Kapolres Nunukan Pimpin Upacara Penutupan Bintek Dan Pembaretan Bintara Remaja Angkatan 48

NUNUKAN – Sebanyak 56 Personel Bintara Remaja Angkatan 48, terdiri dari 44 Polki dan 12 Polwan mengikuti Upacara Penutupan Bintek dan Pembaretan di Lapangan Apel Tribrata Polres Nunukan, Jumat (07/07/2023).

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, S.I.K., M.H didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Nunukan Ny. Melly Taufik. Dan di ikuti oleh Wakapolres Nunukan Kompol William Wilman Sitorus, S.I.K., M.H, PJU dan perwira, ASN, personel serta pengurus Bhayangkari Cabang Nunukan.

Kapolres Nunukan mengatakan, pelaksanaan penutupan Bintek dan Pembaretan Bintara Remaja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan semangat pengabdian, memupuk kedisiplinan, patriotisme, jiwa korsa, loyalitas dan kebersamaan.

“Kegiatan ini juga dimaknai khusus sebagai momentum bergabungnya bintara remaja angkatan 48 di Polres Nunukan,” ungkapnya.

Kapolres Nunukan mengingatkan bintara remaja agar melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab.

Selalu siap dalam segi mental maupun fisik, siapkan diri menjadi Polri yang presisi dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, sebagai sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

“Pada kesempatan ini saya pribadi atas nama keluarga besar Polres Nunukan mengucapkan, selamat bergabung kepada bintara remaja angkatan 48 di Polres Nunukan,” tutupnya.

(*)

Sinergitas TNI-Polri, Bangun Rumah Belajar Dan Perpustakaan Bagi Anak-anak Perbatasan

NUNUKAN – Polres Nunukan, Wujud dedikasi untuk Negeri dan bakti di Tapal Batas NKRI, TNI-Polri bangun Rumah Belajar dan Perpustakaan bagi anak-anak perbatasan di Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kaltara.

Rumah Belajar dan Perpustakan ini diresmikan secara langsung oleh Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, S.I.K., M.H didampingi ketua Bhayangkari Cabang Nunukan Ny. Melly Taufik, Rabu (05/07/2023).

Kapolres Nunukan mengatakan, Taman Belajar dan Perpustakaan ini disediakan bagi anak-anak, khususnya yang orang tuanya Buruh Migran.

Lanjutnya, untuk saat ini Polres Nunukan sudah menyediakan dua Rumah Belajar, salah satunya berada di Kampung timur, Kelurahan Nunukan Barat, Nunukan. Dan satunya yang kami resmikan hari ini di Desa Binalawan.

Polres Nunukan berkolaborasi dengan Wahana Pendidikan Perbatasan yang mana berorientasi pada pendidikan usia dini dengan sasaran buta aksara, anak putus sekolah, pendampingan anak dalam belajar, dan memfasilitasi anak untuk dapat melanjutkan pendidikan baik Formal maupun Program Paket dan terkait kelengkapan data diri seperti akte, KK dll.

“Ada beberapa Personel Polres Nunukan yang ikut dan terlibat sebagai Relawan Wahana Pendidikan Perbatasan / WPP. Kegiatan tersebut dilakukan baik saat melaksanakan patroli ataupun membagi waktu setelah Jam Dinas,” terang Kapolres.

Sebagai Polri yang bertugas di perbatasan, personel Polres Nunukan ikut peduli pada pendidikan yang menjadi salah satu point untuk meningkatkan Kesadaran Hukum, Tertib di Lingkungan Sosial serta membangun SDM, dengan demikian dapat menekan terjadinya Tindak Pidana.

Harapannya dengan adanya rumah belajar anak-anak yang awalnya tidak dapat membaca akhirnya bisa membaca, yang awalnya putus sekolah bisa lanjut bersekolah dengan kolaborasi dengan sekolah terdekat. Dan memberikan bantuan berupa tas sekolah, alat belajar hingga baju sekolah untuk anak-anak tersebut.

“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga Rumah Belajar ini hadir di tengah-tengah kita, dan diharapkan kedepan dapat lebih ditingkatkan sarana dan prasarananya,” tutup Kapolres.

(*)

Jadi Calon Percontohan Desa Anti Korupsi, KPK Gelar Bimtek di Desa Sungai Limau

NUNUKAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat menggelar acara Bimbingan Teknis Program Desa Anti Korupsi di Kabupaten Nunukan, tepatnya di Desa Sei Limau Kecamatan Sebatik Tengah, Rabu (05/07/2023)

Program Desa Anti Korupsi adalah upaya KPK RI yang bekerjasama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi yang dimulai sejak level desa dalam upaya menekan potensi tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana desa.

Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah hadir dan membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Desa Anti Korupsi.

Dalam kesempatan ini Wabup H. Hanafiah mengatakan terpilihnya Desa Sei Limau sebagai calon Percontohan Desa Anti Korupsi adalah sebuah kehormatan yang besar bagi masyarakat di kabupaten Nunukan.

“Saya yakin dipilihnya Desa Sei Limau sebagai calon Percontohan Desa Anti Korupsi tentunya telah melalui berbagai penilaian dan pertimbangan yang sangat matang oleh KPK, kita semua berharap Desa Sei Limau nanti bisa terpilih sebagai salah satu desa yang ditetapkan sebagai Desa Percontohan Anti Korupsi,’ Jelas Wakil Bupati.

H. Hanafiah juga mengatakan,
setiap desa mendapatkan Alokasi Dana Desa yang nilainya terus mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun, kewenangan dan hak keuangan yang besar tersebut tentu saja harus dibarengi oleh semangat anti korupsi, sehingga penggunaan keuangan desa akan makin transparan, akuntabel, dan memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.

Orang Nomor dua di Pemerintah Kabupaten Nunukan ini berharap Bimtek kali ini bisa memberikan pemahaman secara komprehensif kepada seluruh stake holder yang terkait dengan pembangunan desa tentang hal – hal apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan tata kelola Keuangan Desa yang semakin baik.

“Bimtek kali ini juga diharapkan bisa menjadi modal berharga bagi seluruh stake holder untuk bersama – sama memenuhi indikator dan semua persyaratan yang dibutuhkan agar Desa Sungai Limau bisa terpilih sebagai salah satu Desa Percontohan Anti Korupsi di Indonesia, predikat sebagai salah satu Desa Percontohan Anti Korupsi tentu saja bukan merupakan tujuan utama, namun yang paling penting adalah bagaimana Bimtek ini bisa membuka wawasan, dan membangkitkan semangat dari kita semua untuk terus menyempurnakan tata kelola keuangan Desa di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan”, Tambahnya.

Sementara itu, Spesialis Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI Andhika menyampaikan bahwa KPK memilih Desa Sei Limau sebatik Tengah sebagai calon Desa Percontohan Desa Anti Korupsi Tahun 2023 setelah dilakukan observasi di 4 desa di Kalimantan Utara.

“Ada 4 desa yang direkomendasikan dari Kaltara, tiga Sebatik, satu desa lagi berada di Malinau, Desa Pulau Sapi, dan pada akhirnya memilih Desa Sungai Limau masuk salah satu desa bersama 22 desa lain se-Indonesia sebagai Calon Desa Percontohan Anti Korupsi,”tutur Andhika.

Andhika menerangkan, bahwa saat ini masih berupa pencalonan. Sebab, sebelum ditetapkan sebagai Desa Anti Korupsi, masih akan dilakukan tes lanjutan oleh KPK, Inspektorat Kemendes PDTT, Inspektorat Kemendagri, Inspektorat Kemenkeu, serta Inspektorat Provinsi dan Kabupaten.

“Ini masih calon, belum lulus sepenuhnya masih ada test dari tim KPK lainnya nanti, dari Kemendes PDTT, dan juga Inspektorat. Saya disini hanya sebagai tim pembimbing. Nilai untuk Desa Sei Limau baru 53 dari target kita yaitu 90. Sebenarnya kurangnya itu di hal hal yang berupa digitalisasi saja dan beberapa regulasi”, terang Andhika.

Diakhir penyampaian, Andhika berharap kedepannya tidak ada lagi Kepala Desa yang terjerat kasus korupsi.

“Desa anti korupsi tidak akan terwujud tanpa dukungan dari masyarakat. Kami harapkan tidak ada lagi kepala – kepala Desa yang terindikasi tindak pidana korupsi” tutur Andhika.

Bimtek yang berlangsung selama satu hari dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama di hadiri aparat Desa beserta masyarakat Desa Sei Limau yang lokasi tempat tinggalnya tidak jauh dari Kantor Desa sebanyak 35 orang, untuk sesi kedua dengan peserta masyarakat Desa Sei Limau yang jarak lokasi tempat tinggalnya lebih jauh dari Kantor Desa sebanyak 35 orang.

