Hadirkan Narasumber Dari Pernefri, RSUD Nunukan Gelar Seminar Nefrologi

NUNUKAN – Disiarkan live LPS Radio dan Media Online BERANDANKRI, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan bersama Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) gelar seminar terkait Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis (HD) dan Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Pilihan Lain Terapi Pengganti Ginjal, bertempat di ruangan Media Center RSUD Nunukan, Kamis (28/09/2023) malam.

Hadir sebagai narasumber dari Pernefri, Prof. Dr. dr. Hj. Haerani Rasyid, M.sc., Sp.PD-KGH., Sp.GK., FINASIM dan dr. Nasrum Machmud, Sp.PD-KGH., FINASIM serta Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman L, M.Kes., Sp.OG dan dokter spesialis penyakit dalam RSUD Nunukan, dr. A. Rahmawati, Sp.PD, juga selaku host, dr. Amanda, Sp.PD.

Selaku narasumber seminar Nefrologi tentang Kualitas Hidup Pasien HD, Prof. Dr. dr. Hj. Haerani Rasyid, M.sc., Sp.PD-KGH., Sp.GK., FINASIM mengungkapkan semoga kegiatan seminar bisa bermanfaat untuk dokter disaat bertemu pasien dengan kekhawatiran harus ditangani dengan HD.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat tidak hanya kepada pasien yang menjalani pengganti ginjal tetapi juga bermanfaat untuk dokter umum, dimana kesehariannya menerima pasien di UGD atau poli dan kemudian masalah terbesar ketika dinisiasi untuk dilakukan HD tetapi bayangan para pasien khawatir berujung dengan kematian, padahal kualitas hidup pasien sangat ditentukan disaat mereka menjalani HD,” ucap Prof. Haerani Rasyid.

Selain itu, terkait seminar tentang (CAPD) Pilihan Lain Terapi Pengganti Ginjal, dr. Nasrum Machmud, Sp.PD-KGH., FINASIM menjelaskan pada tahapan penyakit ginjal kronik atau gagal ginjal maka disitulah seorang pasien harus menjalani terapi pengganti ginjal dengan metode salah satunya CAPD.

“Adapun pada kasus gagal ginjal maka disitulah seorang pasien harus menjalani terapi pengganti ginjal, dan malam hari ini saya memberikan sosialisasi terkait salah satu pengobatan metode cuci darah yakni CAPD atau biasa disebut cuci darah dengan menggunakan rongga perut,” tutur dr. Nasrum.

Bersama dengan itu, Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman L, M.Kes., Sp.OG mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan berharap ilmu dalam kegiatan seminar Nefrologi dapat bermanfaat serta diserap dengan baik oleh dokter rumah sakit.

“Terima kasih untuk Narasumber dalam hal ini Prof. Haerani Rasyid dan dr. Nasrum dari Pernefri yang bersedia membagikan ilmu dan sosialisasi di RSUD Nunukan, karena kegiatan seminar Nefrologi malam ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk dokter spesialis tetapi juga untuk seluruh dokter di RSUD Nunukan disaat bertemu pasien dengan penanganan HD,” kata Direktur RSUD Nunukan.

Terlihat hadir dalam kegiatan seminar Nefrologi dengan narasumber dari Pernefri yakni para dokter spesialis dan umum RSUD Nunukan serta jajaran RSUD Nunukan.

Adapun sebelumnya, Tim Pernefri telah melakukan visitasi di ruangan HD RSUD Nunukan pada sore hari.

(Nam/Nam)

RSUD Nunukan Terima Kunjungan Tim Visitasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia

NUNUKAN – Tim Visitasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Kordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi Selatan – Papua – Papua Barat – Sulawesi Tengah – Kalimantan Timur – Ambon gelar kunjungan ke ruangan unit Hemodialisis (HD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, Kamis (28/09/2023).

Adapun, Hemodialisis atau yang biasa disebut cuci darah merupakan prosedur perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah, sama halnya seperti fungsi ginjal dalam tubuh, sehingga prosedur ini bisa disebut sebagai pengganti ginjal yang sudah rusak.

Selaku sekretaris dan mewakili Tim Visitasi Pernefri Korwil Sulsel – Papua – Papua Barat – Sulteng – Kaltim – Ambon, Prof. Dr. dr. Hj. Haerani Rasyid, M.sc., Sp.PD., Sp.GK., FINASIM mengungkapkan kunjungan visitasi merupakan kegiatan rutin pernefri untuk melihat kelayakan pelayanan rumah sakit.

“Kunjungan kali ini merupakan visitasi rutin di setiap pernefri di Indonesia, dikarenakan unit HD pernefri Surabaya terjadi peralihan ke pernefri wilayah Sulawesi dan Kaltara maka kami berkewajiban melakukan visitasi untuk melihat kelayakan pelayanan pasien HD di RSUD Nunukan,” ujar Prof. Haerani Rasyid.

Setelah melakukan visitasi, Prof. Dr. dr. H. Haerani Rasyid mengatakan RSUD Nunukan masih membutuhkan kelengkapan yang lebih, terkhusus alat, penataan dan luas ruangan.

