Tak Hadirkan Saksi Meringankan, Kasus Terdakwa Rudy Dermawan Muliadi Diputus Pekan Depan


jakarta-Berandankrinews.com
Sidang putusan perkara pidana khusus No. 731/Pid.Sus/2023/ PN Jkt.Pst tentang dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan terdakwa Rudy Dermawan Muliadi terhadap Ketua Umum APKOMINDO Ir. Soegiharto Santoso, SH di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan dibacakan Majelis Hakim pada Rabu, (05/6/2024) pekan depan.

Pada sidang-sidang perkara tersebut ternyata terdakwa Rudy Derwawan Muliadi tidak bisa menghadirkan saksi meringankan atau biasa disebut saksi a de charge di PN Jakarat Pusat. Padahal kesempatan itu menguntungkan seorang terdakwa dan biasanya diberikan majelis hakim agar terdakwa bisa menghadirkan saksi yang meringkankannya.

Selain itu, pada sidang yang dipimpin Majelis Hakim Toni Irfan, SH tersebut, bersama dengan hakim anggota Teguh Santoso, SH., I Gusti Ngurah Partha Bhargawa, SH, kepada pihak terdakwa Rudy Derwawan Muliadi telah diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan Duplik secara tertulis.

Namun tanggapan Duplik tersebut hanya disampaikan pihak terdakwa melalui keterangan lisan yang disampaikan kuasa hukumnya Andreas Haryanto, SH., CN., bahkan sebelumnya telah diberi kesempatan pula untuk menghadirkan saksi meringankan, akan tetapi tidak pernah ada yang hadir.

Pihak korban Ir. Soegiharto Santoso, SH. yang juga berprofesi sebagai wartawan turut memberikan komentarnya usai persidangan terkait kesempatan menghadirkan saksi meringankan yang tidak digunakan terdakwa Rudy Derwawan Muliadi.

“Untuk kepentingan pembelaan terhadap hak-haknya, sesungguhnya terdakwa bisa mendatangkan saksi yang meringankan karena hal itu umum dilakukan oleh para Terdakwa. Karena hal tersebut pasti akan menguntungkan pihak terdakwa,” ujar Hoky sapaan akrab tokoh yang juga berprofesi pengacara, dan kini dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal PERATIN (Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia).

Menurut Hoky, kehadiran saksi a de charge sejatinya dapat menjadi penyeimbang, atau bahkan itu mungkin bisa membantu pihak terdakwa meyakinkan majelis hakim menganulir keterangan dari para saksi yang memberatkan atau saksi a charge.

“Namun faktanya pada persidangan perkara tersebut, tidak ada seorangpun saksi yang mampu dihadirkan pihak terdakwa Rudy Derwawan Muliadi untuk membantu membebaskan ataupun meringankan hukuman sesuai tuntutan JPU, sungguh ironis sekali.” ungkapnya.

Ia juga mensinyalir, ketidakmampuan terdakwa menghadirkan saksi meringankan karena pengurus APKOMINDO dari kelompok Terdakwa sudah paham betul bahwa sesungguhnya Hoky selaku korban telah membuka jalan mediasi damai yang difasilitasi oleh Polda DIY sebanyak 2 (dua) kali namun terdakwa tidak menanggapinya.

Namun dalam fakta persidangan terdakwa justru berani memberikan keterangan palsu kepada majelis hakim dan JPU bahwa yang bersangkutan hadir di Polda. “Mungkin hal itu penyebab kelompok terdakwa diduga tidak ada yang berani hadir menjadi saksi di persidangan untuk membela hak terdakwa,” tutur Hoky.

Hoky pun mengutarakan bukti fakta bahwa pihaknya sudah berdamai dengan seseorang yang tadinya juga merupakan kelompok yang mendukung terdakwa. “Pak Michael S. Sunggiardi mau minta maaf dan mau mengakui kesalahannya, sehingga proses hukum tidak berlanjut. Tentu ini sangat berbeda dengan sikap terdakwa Rudy Derwawan Muliadi yang tidak mau berdamai dan malah terus menerus melakukan rekasaya hukum,” terangnya.

