Gubernur Kaltara Letakkan Batu Pertama Pembangunan SLB Negeri Bunyu

BULUNGAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, meresmikan pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Bunyu dengan melakukan peletakan batu pertama. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gubernur di Pulau Bunyu.

Pembangunan SLB Negeri Bunyu ini merupakan yang pertama di pulau tersebut dan didukung oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina EP Bunyu Field. Kehadiran SLB di Bunyu diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di daerah tersebut.

Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, Dr. Teguh Henri Sutanto, M.Pd, serta perwakilan dari PT. Pertamina EP Bunyu Field yang berperan penting dalam inisiatif pembangunan sekolah ini.

“Keberadaan SLB ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Pulau Bunyu. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya PT. Pertamina EP Bunyu Field, yang berkontribusi dalam pembangunan ini,” ujar Gubernur Zainal, Rabu (11/9).

Selain itu, pembangunan SLB ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kalimantan Utara, termasuk di daerah terpencil seperti Pulau Bunyu.

(dkisp)

Gubernur Dukung Penuh Pesparawi Kaltara Pada Lomba Tingkat Nasional

MALINAU – Usai melaksanakan rangkaian kegiatannya di Pulau Bunyu, Gubernur Dr. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum melanjutkan agenda perjalanannya ke Bumi Intimung guna menutup acara perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), Rabu (11/9).

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Malinau menyuksekan lomba Pesparawi pertama di tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ini.

Mengenai rencana Provinsi Kaltara yang akan mengikuti Pesparawi tingkat nasional, Gubernur yakinkan untuk memberi dukungan penuh untuk terlaksananya partisipasi provinsi di event yang pelaksanaannya digelar pada pertengahan 2025 mendatang.

“Tidak perlu khawatir, kegiatan nasional nanti saya juga akan mendukung penuh dan saya harapkan perwakilan/ utusan dari Kaltara bisa mengharumkan nama Kaltara dan bisa memperlihatkan prestasi-prestasi yang luar biasa,”katanya.

Selain itu, menurutnya, Pesparawi adalah wadah aktualisasi persekutuan gereja atau umat Kristen yang diharapankan akan terjalin relasi yang indah dan penguatan sebagai bentuk kasih nyata persaudaraan.

“Tentunya pada kegiatan Pesparawi ini diharapkan bukan hanya sekadar ajang perlombaan saja, tetapi sebagai upaya dalam pembinaan iman spiritual dan moral umat Kristen sekaligus meningkatkan tali persaudaraan antar denominasi gereja,”katanya.

Ia juga berpesan kepada pemenang lomba agar terus mempersiapkan diri yang tebaik menuju Pesparawi Nasional di Papua Barat.

Bagi tim yang belum memenangkan lomba, agar tetap tidak berkecil hati dan terus mengasah keterampilan. “Jadikan kesempatan ini untuk mengharumkan dan memperkenalkan budaya lokal Kaltara dimanapun kita berada,”pesannya.

Hadir dalam kegiatan penutupan ini Bupati Malinau beserta jajarannya, Wakil Bupati KTT dan perwakilan kepala daerah kabupaten/kota, unsur forkopimda kab/kota, Kasubdit Persatuan Umat dan Pengembangan Budaya (PUPB) Ditjen Bimas Kristen, Perwakilan Bimas Kristen Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Kaltara, Kepala peserta paduan suara se-Kaltara dan denominasi gereja di Kabupaten Malinau.

(dkisp)

33 Kepala Keluarga di Pulau Bunyu Terima Sambungan Listrik Gratis

BULUNGAN – Sebanyak 33 kepala keluarga di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), menerima bantuan pemasangan listrik gratis melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Penyalaan sambungan listrik perdana dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, Rabu (11/9).

Salah satu penerima manfaat, Syafruddin, warga Kecamatan Bunyu, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur atas bantuan yang telah diterimanya.

“Terima kasih banyak Pak Gubernur, atas bantuan bapak membantu menerangi rumah kami,” ujar Syafruddin.

Gubernur Zainal menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat, terutama yang kurang mampu, dapat menikmati fasilitas listrik.

“Dengan adanya bantuan pemasangan listrik gratis ini, tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati dan merasakan manfaat dari listrik,” katanya.

Program BPBL ini telah disalurkan kepada 366 kepala keluarga di Kabupaten Bulungan, termasuk 33 kepala keluarga di Kecamatan Bunyu.

Gubernur Zainal juga berharap agar sambungan listrik ini tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga menjadi pendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Semoga bantuan pemasangan listrik ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Gubernur Zainal.

Seperti diketahui kuota Program BPBL 2024 dialokasikan untuk 1.000 Kepala keluarga (KK). Penerima bantuan BPBL adalah keluarga dari kategori tidak mampu. Diperkuat dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

“Jika yang mengusulkan tidak terdata dalam DTKS atau P3KE, maka kami minta dibuatkan surat validasi dari desa atau kelurahan, yang menyatakan bahwa bersangkutan layak menerima bantuan,” ungkapnya.