“Untuk sarana dan prasarana memang membutuhkan kelengkapan yang lebih bagus seperti penataan dan luas ruangan oleh karena mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) apalagi dilakukannya visitasi OSS-Kemenkes maka 1 (unit) HD memiliki standarisasi pelayanan kepada pasien sama di seluruh Indonesia, kita juga bersyukur RSUD Nunukan memiliki dr. Rahma yang merupakan dokter internis bersertifikat HD,” tutur Prof. Haerani Rasyid.

Selanjutnya, perwakilan Tim Visitasi Pernefri tersebut berharap bahwa RSUD Nunukan mempunyai standariasi yang sama dengan unit HD lainnya di seluruh Indonesia.

“Kami berharap RSUD Nunukan, dimana merupakan satu-satunya rumah sakit yang melayani pasien HD di Nunukan dan sekitarnya dapat mempunyai standar yang sama dengan unit HD rumah sakit lainnya di Indonesia,” sambung Prof. Haerani Rasyid.

Bersama dengan itu, Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman L, M.Kes., Sp.OG mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Visitasi Pernefri dan akan tindak lanjuti rekomendasi yang telah diberikan.

“Mewakili manajemen RSUD Nunukan dan Pemerintah Kabupaten mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim visitasi pernefri khususnya Prof. Haerani dan dr. Nasrum ke sini untuk memberikan visitasi terkhususnya pada pelayanan Hemodialisa,” terang dr. Dulman.

“Terkait rekomendasi yang diberikan, kedepannya kita akan secepatnya tindak lanjuti karena itu adalah hal yang penting, baik dari sarana prasarana dan sebagainya, juga tentang masalah pelayanan yang lain, kita segera selesaikan dikarenakan di bulan 12 ada kunjungan dari Menkes untuk melihat seluruh fasilitas di RSUD Nunukan,” lanjut Direktur dan juga dokter spesialis Obstetri serta Ginekologi.

Selain melihat kelengkapan sarana dan prasarana ruangan HD, Tim Visitasi Pernefri juga memeriksa kondisi pasien yang mendapatkan pelayanan Hemodialisis di RSUD Nunukan.

(Meri/Nam)

Miliki Sabu ± 1,2 gram, Seorang IRT Berhasil Diamankan Sat Resnarkoba Polres Nunukan

NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan melalui Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) berhasil mengungkap kasus tindak pidana perkara narkotika golongan I jenis sabu dengan berat ± 1,20 (satu koma dua puluh) gram di Jln. Tanjung, RT.011 Kelurahan Nunukan Barat, Senin (25/09/2023).

Tersangka merupakan seorang perempuan berinisial JA (37 th) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT).

Sesuai keterangan penyelidikan, Sat Resnarkoba Polres Nunukan menjelaskan kronologis penangkapan kasus tindak pidana Narkoba.

“Pada hari Senin tanggal 25 September 2023 sekira pukul 18.20 wite, dilakukan penggerebekan rumah saudari JA yang diduga dijadikan sarana transaksi jual beli narkoba gol I jenis sabu, lalu saat di lakukan penggerebekan warga sekitar diduga keluarga JA melakukan perlawanan dengan berupaya berkerumun, menghalangi, berteriak mengeluarkan kalimat makian dan intimidasi SARA,” ujar Sat Resnarkoba Polres Nunukan.

“Meski demikian kami tetap berusaha menggeledah dan mencari barang bukti dari petunjuk yang ada, lalu kami temukan sebanyak 1 (satu) bungkus plastik ukuran kecil warna transparan yang tersimpan dalam sebuah kotak rokok merk “Arrow” dan diduga berisi barang terlarang tersebut serta sebuah celana kain warna coklat yang dijadikan sebagai alas kaki, kami temukan sebanyak 1 (satu) bungkus plastik ukuran sedang yang diduga berisi sabu,” sambung Sat Resnarkoba Polres Nunukan.

Selanjutnya, Sat Resnarkoba mengatakan sumber barang ilegal tersebut sesuai dengan pernyataan pelaku.

“JA mengaku mendapatkannya dari saudari L yang tinggal di Sungai Ulin Malaysia dan telah dijual oleh JA seharga Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan uang penjualan yang diambil sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah),” tutur Sat Resnarkoba Polres Nunukan.

Berdasarkan hasil penggeledahan, ditemukan barang bukti (BB) diantaranya 2 (dua) bungkus plastik ukuran berbeda bentuk warna transparan yang diduga berisi Narkotika Gol I jenis sabu dengan berat bruto ± 1,20 (satu koma dua puluh) gram, 2 (dua) buah plastik kosong warna transparan pembungkus sabu, 1 (satu) buah celana pendek warna coklat, 1 (satu) buah korek Api Gas, 1 (satu) buah gunting, 1 (satu) buah bungkus rokok merk “Arrow” dan 1 (satu) lembar kertas Aluminium Foil.

Adapun pelaku disangkakan pasal 114 ayat (2) Junto 132 ayat 1 Subsider pasal 112 ayat (2) junto 132 ayat 1 Undang-Undang (UU) RI Nomor 35 tahun tentang narkotika dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup atau paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.