Bimtek juga diikuti oleh para Camat dan Aparat Desa Se Kabupaten Nunukan melalui Live Streaming dan zoom meeting, perwakilan unsur Inspektorat, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Kegiatan Bimtek terdiri dari paparan presentasi oleh Narasumber dari KPK dan Kementerian Desa PDTT, materi yang disampaikan terkait dengan pemanfaatan dan kebijakan Dana Desa, Anti Korupsi dan Indikator Desa Anti Korupsi, yang dilanjutkan dengan diskusi partisipasi aktif oleh seluruh peserta.

Sementara paparan Presentasi KPK menyampaikan Indikator Desa Antikorupsi yang terdiri dari 18 Indikator dan memiliki 5 Komponen yaitu Tata Laksana, Wawasan, Pelayanan, Partisipasi Masyarakat dan Kearifan Lokal.

Hal ini disampaikan agar seluruh peserta yang hadir bisa memahami apa itu Indikator Desa Antikorupsi sehingga kedepannya bisa melakukan kegiatan atau tindakan yang dirasa perlu saat melakukan atau mempersiapkan Desa Antikorupsi.

Diakhir acara Wakil Bupati Nunukan bersama TIM KPK RI beserta para tamu undangan menyaksikan Penandatanganan Komitmen Bersama Mewujudkan Desa Sungai Limau sebagai Percontohan Desa Anti Korupsi yang dilakukan oleh seluruh Peserta Bimtek.

(PROKOMPIM)

Nilai Investasi TW I Rp3,16 T, Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Meroket 5,23 Persen

TANJUNG SELOR – Nilai investasi pada triwulan I 2023 di Provinsi Kalimantan Utara mencapai Rp3,16 triliun, yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

“Angka ini berdasarkan perhitungan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang di Tanjung Selor.

Berdasarkan target BKPM, capaian realisasi investasi periode pertama ini mencapai 10,56 persen dari penetapan target 2023 sebesar Rp29,98 triliun.

Sedangkan, persentase capaian target sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara, telah mencapai 45,25 persen dari penetapan nilai target pada 2023 sebesar Rp7 triliun.

Gubernur Kaltara mengatakan capaian realisasi investasi triwulan satu ini mampu menyerap 1.384 tenaga kerja.

Dia juga menyebut Kementerian Investasi/BKPM memberi target investasi yang tinggi kepada Provinsi Kaltara di wilayah Regional V, yaitu sebesar Rp29,98 triliun.

Target itu disusul Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rp21,26 triliun, Provinsi Bengkulu Rp19 triliun, Provinsi Gorontalo Rp5,48 triliun, Provinsi Papua Barat Rp4,61 triliun, dan Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp3,36 triliun.

Menurutnya, kenaikan target investasi hampir tiga kali lipat tersebut didasarkan proyek-proyek strategis yang ada di Kaltara seperti Proyek Strategi Nasional (PSN) Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, serta proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Hydro Power Mentarang di Kabupaten Malinau.

“Peletakan batu pertama pembangunan proyek besar itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Gubernur Kaltara.

Agar target investasi tercapai, DPMPTSP Kaltara akan secara aktif mendata laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) investor.

Realisasi investasi di Kaltara pada 2017 mencapai Rp2,3 triliun, 2018 sebesar Rp2,2 triliun, 2019 sebesar Rp7,6 triliun, 2020 Rp3,2 triliun, 2021 sebesar Rp5,7 triliun, dan 2022 mencapai Rp13,7 triliun.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara triwulan I 2023 terhadap triwulan I 2022 meroket di angka 5,23 persen (yoy). Berdasarkan data yang diungkap Biro Perekonomian Kaltara, pertumbuhan ekonomi provinsi ke 34 ini jauh diatas target nasional.

“Jadi pertumbuhan kita tadi saat ini untuk Kaltara 5.23 persen. Di Kalimantan pertumbuhan ekonomi nomor dua setelah Kaltim sebesar 5.12 persen,” ujar Kepala Biro Perekonomian Kaltara, Rohadi

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 13,33 persen. Dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,09 persen.

Rohadi berharap tahun ini, pertumbuhan ekonomi lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena pada tahun sebelumnya dilanda wabah Covid – 19. Apalagi, saat ini iklim investasi cukup berpotensi meningkatkan perekonomian di Kaltara.

“Iklim investasi kita jauh lebih baik, jadinya dijamin keamanan, dijamin dengan harga – harga yang baik, kedepan ada beberapa yang sudah memulai termasuk di KIPI. Termasuk yang kita harapkan sebenarnya kegiatan – kegiatan pemerintah itu segera dilaksanakan,”terangnya.

Misalnya proyek – proyek APBN yang ada di Kaltara, karena dengan itu misalnya dilaksanakan maka uang beredar di tengah masyarakat memberikan kesejahteraan bagi masyakarat.