Hoky mengaku meneruskan kasus ini ke persidangan karena dirinya pernah mengalami kriminalisasi dan ditahan selama 43 hari, atas ulah Terdakwa dan kelompoknya, kemudian terdakwa melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik di Facebook APKOMINDO. Kriminalisasi terhadap Hoky itu berujung bebas murni dari hukuman karena Hoky tidak terbuki bersalah dan diputus bebas oleh PN Bantul, termasuk upaya Kasasi JPU dari Kejagung RI telah ditolak oleh MA.

Sementara, berbeda dengan pihak terdakwa yang tidak mampu menghadirkan saksi meringankan, pada sidang-sidang sebelumnya pihak korban yang diwakili JPU Frederick Christian S, SH, MH justru berhasil menghadirkan 7 orang saksi memberatkan terdakwa, yakni Soegiharto Santoso sendiri sebagai saksi korban, kemudian Sugiyatmo, Ali Said Mahanes, Lukas Lukmana, Michael S. Sunggiardi, Muzakkir, serta Faaz Ismail.

Dari seluruh saksi yang memberatkan ini, tidak satupun memberikan keterangan kepada majelis hakim bahwa terdakwa Rudy Dermawan Muliadi tidak melakukan pencemaran dan penghinaan terhadap korban.

Seluruh saksi tersebut, termasuk Faaz Ismail juga tidak ada yang menyatakan tentang terdakwa Rudy Dermawan Muliadi adalah Ketua Umum APKOMINDO yang terpilih dalam MUNASLUB APKOMINDO tertanggal 02 Februari 2015. Sehingga hal itu sesungguhnya dapat membantah putusan PN JakSel dengan perkara No. 633/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel. yang bisa menang terus hingga PK di MA, meskpiun diduga kuat menggunakan dokumen palsu.

Sebagai informasi, pada agenda sidang sebelumnya, terdakwa Rudy Derwawan Muliadi dituntut pidana penjara oleh JPU selama 8 bulan dengan perintah untuk dapat ditahan, dan denda sebesar Rp 20 Juta dengan subsider 3 bulan kurungan.

Karena menurut JPU terdakwa terbukti bersalah melanggar UU ITE dalam Pasal 45 ayat (3) jo pasal 27 ayat (3) UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana didakwakan dalam dakwaan penuntut Umum.

Tuntutan itu sempat dijawab pihak terdakwa pada sidang pembacaan pledoi yang dibacakan kuasa hukum Dr. H. D. Djunaedi, SH., Sp.N, MH. yang pada intinya menyatakan Terdakwa tidak melakukan perbuatan pidana sesuai dakwaan dari JPU, tetapi faktanya tidak ada saksi meringankan yang dihadirkan untuk menguatkan pledoi tersebut.

Sidang perkara ini ternyata sudah bergulir sejak tanggal 09 November 2023 atau sudah 7 bulan lamanya. Faktanya pada setiap persidangan tak satupun kolega atau pengurus APKOMINDO dari kelompok Terdakwa Rudy Derwawan Muliadi yang hadir untuk memberi dukungan moril kepadanya selaku terdakwa. (Hendra)*

Penguatan Moderasi BeragamaLangkah Strategis IAIN Bone MoU dengan 3 PTKIN

Bone-Berandankrinews.com
IAIN Bone bersama IAIN Palopo, IAIN Parepare dan IAIN Kendari ambil langkah strategis dalam rangka penguatan moderasi beragama dengan penandatangan MoU di Kendari, Jumat (24/5/2024)

Penandatanganan itu merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama (POP-PMB). Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN Bone Dr. Syawaluddin Hanafi, SHI., MH. hadir sebagai peserta.

Dirinya mengapresiasi terlaksananya MoU penguatan moderasi beragama ke 4 PTKIN dan perjanjian kerja sama dengan Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) itu.

Ia juga mengatakan, kegiatan POP-PMB yang rencananya akan berlangsung selama 5 hari itu, adalah langkah memperkuat arah kebijakan Kementerian Agama.

“Kegiatan ini semakin memperkuat pemahaman kami tentang peta jalan moderasi yang dijalankan oleh Kementerian Agama termasuk peran-peran RMB dalam mendorong penguatan moderasi secara masif,”ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua RMB IAIN Kendari Dr. Abdul Muiz Amir, M.Th.I.

“Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen kita bersama untuk melahirkan generasi yang moderat, cerdas, dan berwawasan luas. Dengan penguatan kelembagaan, kita bisa menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi pengembangan moderasi beragama,” katanya.