(Nam/Nam)

Batalyon Arhanud 8/MBC Gantikan Yonif 621/MTG Sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia di Kab.Nunukan

NUNUKAN – Sebelumnya Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia (RI)-Malaysia Yonif 621/Manuntung (MTG) telah resmi digantikan oleh YonArhanud 8/Marawaca Bhuana Cakti (MBC) pada Selasa tanggal 26 September 2023.

Kini bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia Kab.Nunukan yakni Batalyon Artileri Pertahanan Udara (YonArhanud) 8/MBC dimana merupakan satuan bantuan tempur dibawah Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya wilayah provinsi Jawa Timur.

Selaku Dansatgas YonArhanud 8/MBC, Letkol Arh Iwan Hermaya P., S.I.P., M.I.P mengungkapkan bahwa sudah hampir seluruh personil telah datang dan akan ditempatkan pada pos pengamanan perbatasan daerah Kecamatan Sebatik hingga Lumbis.

“Hampir seluruh personil telah datang, tinggal 27 personil yang masih ditarakan dan dalam 2-3 hari ini akan tiba di Nunukan di pos Lumbis Seliku, juga tujuan pos kita itu di Kalimantan Utara (Kaltara) sektor timur daerah Sebatik hingga Lumbis,” ucap Letkol Arh Iwan Hermaya saat ditemui dalam kegiatan Upacara Pengantaran Yonif 621/MTG di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Selasa (26/09/2023).

Lalu, Letkol Arh Iwan Hermaya menyampaikan bahwa di tiap pos terdapat tenaga kesehatan serta atensi personil di wilayah perbatasan RI-Malaysia Kab.Nunukan.

“Di tiap pos kita ada personil tenaga kesehatan dengan jumlah 2 (dua) atau hingga 3 (tiga) orang beserta dengan dokter,” ucap Dansatgas YonArhanud 8/MBC.

“Intinya orientasi kita tugas pokok kita pengamanan perbatasan, yakni pengamanan patok dan kegiatan ilegal mau itu fishing, loging, traficking termasuk barang-barang Narkoba, dan khusus untuk Narkoba tidak ada toleransi yang sudah saya sampaikan ke jajaran, termasuk membantu Pemda dengan program-program seperti pembinaan teritorial (Binter) dan sebagainya,” sambung Letkol Arh Iwan Hermaya.

Adapun seluruh anggota pada YonArhanud 8/MBC berjumlah sebanyak 350 (Tiga Ratus Lima Puluh) personil yang ditugaskan di perbatasan khususnya Kab.Nunukan.

(Neni,Mein,Irwan/Nam)

Upacara Pengantaran Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 621/MTG, Pesan Komandan Deny : “Pemuda Pemudi Nunukan Harus Menjaga Kesatuan NKRI”

NUNUKAN – Bertempat di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, upacara pengantaran Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia (RI)-Malaysia Yonif 621/Manuntung (MTG) digelar pada Selasa (26/09/2023) sore.

Terlihat hadir Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, S.E., M.SI, unsur FORKOPIMDA Kab.Nunukan, pimpinan instansi vertikal Kab.Nunukan, pimpinan BUMN dan BUMD Kab.Nunukan, Komandan beserta anggota batalion Yonif 621/MTG.

Adapun telah dilakukan peralihan Satgas Pamtas antara Batalion Yonif 621/MTG yang telah selesai bertugas dan resmi digantikan oleh Batalion YonArhanud 8/Marawaca Bhuana Cakti (MBC).

Selaku Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, S.E., M.SI mengatakan mengucapkan terima kasih atas dedikasi Yonif 621/MTG.

“Tentunya kita pemerintah daerah dan masyarakat mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada Yonif 621/MTG yang sudahengabdilan diri di Kabupaten Nunukan khususnya di perbatasan karena selain menjaga perbatasan, mereka juga melakukan giat sosialisasi kepada masyrakat dan membantu pemerintah Kab.Nunukan,” ujar Wakil Bupati Nunukan.

Selanjutnya, Komandan Yonif 621/MTG, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, M.Han mengatakan kesan setelah bertugas di perbatasan serta pesan kepada masyarakat Nunukan.

“Kesan saya setelah bertugas disini sangat berkesan ya, karena unsur FORKOPIMDA Nunukan sangat guyub satu sama lain sehingga apabila kita mempunyai 1 (satu) permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat,” kata Letkol Inf Deny.

“Pesannya dikarenakan di Nunukan ini memiliki pemuda pemudi yang berbakat, untuk itu kami minta untuk selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah perbatasan karena giat generasi muda merupakan faktor penting salah satunya mencintai perbatasan,” sambung Komandan Yonif 621/MTG.

Sebelumnya, Yonif 621/MTG melakukan kegiatan pawai dari Markas Komando Taktis (Makotis) Satgas Pamtas di jl.Fatahillah hingga menuju Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dan berangkat menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Amboina

(Neni,Mein,Irwan/Nam)