“Kita berharap investor banyak masuk di Kaltara dengan iklim yang bagus, seperti di Tana Kuning ada KIPI, pariwisata dan berbagai kegiatan, masyarakat sangat banyak sewa mobil, terjadi perputaran ekonomi dan banyak tenaga kerja masuk, berharap tenaga kerja yang ada perlu melibatkan tenaga kerja lokal diberdayakan,” pungkasnya.

(dkisp)

Pemetaan Kompetensi Diikuti 500 ASN

TANJUNG SELOR – Sebanyak 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengikuti Pembekalan Persiapan Pelaksanaan Tes Pemetaan/Penilaian dan Kompetensi PNS (Talent Pool) dengan Metode Computer Assisted Competency Test (CACT-BKN), Rabu (5/7).

Talent Pool ini dimaksudkan untuk memetakan kompetensi PNS agar sesuai dengan jabatan dan pekerjaannya sebagai abdi negara. Di mana ASN yang mengikuti kegiatan ini terdiri pejabat administrator, pengawas dan pejabat fungsional.

Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Suriansyah, M.AP mengungkapkan pemerintah Indonesia telah mencanangkan manajemen ASN berbasis sistem merit.

Dengan mengedepankan manajemen talenta sebagai kegiatan prioritas untuk membangun SDM yang profesional, netral, berintegritas, dan berkinerja tinggi untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia.

“Sistem merit atau meritrocacy adalah sistem yang dikelola oleh orang-orang yang diseleksi berdasarkan kemampuan yang dimiliki yaitu kualifikasi, kompetensi, dan kualitas kinerja aparatur,” tutur Suriansyah di Hotel Pangeran Khar.

Suriansyah berharap melalui program Talent Pool dapat mendata profil kompetensi ASN potensial di OPD masing-masing yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Tes yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 5-7 Juli 2023 dibagi menjadi 5 (lima) sesi pada 2 (dua) lokasi yang berbeda dengan jumlah peserta sebanyak 500 aparatur.

“Saya berharap peserta sekalian dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan PNS yang mempunyai kompetensi unggul, profesional dan berintregitas dalam mendukung pencapaian visi misi Kaltara,” tutup Suriansyah.

Hadir dalam kegiatan sosialisasi secara langsung, Asesor SDM Aparatur Utama Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) BKN RI, Wakiran, S.H., M.H. dan hadir secara daring Kepala Puspenkom BKN RI, Bajoe Loedi Hargono, M.M., M.T., M.Sc. dan Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin, A. Darmuji, S.Sos., M.Si.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara Andi Amriampa mengungkapkan, urgensi dari pelaksanaan pemetaan tersebut ialah melihat potensi masing-masing pejabat terkait.

Hingga saat ini, semua peserta telah teregistrasi melalui Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SI-ASN). Di mana dalam pelaksanaannya terbagi dalam 5 sesi selama 3 hari.

“Masing – masing 100 orang per sesi dibagi dalam 2 lokus. Lokus CAT – BKD Jl. Durian dengan Laboratorium SMA Negeri 1 Tanjung Selor,” ungkap Andi Amriampa.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Renbang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Yusuf Suardi, S.Pd, M.Pd menyebut kegiatan pemetaan penilaian potensi dan kompetensi bagi ASN Kaltara merupakan program prioritas nasional BKN tahun 2023.

“Kegiatan ini diharapkan mampu menyamakan persepsi antara BKN dan BKD Provinsi sebelum penyelenggaraan penilaian potensi dan kompetensi tahun 2023 dilaksanakan,” ujarnya.

Yusuf juga menyampaikan tentang tantangan yang ada saat ini tentang masih rendahnya data potensi dan kompetensi ASN.

“Semoga dengan digunakan metode CACT ini mampu memenuhi data potensi dan kompetensi ASN secara cepat. Di samping itu, faktor biaya yang mahal dalam pengumpulan data potensi dan kompetensi ASN sebelum adanya sistem CACT bisa dieliminir,” katanya.

Menurutnya, metode CACT dirancang sedemikian rupa dengan beberapa karakteristik, diantaranya berbasis digital, diselenggarakan secara massal, pengelolaan data berbasis aplikasi, serta terintegrasi dengan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) yang digunakan oleh pejabat adminstrator, pengawas, pelaksana, fungsional madya jenjang ke bawah.

“Cakupan tahapannya meliputi tiga subtes yakni manajerial sosio-kultural, literasi digital, dan emerging skill,” tuntasnya.

(dkisp)