Hadir sebagai narasumber dalam POP-PMB Kepala Balai Litbang Agama (BLA) Makassar Dr. H. Saprillah, M.Si, Anggota Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jakarta Dr. Martin Lukito Sinaga, dan Dosen UIN Alauddin Makassar Apt. Alwiyah Nur Syarif, M.Si.

Selain itu, ada pula narasumber dari tim ahli Pokja Moderasi Beragama Kemenag RI Dr. (HC) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI periode 2014-2019 dan Ketua DPW MUI Sulawesi Tenggara Drs. KH. Mursyidin, M.Si.

KERIS Dan SEMMI Gaspoll Cetak Pengusaha Milenial Gen Z, Ronny F Sompie: Saya Dukung Penuh Untuk Indonesia Emas


Bekasi, Jawa Barat,-Berandankrinews.com Ditengah warning BPS RI 9,9 juta Gen Z menganggur atau NEET (Not in employment, education or training), Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) gaspoll percepat cetak pengusaha milenial gen Z sukseskan Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030. Hal tersebut dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) yang ditanda tangani oleh Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed., dan Ketua Umum SEMMI Bintang Wahyu Saputra dengan diketahui Ketua Dewan Pembina KERIS Irjen Pol Purn DR Ronny F Sompie, SH., MH., bersamaan dengan Peresmian Sekretariat SEMMI Cabang Kota Bekasi Jawa Barat, Kamis, 23 Mei 2024.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum SEMMI Bintang Wahyu Saputra, Tokoh Milenial Bangsa berdarah Yogyakarta dan Betawi menegaskan, semangat berdagang dan berwirausaha mahasiswa dan pemuda, generasi milenial gen Z hari ini bangkit.

Hidupkan kembali ruh Serikat Islam (SI) yang ditelorkan HOS Cokroaminoto dan Serikat Dagang Islam (SDI) oleh H Samanhudi. Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) yang lahir di tahun 1958 terpanggil Ibu Pertiwi untuk mencetak generasi penerus bangsa menjadi pengusaha handal dan unggul, serta memajukan ekonomi rakyat Indonesia. Untuk itu, SEMMI bersinergi dan berkolaborasi dengan KERIS sebagai wadah milenial dan gen Z berkreasi dan berinovasi, menggembleng diri menjadi pengusaha handal dan unggul.

Ditengah tantangan dan persoalan makin kompleks, warning 9,9 juta gen Z menganggur dimana 2030 Indonesia harus sukses menjemput puncak bonus demografi, serta kondisi global makin tidak menguntungkan, saya haqqul yakin ada adrenalin kejaizan Tuhan yang menyublim rakyat dan bangsa Indonesia. Namun ada syaratnya, harus tetap optimis, kerja keras dan cerdas, serta diperuntukkan sebesar-besarnya untuk rakyat, bangsa dan negara. Kerjasama KERIS dan SEMMI ini sesuai dengan momentum sejarah perjalanan negeri ini. Dulu 1958 SEMMI hadir untuk menjawab pertahankan kemerdekaan negara Indonesia.

Namun kini, SEMMI hadir, KERIS, Forbis, seluruh organisasi usaha dan ekonomi rakyat, serta organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan hadir adalah untuk songsong dan wujudkan Indonesia emas 2045, maju, adil, makmur dan adidaya. Singkatnya, KERIS dan SEMMI gaspoll percepat cetak pengusaha milenial dan gen Z handal dan unggul, tutur sambutan Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed putra asli Mojokerto Jawa Timur yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan.

Saya ucapkan selamat dan sukses atas peresmian Sekretariat SEMMI Cabang Kota Bekasi Jawa Barat. Atas ditandatanganinya perjanjian kerjasama KERIS dan SEMMI. Saat ini dan ke depan, sinergi dan kolaborasi jadi sebuah niscaya. Kita tidak bisa lagi sendirian. Lebih dari itu, yang dimulai dari kecil, dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menjadi fondasi ekonomi bangsa yang kokoh. Sebaliknya yang instan umurnya tidak akan panjang. Selaku Ketua Dewan Pembina KERIS, saya dukung penuh kerjasama ini.