Dalam program BPBL, setiap KK mendapat daya listrik sebesar 4 Ampere atau 900 VA, 3 titik lampu, 1 titik stop kontak dan satu grounding. “Fasilitas pasang listrik rumah telah menjadi satu paket bersama instalasi listrik,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemprov Kaltara melalui Dinas ESDM mengalokasikan program BPBL untuk 150 KK pada tahun 2021, 50 KK pada tahun 2022 dan 300 KK pada tahun 2023.

(dkisp)

Pertama Kali, Lomba Pesparawi Tingkat Provinsi di Gelar

MALINAU – Untuk pertama kalinya dalam sejarah Kalimantan Utara (Kaltara), lomba Pentas Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat provinsi resmi digelar. Acara pembukaan yang dilaksanakan di halaman Padan Liu Burung, Malinau, Selasa (10/9), dibuka secara virtual oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum.

Ajang Pesparawi ini merupakan langkah awal bagi Kaltara dalam membangun semangat kebersamaan melalui musik gerejawi. Lomba tersebut menghadirkan para peserta dari berbagai daerah di Kaltara, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Kaltara, Dr Yansen TP, M.Si, para kepala daerah se-Kaltara, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kasubdit Persatuan Umat dan Pengembangan Budaya (PUPB) Ditjen Bimas Kristen, serta para peserta paduan suara dari kabupaten/kota di seluruh provinsi.

Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual, Gubernur Zainal mengungkapkan bahwa Pesparawi menjadi momentum penting bagi Kalimantan Utara yang dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman budaya dan agamanya.

“Kaltara memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa, serta kerukunan antarumat beragama yang perlu terus dijaga. Saya berharap Pesparawi ini tidak hanya mempererat kebersamaan, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas musik gerejawi, menguatkan nilai-nilai keagamaan, serta menumbuhkan rasa persaudaraan antarumat Kristen,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zainal menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkokoh persatuan dan toleransi di tengah masyarakat. Ia berharap Pesparawi ini dapat menjadi wadah bagi umat Kristen di Kaltara untuk menunjukkan potensi seni dan musik gerejawi mereka, serta mempertegas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kerukunan umat beragama.

LANGKAH KALTARA MENUJU PESPARAWI NASIONAL

Tak hanya menjadi ajang kompetisi di tingkat provinsi, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kaltara, Norhayati Andris, menekankan bahwa ajang ini juga menjadi persiapan awal untuk Kaltara dalam berpartisipasi di Pesparawi tingkat nasional pada tahun 2025.

“Pesparawi tingkat provinsi ini akan menjadi titik awal persiapan kita untuk menghadapi kompetisi yang lebih besar di tingkat nasional. Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah, baik secara moril maupun materil, agar persiapan menuju Pesparawi Nasional 2025 bisa terlaksana dengan baik,” ungkapnya.

Norhayati juga menambahkan bahwa Pesparawi kali ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga bagi peserta, bukan hanya dari segi kompetisi, tetapi juga dalam menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerja sama di antara berbagai elemen masyarakat Kristen di Kaltara.

Dengan semangat persaudaraan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan Pesparawi tingkat provinsi ini dapat menjadi ajang yang tak hanya memperlihatkan talenta musik, tetapi juga memperkuat persatuan dan kesatuan di Kaltara, sebuah provinsi yang kaya akan keragaman.

(dkisp)

Tenaga Pendidik Dituntut Kuasai Teknologi

BULUNGAN – Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat dewasa ini, menuntut para pendiri untuk dapat memanfaatkan hasil – hasil teknologi dalam proses belajar dan terampil mengakses ilmu pengetahuan terkait yang lebih luas.

Disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., ketika membuka secara resmi kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru se-Kecamatan Bunyu di SMA Negeri 1 Bunyu, Rabu (11/9).

Dalam momen tersebut Gubernur Zainal mengapresiasi atas semua dukungan khususnya dari PT. Lamindo Inter Multikan memberikan dukungan corporate social responsibility (CSR) dengan mengusung tema “Optimalisai Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Inklusi”.

“Workhshop ini di desain sebagai wadah untuk menggali potensi luar biasa dari integrasi TIK dalam konsep pembelajaran yang inklusif,” kata Gubernur Zainal.

Multimedia pembelajaran merupakan media pembelajaran yang mempunyai kekuatan dalam mentransfer informasi, karena pembelajaran berlangsung dengan tidak hanya membaca mendengar tetapi dengan melihat penjelasan yang berupa animasi.

Karena itu, ia mendorong para tenaga pendidik untuk mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang dapat berjalan lebih efektif dan menarik kemudian membangkitkan motivasi serta memancing kreativitas peserta didik.

Gubernur menyebut kehadiran workshop ini mampu menjadi forum untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam mengimplementasikan teknologi serta merumuskan strategi kongkrit untuk mengatasi tantangan tersebut.

“Saya percaya bahwa workshop ini akan menjadi langkah penting dalam memahami secara lebih mendalam memanfaatkan teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” tuntasnya.

Dalam kegiatan ini dikuti 80 peserta guru, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, Dr. Teguh Henri Sutanto, M.Pd, Deputi Geneal Manager PT. Lamindo Inter Multikon, Hamzah Kasim, tokoh masyarakat, H Abdul Wahab.

(dkisp)