Baru Satu Laporan Kasus Kehilangan Saldo Nasabah, Pinca BRI Nunukan : “Selain Itu Kalau Tidak Ada Aduan, Ya Kami Tidak Tau”

NUNUKAN – Kasus phising marak terjadi di lingkungan masyarakat, tidak terlepas kasus yang terjadi pada salah satu nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Nunukan, dimana kehilangan saldo sebesar Rp.384.000.000,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Rupiah).

Akibat kasus tersebut, masyarakat melakukan aksi demonstrasi didepan Kantor Cabang BRI Nunukan, tidak sedikit juga yang berseru kasus kehilangan saldo sering terjadi, Senin (24/07/2023).

Selaku Pemimpin Cabang BRI Nunukan, Hutama Wiranegara Gunawan menyampaikan bahwa baru satu nasabah yang melapor terkait kasus kehilangan saldo.

“Sebelumnya sampai saat ini untuk BRI Cabang Nunukan baru 1 yang melapor, tidak tau untuk BRI kantor lain, dan untuk kasus seperti ini kalau tidak ada yang melapor ya kami tidak tau,” ucap Pinca BRI Nunukan.

Selanjutnya, Hutama juga menjelaskan bahwa kasus sudah disampaikan ke BRI Pusat dan akan ditindak lanjuti selama 10 hari kerja.

“Kita sudah sampaikan ke nasabah yang bersangkutan bahwa kita akan tindak lanjuti selama 10 hari kerja, dan hari ini baru hari kedelapan tetapi sore ini kita akan sampaikan ke nasabah tentang kepastian kasusnya,” lanjut Hutama.

Sebelumnya kasus kehilangan saldo yang menimpa salah satu nasabah BRI Nunukan dikarenakan modus penipuan undangan digital via whatsapp.

(*)

Sekolah Pendidikan Inklusif, SMAN 1 Nunukan Miliki Dua Siswa Baru Berkebutuhan Khusus

NUNUKAN – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 (satu) Nunukan memiliki 2 (dua) murid baru kelas X (10) dengan kebutuhan khusus tahun ajaran 2023/2024, Senin (17/07/2023).

Sebelumnya, SMA unggulan tersebut telah ditunjuk sebagai sekolah dengan pendidikan inklusif yakni sistem penyelenggaraan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan, Khoirul Naim menyampaikan bahwa jumlah murid baru sebanyak 288 siswa/siswi diantaranya terdapat 2 dengan kebutuhan khusus.

“Kemarin murid baru itu sebanyak 288 tetapi diantaranya ada 2 murid yang punya kebutuhan khusus, ya karena kemarin ditunjuk untuk menjalankan pendidikan inklusif, salah satunya itu disabilitas dan satunya lagi itu sedikit gangguan psikologis yakni ketakutan yang luar biasa karena sejarah traumatik,” ujar Naim.

Selanjutnya, Khoirul Naim menjelaskan perbedaan dengan sekolah luar biasa serta akan masih mencoba bekerjasama dengan beberapa pihak terkait untuk bagaimana mendidik anak berkebutuhan khusus tersebut.

“Perbedaan antara Inklusif dan SLB itu, kalau SLB lebih ke keterbelakangan mental sedangkan untuk sekolah inklusif gejala gejala tertentu bisa juga lebih ke fisik, dan juga kami sudah memiliki 1 guru yang memiliki kompetensi bimbingan teknis menangani pendidikan dua murid tersebut,” tutur Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan.

“Untuk yang disabilitas dengan cara mempercayakan ke teman-temannya, sedangkan untuk yang gangguan psikologis kita masih akan berkoordinasi lebih lanjut kepada pihak terkait bagaimana cara menangani pendidikan anak ini tapi salah satu cara kami yakni dengan menilih 1 teman yang dia percaya dan akan selalu mendampingi anak tersebut,” lanjut Naim.

Bersama dengan itu, Kepala Sekolah tersebut juga menyampaikan harapannya agar dua murid tersebut dapat menjalani pendidikan yang baik hingga lulus bersama dengan teman-temannya.

“Pastinya kami berharap dua anak ini dapat berbaur dengan teman-temannya serta menjalani pendidikan yang sama dengan teman-temannya tanpa ada perbedaan sedikitpun hingga lulus, karena dua murid ini juga tidak berbeda dengan murid lainnya,” terang Naim.

Adapun murid Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMA sederajat telah masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024 pada hari senin tanggal 17 juli 2023.

