Miliki Pelayanan NICU, RSUD Nunukan Selamatkan Nyawa Bayi Baru Lahir Berat 0,9 Kg

NUNUKAN – Belum lama ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan melalui pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) berhasil menyelamatkan bayi baru lahir dengan berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR).

Bayi tersebut lahir tidak cukup bulan atau yang biasa disebut prematur secara operasi sesar dengan berat 900 gram.

Sebelumnya, kematian bayi baru lahir merupakan penanganan program nasional, dimana provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan salah satu wilayah dengan angka yang cukup tinggi, diantaranya Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan.

Selaku dokter spesialis anak RSUD Nunukan, dr. Sholeh, M.Kes., Sp.A mengucapkan rasa syukur dikarenakan telah menyelamatkan bayi dengan BBLASR yakni dibawah 1000 gram terlepas Kab.Nunukan merupakan salah satu daerah yang memiliki angka kematian bayi cukup tinggi.

“Nunukan ini salah satu wilayah dengan angka kematian bayi yang cukup tinggi tetapi Alhamdulillah RSUD Nunukan bisa menyelamatkan dan telah memulangkan bayi dari ibu berusia 21 tahun dan ayah 29 tahun dengan berat bayi baru lahir amat sangat rendah yakni 900 gram melewati sesar dikarenakan sang ibu mengalami hipertensi kehamilan jadi diharuskan operasi,” ucap dr. Sholeh saat ditemui di ruang Media Center RSUD Nunukan, Kamis (28/12/2023) pagi.

Lalu, dr. Sholeh mengatakan bahwa bayi tersebut berhasil diselamatkan dengan sarana prasarana RSUD Nunukan ruang NICU level 3, dimana sebelumnya keberhasilan untuk menyelamatkan bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) ataupun BBLASR kemungkinan hampir 0 (nol) persen.

“Hal ini juga didukung dengan fasilitas kita yang sudah ada sejak awal 2023 yakni ruang NICU level 3 sehingga sumber daya manusia (SDM) RSUD Nunukan bisa memaksimalkan untuk menyelamatkan sang bayi, kalau dulu sebelum ada NICU ini, harapan untuk bayi selamat dengan BBLSR atau BBLASR itu hampir tidak mungkin,” kata dr. Sholeh.

Lebih lanjut, dr. Sholeh menjelaskan faktor kasus kematian bayi serta mengungkapkan bahwa Kab.Nunukan merupakan wilayah kepulauan dengan memerlukan akses lebih sehingga angka kematian bayi besar dikarenakan waktu perjalanan.

“Penyebab kematian bayi BBLR, BBLSR dan BBLASR ataupun diatas 2,5 Kg itu biasanya kebanyakan dikarenakan tidak mampu mandiri bernafas, sehingga penangan yang cepat merupakan kunci keselamatan sang bayi,” ujar dokter spesialis anak tersebut.

“Nunukan ini kan topografinya banyak pulau sehingga ketika terjadi kasus diluar pulau Nunukan yakni bayi yang lahir tidak menangis atau tidak bernafas sulit untuk ditangani jika perlu ke RSUD Nunukan karena waktu perjalanan, juga untuk kasus bayu lahir seperti itu hanya dapat ditangani saat golden periode atau 90 detik setelah lahir, setelah itu masuk ke 5 menit dan seterusnya maka peluang selamat makin kecil,” sambungnya.

Bersama dengan itu, RSUD Nunukan telah memiliki ruang NICU level 3 (tiga) sejak awal tahun 2023 guna meningkatkan pelayanan terutama perawatan intensif pada bayi dengan kondisi khusus.

Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Sholeh, dimana RSUD Nunukan bersyukur telah memiliki NICU yang diperoleh dari bantuan Kementrian Kesehatan serta usaha pemerintah daerah (pemda) Kab.Nunukan.

“Kita bersyukur bahwa pemda Kab.Nunukan melalui RSUD dapat melobi ke pusat sehingga mendapatkan bantuan berupa sarana prasarana yang memadai untuk membentuk ruang NICU level 3, dimana merupakan yang pertama di Kaltara,” jelas dr. Sholeh.

Selanjutnya, dokter spesialis anak tersebut menuturkan persayaratan yang harus dipenuhi untuk pembentukan NICU level 3 (tiga) rumah sakit serta perbedaannya dengan PICU dan fungsinya.

