Jakarta -Berandankrinews.com
“Pemimpin besar, ksatria dan sejati itu di patri, di dadar. Bukan ujug-ujug. Juga bukan lahir dari biduk kenyamanan dan foya-foya”, dr Ali M ATMO, M. Biomed., 12/8/2023.
Dalam sejarah peradaban manusia dari Nabi Adam AS hingga era digital saat ini alami pasang surut namun tetap berpakem pada hukum alam semesta. Yaitu menuju sebuah keseimbangan (base on equilibrium). Dan pada momentumnya hadir pemimpin besar, ksatria dan sejati hantarkan peradaban manusia atau suatu bangsa gapai puncak kejayaannya setelah berada dititik nadir.
Demikian pula di bumi nusantara abad VII di gapai Kerajaan Sriwijaya Raja Bala Putra Dewa dan abad XIV digapai Kerajaan Majapahit Raja Hayam Wuruk. Akankah Indonesia menggapainya? Apakah Pilpres 2024 hadirkan pemimpin besar ksatria dan sejati Indonesia?
Pemimpin itu ada atas keberadaan Tuhan, rakyat, bumi, serta tatanan nilai, budaya dan peradaban dari perjalanan sejarah panjang suatu bangsa dan negeri. Pemimpin itu bukan penguasa yang sewenang-wenang melainkan mengayomi, melindungi dan berada di garda depan apapun dikorbankan, juga segala yang dimiliki demi dan untuk yang dipimpin. Bukan sebaliknya, tegas Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) dr Ali Mahsun ATMO, M. Biomed, Stasiun KA Senen Jakarta, Sabtu Malam, 12/8/2023.
Pemimpin besar, ksatria dan sejati itu di patri, di dadar. Bukan ujug-ujug. Juga bukan dari biduk kenyamanan dan foya-foya. Hadir saat dan sesuai dengan momentum dan pakem hukum alam semesta. Untuk Indonesia, sesuai dengan pandangan kami, secara gamblang disimbolkan pada Perisai Garuda Pancasila. Pemimpin besar, ksatria dan sejati keberadaannya di era sejahtera berkeadilan dengan simbol Padi Kapas Warna Dasar Putih.
Sebuah era kepemimpinan negeri dimana terjadi keseimbangan antara keberadaan Tuhan, rakyat, bumi, serta tatanan nilai, budaya dan peradaban sejarah panjang perjalanan bangsa dan negeri ini. Akankah hadir pada momentum Pilpres 2024?, tambah Ali M ATMO dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FKUB Malang dan FKUI Jakarta yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan.
Saat ini Indonesia berada pada fase titik kulminasi era reformasi yang telah berlangsung 25 tahun sejak 1998. Di Perisasi Garuda Pancasila disimbolkan Rantai Warna Dasar Merah. Berlandaskan pandangan subyektif dan obyektif kami, pilpres 2024 bukan momentum hadirnya pemimpin besar, ksatria dan sejati Indonesia. Lebih dari itu, Presiden dan Wapres terpilih, maksimal pada penghantaran etape jalan negeri selanjutnya yaitu era sejahtera berkeadilan.
Oleh karena itu, yang lebih utama saat ini bukan rebutan kursi Presiden dan Wakil Presiden RI. Melainkan isi perut rakyat, dampingi pelaku ekonlmi rakyat dan generasi penerus bangsa guna penghantaran ke era sejahtera berkeadilan. Singkatnya Pilpres 2024 tak hadirkan pemimpin besar ksatria dan sejati Indonesia, pungkas Mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI dan Sekretaris Lembaga Sosial Mabarrot PBNU.