Tentunya harus segera direalisasikan. Harus disinergikan, dikolaborasikan dengan pemerintah, BUMN mau pun swasta. Sekali lagi, saya dukung penuh KERIS dan SEMMI gaspoll percepat cetak pengusaha milenial dan gen Z untuk Indonesia Emas 2045, tegas Irjen Pol Purn DR Ronny F Sompie, SH., MH., mantan Kadiv Humas Polri, Kapolda Bali dan Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Forbis Jateng dan Jabodetabek, DR Slamet Sutrisno turut menyampaikan kata sambutan dan memimpin doa ditengah guyuran berkah hujan dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Turut hadir Ketua Umum HIPOLI, Achmad Fadillah, Jajaran Pengurus SEMMI, FORBIS Jateng dan Jabidetabek, KERIS, dan APKLI Perjuangan.

APTIKNAS Gelar Seminar Strategi Digitialisasi Sektor Pendidikan


Banten-Berandankrinews.com
Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) bekerjasama dengan Yorindo Communication sukses meraih dukungan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam menggelar seminar bertema: “Tantangan & Strategi Digitalisasi dan Cybersecurity di Sektor Pendidikan” pada Rabu (22/5/2024) di Hotel SwissBell Serpong, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Seminar yang mengundang berbagai Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Serpong Tangerang, Provinsi Banten ini berlangsung meriah karena dihadiri langsung Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko yang juga didaulat sebagai salah satu pemateri.

Dalam pemaparannya, Budi Djatmiko menekankan tentang kurikulum yang digunakan saat ini di kampus-kampus sebagian besar masih menggunakan cara-cara yang lama. “Saya dulu kuliah sampai 178 SKS. Sementara anak saya belajar di sekolah menengah dari Singapur hingga kuliah di Amerika hanya 95 SKS. Masalah ini sudah pernah saya sampaikan ke Menteri Nadim saat beliau baru menjadi menteri dan saya diundang,” terang Budi saat menyampaikan materi di depan peserta seminar.

“Di kita banyak mata kuliah yang diajarkan mempertanyakan cita-citamu jadi apa? Kampus dan sekolah-sekolah yang benar tidak menanyakan kamu akan jadi apa, tapi kamu akan menciptakan apa. Karena nanti akan terjadi sesuatu yang baru. Ini yang harus diajarkan kampus karena semua (kurikulum) akan jadi digital. Teknologi apapun akan selalu berubah,” urainya.

Sementara itu, pada pelaksanaan seminar ini turut menghadirkan narasumber kompeten dan berkualitas yang membawakan berbagai tema Digitalisasi dan Cybersecurity seperti “Strategi Infrastruktur Digital” oleh Yoki Mulyadi (Digital Infrastructure Enthusiast). Kemudian ada Kelvin Kristianto (Solutions Architect – ASEL) yang memaparkan materi tentang Smart Learning Sistem.

Sedangkan materi mengenai Data Security disampaikan Thomas (Asustor), lalu materi tentang Pengelolaan Data Digital disampaikan Melvino (Seagate), dan ditutup penyampaian materi tentang Digital Marketing Strategy oleh CEO Cyberlabs Syarief.

Menariknya, seminar serupa bakal diselenggarakan di sejumlah kota antara lain di kota Surabaya 29 Mei 2024 dengan tema yang sama lalu berlanjut 30 Mei 2024 dengan tema: “Tantangan & Strategi Pemanfaatan Blockchain di Industri Kesehatan”, kemudian di kota Medan 6 Juni 2024 dengan tema: “Kumpul Komunitas Sistem Integrator” serta akan berlanjut di kota-kota lainnya, tentu tujuan utama agar bisa terus mendorong pemerataan teknologi digital di berbagai kota.

Pada kesempatan ini pula, Ketum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, SH. mengapresiasi kehadiran Ketum APTISI Budi Djatmiko. Ia mengatakan, organisasi APTIKNAS yang dipimpinnya terdiri dari 2.000 anggota pengusaha pemilik Perusahaan dan Produsen Produk IT, terdiri dari Principal, Distributor, Dealer, System Integrator, Software Developer, Cloud Computing, Big Data, IoT, AI, VR, AR, XR, Cyber Security, Blockchain, Robotic hingga perusahaan Konsultan IT dan Retailer, yang pengurusnya tersebar di 30 kota se-Indonesia dari Aceh sampai Papua.

Hoky, sapaan akrab pendiri organisasi APTIKNAS ini, mengatakan “Sebagai pengguna SDM profesional di bidang IT, kami tentunya akan terus mendorong peningkatan kualitas layanan serta produk-dan solusi IT ke seluruh Indonesia, hingga tercipta pemerataan pemanfaatan Teknologi di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Hoky yang juga merupakan pendiri LSP SDM TIK dan pendiri LSP Pers Indonesia.