“Pertama, dokter anak rumah sakit sudah harus fellowship, kedua perawatnya harus mengikuti pelatihan lagi dan obat-obatan serta alat yang memadai, lalu NICU itu menangani bayi 28 hari setelah lahir, kalau PICU itu dihari ke 29 dan seterusnya, dan alat perawatan pada bayi itu sangat mahal, dimana standarnya 1 hari itu Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), jadi kita bekerjasama dengan BPJS sebagai induknya untuk membiayai secara gratis atau mengurangi beban pasien bayi,” terangnya.

Kemudian, Ia juga menyampaikan harapan kepada masyarakat dapat langsung menuju rumah sakit ketika ada kasus permasalahan pada anak atau bayi, baik sebelum ataupun sesudah lahir serta berpesan kepada pemda untuk mencari solusi terkait akses perjalanan dari pulau ke pulau di wilayah Kab.Nunukan.

“Harapannya pemerintah daerah dapat mencari solusi terkait permasalahan akses menuju RSUD Nunukan yang dari luar pulau Nunukan guna menekan angka kematian bayi, lalu kepada masyarakat terkhususnya sang ibu menjaga pola hidup sehat serta ketika terjadi permasalahan serius pada anak dan bayi, baik itu sebelum atau sesudah lahir langsung dibawa ke rumah sakit,” tutup dokter spesialis anak RSUD Nunukan.

(Media Center RSUD Nunukan/Nam)

Bahas Isu Ekpar, Jurnalis Nunukan dan Tawau Buka Peluang Kerjasama

MALAYSIA – Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sektor pariwisata di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, menjadi topik utama yang dibahas sejumlah insan pers ketika melakukan pertemuan bersama di Tawau, Sabah Malaysa, Minggu (24/12/2023).

Dua organisasi bertetangga yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nunukan dan Pewarta memandang, isu ekonomi dan pariwisata di kawasan perbatasan kedua negara, perlu mendapatkan dorongan dan perhatian serius oleh pelaku media.

“Pariwisata dan ekonomi sama-sama memerlukan kepastian informasi. Artinya, wisatawan yang berkunjung ke Indonesia maupun Malaysia, perlu mendapatkan informasi akurat tentang destinasi-destinasi menarik di negara tujuan,” ungkap Hendra, Ketua PWI Nunukan.

Selain itu, dikatakan Hendra, tumbuh kembangnya sektor pariwisata, akan memberi multiple efek terhadap pertumbuhan ekonomi di satu daerah maupun negara.

“Dua isu ini yang kemudian mendorong kami wartawan Nunukan maupun Tawau, memandang perlunya dijalin pertukaran informasi secara resmi dan saling menunjang di wilayah perbatasan ini,” imbuh Hendra.

Sementara itu, Timbalan Pengerusi Pewarta Tamrin Jamil menyambut baik rencana kerjasama pertukaran informasi antara Nunukan dan Tawau. Menurutnya, apabila di mungkinkan, kerjasama dapat dilakukan melalui Memorandum of Understanding (MoU).

“Kita memerlukan pembicaraan lanjutan yang bersifat resmi. Pertemuan malam ini (Minggu) menjadi awal dibukanya penguatan kesepahaman antara wartawan di perbatasan,” tegas Tamrin.

Pertemuan dua organisasi jurnalis di wilayah perbatasan ini turut membahas tentang rambu-rambu maupun aturan yang harus di hormati di negara masing-masing. Tidak menutup kemungkinan, isu perkembangan politik dan hukum, turut menjadi bagian dalam kerjasama yang akan dijalin.

Selain itu, kegiatan olahraga, seni dan budaya tidak ketinggalan untuk dibahas. Bahkan baik PWI maupun Pewarta, menyepakati untuk saling kunjung mengunjungi dalam agenda olahraga bersama.

Wacana kerjasama pertukaran informasi antara jurnalis Nunukan, Indonesia dengan jurnalis Tawau, Malaysia turut direspon positif oleh Fungsi Pelaksana Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Wiryawan Utomo. Menurutnya, KRI Tawau siap memfasilitasi forum resmi untuk kedua organisasi wartawan ini.

“Konsulat pada prinsipnya mendukung wacana rekan-rekan wartawan Nunukan dengan wartawan di Tawau ini. Apabila nanti ingin menjalin kerjasama secara resmi, kami siap memfasilitasi forumnya,” aku Wiry Utomo.