(*)

Lebih ke Adaptasi, SMAN 1 Nunukan Gelar MPLS Murid Baru Dengan Cara yang Berbeda Dari Sebelumnya

NUNUKAN – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 (satu) Nunukan menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa/siswi baru kelas X (10) tahun ajaran 2023/2024, Senin (17/07/2023).

Sebelumnya, sebanyak 288 siswa/siswi baru kelas X (10) mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah selama 3 (tiga) hari yang dimulai dari Kamis hingga Sabtu.

Adapun kali ini, agenda MPLS SMAN 1 Nunukan dilakukan dengan cara yang sederhana dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan, Khoirul Naim menyebutkan bahwa MPLS tahun ini berbeda dari sebelumnya, dimana lebih memfokuskan ke arah adaptasi kebiasaan sekolah serta mengeksplor menunjukan potensi minat dan bakat murid baru.

“Kalau sebelumnya MPLS kita adakan dengan mengundang contohnya narasumber tentang narkoba tetapi tahun ini kita buat MPLS dengan cara yang berbeda dan sederhana, lebih ke betul-betul pengenalan sekolah seperti penggunaan dan perawatan sarana sekolah serta guru-gurunya serta kegiatan sekolah, agar cepat beradaptasi karena lebih efektif sesuai dengan nama agendanya,” ujar Naim.

“Juga MPLS kali ini lebih mengeksplor jiwa pentas seni siswa baru seperti nyanyi, pidato dan sebagainya dengan cara mengadakan pentas seni (pensi) di MPLS kemarin, sebenarnya pengenalan tentang hal umum seperti yang kita lakukan di MPLS sebelum sebelumnya juga penting dan kami akan lakukan di saat masa sekolah berlangsung contohnya seperti saat upacara,” sambung Naim.

Selanjutnya, Kepala Sekolah SMAN 1 tersebut menyampaikan harapannya untuk para siswa baru agar bisa menaati aturan sekolah serta bisa menyampaikan minatnya agar dapat didampingi oleh para guru.

“Harapannya siswa dapat menaati peraturan sekolah serta juga dapat menjalani proses belajar yang baik hingga mereka lulus, karena sekarang kurikulum merdeka jadinya tidak ada jurusan, hasilnya kami pasti akan membimbing murid sesuai dengan minat mereka hingga ke tahap selanjutnya juga kan sekarang pendekatan guru dan murid lebih intim,” harap Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan.

Hari ini para murid baru tahun ajaran 2023/2024 jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMA telah masuk mengikuti pelajaran pada hari pertama.

(*)

Tingkat Kemiskinan Alami Penurunan 3 Tahun Berturut

TANJUNG SELOR – Tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Utara periode Maret 2023 kembali mengalami penurunan. Hal ini diungkapkan langsung Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum.

“Pada Maret 2021 tingkat kemiskinan mencapai 7,36 persen. Alhamdulillah tahun lalu turun menjadi 6,77 persen dan tahun ini kembali turun menjadi 6,45 persen,”kata Gubernur saat membaca Berita Resmi Statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Senin (17/7).

Gubernur mengapresiasi segenap pihak yang terus berupaya menekan angka kemiskinan di Kaltara. Menurutnya, hal ini harus didukung penuh oleh pemerintah sehingga terwujud masyarakat Kaltara yang Berubah, Maju dan Sejahtera.

Secara rinci, jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2023 sebanyak 47,97 ribu (6,45 persen). Pada Maret 2021 penduduk miskin berjumlah 52,86 ribu. Sedangkan tahun lalu penduduk miskin berjumlah 49,46 ribu.

Angka ini juga mengalami penurunan selama enam bulan terakhir. Di mana pada bulan September 2022 penduduk miskin berjumlah 50,58 ribu (6,86 persen). Jumlah penduduk miskin berkurang 2,6 ribu jiwa atau turun 0,41 persen.

“Jumlah penduduk miskin daerah perkotaan mengalami penurunan baik secara absolut maupun persentase begitu juga dengan penduduk miskin daerah pedesaan mengalami penurunan secara absolut maupun persentase,”bebernya. .

Tidak hanya itu, selama periode September 2022 – Maret 2023, penduduk miskin di daerah perkotaan menurun sebanyak 1,6 ribu jiwa dari 26,38 ribu orang pada September 2022 menjadi 24,75 ribu orang. Sedangkan pada Maret 2023 atau secara persentase turun sebesar 0,40 persen dari 5,58 persen menjadi 5,18 persen.

Penduduk Miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 1,0 ribu jiwa dari 24,20 ribu orang pada September 2022 menjadi 23,22 ribu orang. Kemudian pada Maret 2023 atau secara persentase turun 0,41 persen dari 9,15 persen menjadi 8,74 persen.

Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan lebih sedikit dibanding di daerah perkotaan. Meskipun begitu, persentase penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan pada bulan Maret 2023 sebesar 8,74 persen, sedangkan di daerah perkotaan sebesar 5,18 persen.

Pola ini sama dengan kondisi September 2022 persentase penduduk miskin di perkotaan 5,58 persen sedangkan di perdesaan lebih tinggi 9,15 persen.

Gubernur mengungkapkan, pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui berbagai langkah. Dijelaskannya, menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi semua anak adalah langkah penting untuk mengurangi kemiskinan.

“Seperti menyediakan beasiswa dan peningkatan kualitas sekolah di daerah terpencil dapat membantu anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan pendidikan yang layak dan meningkatkan peluang mereka di masa depan,”terang Gubernur.

Selanjutnya, adalah program pemberdayaan ekonomi dapat membantu orang miskin meningkatkan pendapatan mereka dan keluar dari kemiskinan. Ini meliputi pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, pembentukan koperasi, akses ke pasar dan peluang kerja, serta dukungan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Saya juga telah menginstruksikan kepada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara untuk memberikan pembekalan keterampilan usaha kepada masyarakat kita,”jelasnya.

Selain itu, peningkatan infrastruktur seperti jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, energi, dan akses telekomunikasi dapat membuka aksesibilitas, mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, dan menciptakan peluang ekonomi.

Tidak hanya itu, sektor pertanian dalam meningkatkan akses petani dan teknologi pertanian juga dapat membantu membantu mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan. “Program bantuan pertanian, pelatihan, pembiayaan, dan pengembangan kelembagaan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Kaltara,”terangnya.

Layanan dasar seperti pemenuhan akses kesehatan berkualitas adalah faktor penting dalam menekan kemiskinan. Program-program peningkatan fasilitas kesehatan di daerah terpencil dapat membantu masyarakat miskin mendapatkan akses perawatan kesehatan yang diperlukan.

(dkisp)

Wagub Kaltara Presentasi dan Wawancara KIPP 2023, Inovasi Pro Lantera Ku

TANJUNG SELOR – Inovasi milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yakni, Program Layanan Dokter Terbang Kalimantan Utara (Pro Lantera Ku) memasuki tahapan presentasi dan wawancara Kelompok Khusus pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023.

Pro Lantera Ku berhasil masuk ke dalam 15 Finalis Kelompok Khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023. Dimana, kelompok khusus adalah Top Terpuji selama Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2014-2021.

Mewakili Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum, dihadapan Tim Panel Independen atau TPI, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si mempresentasikan inovasi Pro Lantera Ku miliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara secara daring di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara, Senin (17/7/2023).

“Pro Lantera Ku sebagai strategi Pemprov Kaltara memaksimalkan peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Pelayanan Pro Lantera Ku telah menjadi penopang penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah ini,” jelas Wagub.

Dampaknya, sejak mengudara awal 2014 hingga April 2023, total masyarakat yang terlayani Pro Lantera Ku sebanyak 18.315 orang. Lanjut dari segi biaya, periode tahun 2019 hingga 2021, anggaran yang dihabiskan untuk layanan berobat gratis ini sebesar Rp 5,15 miliar. Estimasi biaya jika masyarakat berobat secara mandiri ke rumah sakit terdekat itu bisa menelan biaya Rp 21 miliar.

Namun, tantangan geografis dan infrastruktur yang minim membuat akses pelayanan medis tetap menjadi kendala. “Kendati demikian, tim Pro Lentera Ku bekerja tanpa lelah untuk memberikan bantuan medis kepada penduduk yang kesulitan mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan,” ujar Wagub Yansen.

Pemprov Kaltara sendiri, terdaftar masuk ke dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan 15 Finalis Kelompok Khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2023 tertuang dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PANRB) No. 54 Tahun 2023, tentang Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah Tahun 2023.

Dari instansi pemerintah yang berhasil masuk daftar 15 Finalis Kelompok Khusus KIPP 2023 terdiri dari 2 kementerian, 1 lembaga, 3 pemerintah provinsi, 6 pemerintah kabupaten, dan 3 pemerintah kota.

Pro Lantera Ku bersama 2 inovasi lainnya di jajaran Pemerintah Provinsi. Yakni, Melintasi Batas Ruang Kelas Bersama milik Pemprov DI Yogyakarta, dan Cegah Kanker Serviks Dengan Mobil Deteksi Kanker Hibiscus dan Motor Bunga Indah milik Pemprov DKI Jakarta.

(DKISP)