Menurutnya, APTIKNAS sangat mendukung program pemerintah Indonesia di bidang IT karena sejalan dengan Program The Road to Indonesia 4.0. Hoky menambahkan, APTIKNAS terus aktif berperan mendorong sosialisasi Pemanfaatan teknologi di berbagai Industri.

“Seminar di Sektor Pendidikan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan di berbagai Industri. Peserta yang hadir hari ini memang kami fokuskan bagi rekan rekan di industri Pendidikan di sekitar Serpong,” ujarnya.

Hoky yang kini dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN) turut memaparkan tentang beberapa trend teknologi digital yang marak digunakan di industri pendidikan antara lain: Pembelajaran daring (online learning), Teknologi edukasi (edtech), Kecerdasan buatan (artificial intelligence), Realitas virtual (virtual reality), dan Augmented reality (augmented reality) yang dapat digunakan untuk menambahkan informasi digital ke dunia nyata, sehingga membantu siswa belajar dengan lebih mudah.

Pada bagian akhir sambutannya, Ia menyampaikan permasalahan terkait pemanfaatan teknologi digital di sektor pendidikan memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, menurutnya, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar ide dan pengalaman dalam mengatasi berbagai tantangan tersebut, sehingga teknologi digital dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Saya berharap kegiatan Seminar ini dapat menambah wawasan bersama dan diharapkan dapat tercipta kolaborasi yang erat agar kita bisa mengupayakan Inovasi- inovasi teknologi yang efisien, efektif dan yang tidak kalah penting teknologi yang tetap berlandaskan pada budaya kita semua,” pungkasnya. (Hendra)

LSP ABI dan BNSP Sukses Laksanakan Upgrading Training & RCC


Jakarta-Berandankrinews.com
Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi – BNSP kembali melaksanakan Upgrading Training dan Recognition Current Competency untuk assessor competency. Kali ini Lembaga Sertifikasi Profesi Alat Berat Indonesia bertindak sebagai pelaksana Pelatihan Peningkatan dan Pengakuan Kompetensi bagi Asesor Kompetensi yang diselenggarakan selama 2 hari di Gedung United Tractors Corporate University, pada (20-21/5/2024).

BNSP menghadirkan Annie Savitri yang sarat pengalaman sebagai Master Asesor pada pelatihan ini yang turut diikuti asesor kompetensi dari LSP lain, salah satunya LSP Pers Indonesia. Dari hasil pelatihan ini, 9 asesor Kembali dinyatakan kompeten untuk menjalankan tugas sebagai asesor di BNSP.

Menariknya dalam Pelatihan Peningkatan dan Pengakuan Kompetensi bagi Asesor Kompetensi kali ini, Master Asesor Annie Savitri banyak memaparkan tentang pembaharuan dalam metode pelaksanaan dan perangkat asesmen pada modul pelatihan yang terdiri dari Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen, Melaksanakan Asesmen, dan Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen.

“Sebetulnya ini bukan hal baru dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi di BNSP. Sudah ada sejak lama tapi baru sekarang mulai diterapkan,” ujar Annie Savitri saat menyampaikan pemaparannya terkait penerapan metode baru di dalam pelaskanaan asesmen di BNSP.

Salah satu peserta dari LSP ABI, Sigit Utomo mengaku bangga Kembali dinyatakan kompeten sebagai asesor. “Kami sangat terbantu mengikuti pelatihan kali ini karena benar-benar dibimbing dan diarahkan oleh master asesor yang berpengalaman. Cara penyampaian materi pun mudah dimengerti,” ujar Sigit usai mengikuti pelatihan (21/5/2025).

Pada kesempatan penutupan pelatihan, Ketua LSP Alat Berat Indonesia (LSP ABI) Agus Suyitno
Didampingi Kepala Bidang Sertifikasi LSP ABI AR Sugeng Santoso menyampaikan mengapresiasi kepada Master Asesor Annie Savitri dan kepada seluruh peserta yang ikut mensukseskan kegiatan ini. “Banyak selamat kepada seluruh peserta yang kembali dinyatakan kompeten sebagai asesor,” ujar Agus Suyitno skaligus menutup secara resmi Upgrading Training dan Recognition Current Competency 2024. ***