(tim)

Bertemu PWI Nunukan, Gubernur Tegaskan Siap Dikritik

NUNUKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal Arifin Paliwang SH., M.Hum menggelar pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nunukan, Jumat (22/12/2023) malam. Pertemuan berlangsung cair dan santai.

Dalam diskusinya bersama rekan-rekan wartawan yang berhimpun dibawah PWI Nunukan, gubernur menegaskan dirinya sangat terbuka untuk dikritik dan dikoreksi.

“Silahkan berikan kritik yang objektif, saya siap. Rekan-rekan media adalah mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi maupun koreksi,” tegas Zainal.

Selanjutnya, dalam pertemuan ini, gubernur turut menyampaikan sejumlah pencapaian dan program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara yang telah dikerjakan di wilayah Kabupaten Nunukan.

Dia menegaskan, Pemprov Kaltara sedang menggerakkan berbagai sektor untuk memacu peningkatan ekonomi masyarakat di Kaltara. Termasuk membangun sarana-sarana publik yang memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat.

Hadir dalam pertemuan ini, Ketua PWI Nunukan, Hendra menyampaikan apresiasi atas inisiasi gubernur membuka ruang diskusi dengan insan pers di Nunukan. Dia turut menegaskan, PWI Nunukan memposisikan diri sebagai organisasi yang selalu siap menjembatani komunikasi pemerintah dengan rekan-rekan wartawan

“PWI menyambut baik dengan berlangsungnya pertemuan malam ini. Gubernur sangat terbuka memberikan informasi yang ditanyakan rekan-rekan wartawan yang hadir,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Sekretaris PWI Nunukan Taufik mengatakan, informasi pembangunan yang gencar dilakukan Pemprov Kaltara saat ini membutuhkan publikasi yang masif. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui secara utuh apa saja yang sedang dan akan dikerjakan pemerintah.

“Informasi pembangunan harus sampai kepada masyarakat. Rekan-rekan wartawan khususnya di PWI Nunukan, sangat terbuka untuk diajak bersinergi menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat,” tutup Taufik.

(tim)

PAW Anggota DPRD Nunukan, Arif Sudarwan Resmi Dilantik Gantikan Amrin Sitanggang

NUNUKAN – Arif Sudarwan resmi dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, menggantikan Amrin Sitanggang dari Partai Perindo dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna kantor DPRD Nunukan, Senin (18/12/2023).

Adapun Arif Sudarwan terpilih setelah meraih suara terbanyak kedua dengan perolehan 432 suara mengambil janji dan sumpah di Rapat Paripurna ke-II masa persidangan II tahun 2023-2024 yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Nunukan Hj Leppa.

Arif sendiri akan bertugas sebagai anggota Komisi I DPRD Nunukan sejak diangkat menjadi anggota DPRD Nunukan.

Selaku anggota DPRD yang baru dilantik, Arif Sudarwan menyampaikan fokus utamanya dalam sisa masa jabatan yang diemban ini akan fokus memperjuangkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Krayan.

“Tentu saya akan langsung memperjuangkan yang dibutuhkan masyarakat Krayan. Kebutuhan mendesak terkait jalan akan diutamakan. Akses penghubung antara kecamatan juga akan terus kita dorong agar segera terealisasi meski dengan sisa masa jabatan DPRD periode 2019 – 2024,” ujar Arif.

Dikatakannya, dengan waktu efektif sembilan bulan ini akan dimanfaatkan memberikan sumbangsi pikiran dan tenaga untuk masyarakat Dapil III yang saat ini telah berganti sebagai Dapil IV pada Pemilu 2024 mendatang.

Selanjutnya, Ia berharap dukungan masyarakat dapat terus mengalir terhadap amanah jabatan yang akan dijalaninya.

“Tentu ini sebuah amanah yang tidak mudah meski hanya hitungan bulan saja, sebelum kita kembali akan melaksanakan Pileg 2024,” ujarnya.

Ketua DPW Perindo Kaltara, H Ruslan Arifin menyampaikan selamat dan sukses terhadap kadernya tersebut dan meminta Arif yang merupakan Ketua DPD Perindo Nunukan untuk segera turun ke lapangan menjaring aspirasi masyarakat. Sebab, tugas utana anggota DPRD yakni pada fungsi anggaran, pengawasan dan legislasi.

