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nunukan hadir pada acara Doa Bersama Pemuda Lintas Agama oleh Pengurus DPD KNPI Nunukan Bidang Keagamaan dan Multikultural. Acara itu dilakukan di Ballroom Hotel Laura Nunukan, Kamis (28/12).

Sebagai daerah perlintasan, kondisi masyarakat di Kabupaten Nunukan begitu beragam. Hampir semua suku bangsa dan agama ada di Kabupaten Nunukan, namun selama ini masyarakat bisa hidup dengan rukun, damai, dan tidak saling mempertentangkan semua perbedaan tersebut. Masyarakat bisa hidup berdampingan dengan rukun, saling menghormati, dan toleransi antara satu dengan yang lain.

Maka dari itu pada sambutan Bupati Nunukan yang dibacakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nunukan Hasan Basri mengatakan bahwa situasi yang aman dan damai tersebut harus terus dijaga dan dipelihara oleh seluruh elemen di masyarakat.

“Untuk itu, saya menyambut baik kehadiran pemuda lintas agama yang dipelopori oleh KNPI Kabupaten Nunukan. Harapan kita semua, hadirnya pemuda lintas agama tersebut bisa menjadi jembatan dan mediator atas berbagai kepentingan yang ada di tengah masyarakat”, ujar Hasan.

Pemuda lintas agama juga diharapkan mampu merajut semua perbedaan yang ada menjadi satu kekuatan yang besar untuk menggerakkan pembangunan di Kabupaten Nunukan.

Mengambil tema “Dengan semangat toleransi antar pemuda, kita wujudkan Nunukan yang lebih moderat dan bermartabat”, Ketua KNPI Nunukan Ana Bella Morizcha berharap pemuda dapat menjadi simbol representatif bahwa perbedaan bukan penghalang dari umat beragama.

Selanjutnya, pada momentum Pemuda Lintas Agama dilakukan doa bersama secara agama masing-masing yakni doa secara agama islam, kristen, katolik, hindu, buddha dan konghucu. Doa bersama tersebut dilakukan untuk mempereratkan persatuan dan kebersamaan, perdamaian serta menyongsong perhelatan pemilu juga harapan-harapan untuk memasuki tahun baru yang lebih baik lagi.

(PROKOMPIM)