“Sisa waktu yang ada saya optimis yang bersangkutan dapat menjalankan amanah masyarakat,” harapnya.

Bersama dengan itu, terlihat hadir dalam sidang paripurna, Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, S.E., M.S.i, Ketua DPRD Nunukan, Hj. Leppa, Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan, Serfianus,  S.I.P., M.Si, unsur Forkopimda, instansi vertikal Kab.Nunukan, BUMN dan BUMD Nunukan serta organisasi perangkat daerah (OPD) Kab.Nunukan.

(Nam/Nam)

Berhasil Gagalkan Penyelundupan Miras dan Sabu di Sebatik, Satgas Pamtas Yon Arhanud 8/MBC Akan Perketat Pengawasan Titik Rawan

NUNUKAN – Satuan Tugas Pengamanan Perbatadan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yon Arhanud 8/MBC berhasil menggagalkan penyelundupan minuman keras (Miras) serta Narkotika gol I jenis Sabu di Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, Sabtu (16/12/2023).

Adapun barang tersebut diantaranya berjumlah 20 botol miras merk Labour dan 2 bungkus sabu seberat 100,70 gram serta 2 bungkus lainnya seberat 0,63 gram.

Dansatgas Yon Arhanud 8/MBC Letkol Arh Iwan Hermaya mengatakan, lokasi pengungkapan ini terjadi daerah Patok Tipe C 43 Titik CO 04°10′00.51″ N 117°49′16.87″ E atau Jalan Dusun Rawa Jadi, RT. 001 RW. 001, Desa Maspul, Sebatik Tengah.

“Kalau untuk kronologi pengungkapan ini bermula saat pihaknya menerima informasi dari masyarakat bahwa adanya aktivitas penyelundupan di sekitaran wilayah itu,” kata Iwan.

Personel kemudian melakukan koordinasi dengan Apintel dan Bea Cukai untuk melaksanakan patroli ambush untuk memeriksa dan memastikan keberadaan terkait informasi dari masyarakat tersebut.

Diungkapkannya, pihaknya kemudian membagi tim dan menempatkan di posisi yang telah ditentukan. Hingga timnya melihat ada cahaya lampu sepeda motor yang keluar dari arah Malaysia menuju patok tipe C 43.

Kendaraan itu mencurigakan sebab, saat sudah larut malam namun beraktivitas di hutan. Sehingga, personel berupaya mendekati pengendara itu namun justru kabur atau putar balik ke arah Malaysia.

“Tapi sebelum melarikan diri, kendaraan ini terlihat sempat berhenti dititik lokasi ambush kita, jadi mungkin pengendaranya sudah melihat kita mendekat dan menyadari ada orang datang makanya langsung tancap gas kabur,” ungkapnya.

Dikatakannya, tim gabungan kemudian berupaya melakukan pengejaran. Namun lantaran sudah berada di patok perbatasan, tim terpaksa berhenti melakukan pengejaran dikarenakan sudah melewati batas wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Jadi kita langsung mundur dan memeriksa barang yang sempat terjatuh di titik awal motor tersebut berhenti. Setelah kita buka, ternyata isi barang tersebut merupakan narkoba jenis sabu. Kemudian ada juga puluhan botol minuman keras merk labour,” ujarnya.

Dibeberkannya, saat dibuka di dalamnya ada empat bungkus sabu yakni dua bungkus seberat 100,70 gram lalu ada dua bungkus lagi seberat 0,63 gram. Kemudian, ada 20 botol minuman keras merk Labour.

Iwan menyampaikan, penggagalan penyelundupan narkotika jenis sabu dan minuman keras merk Labour yang ada di sekitar wilayah Sebatik antara perbatasan Indonesia-Malaysia, memang menjadi titik rawan sebagai jalur peredaran atau transaksi barang terlarang jenis sabu.

“Memang di lokasi ini sering dilakukan pengintaian oleh personel Satgas Pamtas Yonarhanud 8/Mbc, namun pelaku menggunakan kurir untuk memantau dan memanfaatkan waktu lengah untuk bergerak,” jelasnya.

Iwan pun menegaskan jika, pihaknya berkomitmen akan terus melakukan patroli dititik titik rawan. Sementara itu, barang bukti narkotika akan diserahkan ke BNN Nunukan.

(Nam/Nam)