Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Toraja Jemaat Eben – Haezer Nunukan

NUNUKAN – Bertempat di jalan sutanto, peresmian pentahbisan gedung gereja toraja jemaat eben – haezer Nunukan dengan tema yang diambil dari salah satu ayat Alkitab “Bertambah Teguh Dalam Iman dan Pelayanan Bagi Sesama” (Bdk Kolose 2:7) sukses digelar dengan meriah, Sabtu (26/11/2022)

Peresmian dihadiri oleh Camat Nunukan Hasan Basri S.IP, Kementrian Agama (KEMENAG) Nunukan, mewakili Polres Nunukan, AKP I Eka Berlin, mewakili Lanal Nnk diwakili Letnan Dua (LETDA) Bima, Para Tetua Adat Toraja, DPRD Nunukan, Joni Sabindo S.E, Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Provinsi Kalimantan Utara, Ruman Tumbo, Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Nnk, Ketua Lembaga Adat Dayak Nnk, para Tetua Dewan Adat Toraja, BPSW Kaltara, BPK Kaltara, para pendeta, jemaat gereja, dan masyarakat umum.

Selain pemotongan pita dan simbolis pembukaan gereja, terlihat juga rangkaian kegiatan dimulai dengan pawai yang dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat adat toraja dengan dibalut ornamen ciri khas adat budaya toraja yang disebut Rambu Tuka’ dan juga Tari Pa’Gellu.

Selaku Ketua Panitia, Simon, S.Pd mengatakan “Pentahbisan ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas selesai pembangunan gereja toraja, dan peresmian gereja sudah dilakukan 2 kali, agenda kali ini untuk nama gedung gereja yang baru” ungkap Simon.

Salah satu dewan tetua adat toraja dan ketua IKAT Kaltara, Ruman Tumbo menyebutkan bahwa “Setelah 30 tahun baru ada acara seperti ini lagi dan saya apresiasi sangat luar biasa sekali kepada masyarakat toraja dan selain dari suku toraja yang sudah meramaikan, dan setelah dibangun selama 2 tahun kita bersyukur kepada Tuhan akhirnya terlaksananya peresmian gereja ini, tidak lupa untuk acara bahagia pasti ada rumah rumah hias adat budaya toraja yang disebut Rambu Tuka’ ” tutur Ruman.

“Harapannya kegiatan ini dapat dilakukan lagi dikarenakan melihat antusias masyarakat yang luar biasa mau dari suku toraja jemaat eben – haezer ataupun yang bukan, ataupun teman teman beragama muslim, eben haezer sendiri artinya tempat paling terakhir sesuai dengan jemaat di nunukan yg merupakan perbatasan negara, kita juga akan buat acara IKAT Kaltara tahun depan” lanjut Ruman.

Rangkaian kegiatan pentahbisan digelar selama 3 hari, dimana sebelumnya dimulai tanggal 24 hingga 26 November dengan berbagai lomba yang diikuti oleh jemaat gereja dan juga masyarakat umum.

(Nam)

BPKP Perwakilan Kaltara Gelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah membuka secara resmi acara Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Nunukan tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di ruang serbaguna lantai V Kantor Bupati Nunukan, Selasa (22/11).

Tampak turut hadir Sekretaris Daerah Serfianus, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kaltara, Kepala KPPN Nunukan, Forkompinda Nunukan, Kepala DPMD Kab. Nunukan Helmi Pudaaslikar, OPD terkait, serta jajaran Kepala Desa se-Kabupaten Nunukan.

Tujuan dari pelaksanaan workshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan desa pada Kabupaten Nunukan yang diselenggarakan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Kalimantan Utara adalah sebagai langkah untuk menyelaraskan gerak langkah pembangunan di desa yang dapat
mendukung pembangunan Kabupaten secara umum. Selain itu dalam kesempatan rakor tersebut juga akan disosialisasikan beberapa hal teknis terkait tata kelola pemerintahan desa khususnya pengelolaan keuangan desa yang bersumber dari dana desa.

Wabup Hanafiah pada awal sambutannya memberikan apresiasi kepada BPKP perwakilan Kalimantan Utara atas diselenggarakannya kegiatan yang akan sangat bermanfaat bagi seluruh peserta yang hadir baik secara langsung di tempat maupun yang hadir melalui fasilitas daring.

Disamping itu, keuangan desa tidak dapat terlepas dari kewenangan desa yang dijalankan sesuai asas rekognisi dan subsidiaritas. Sedikit mengulang pemahaman, bahwa rekognisi yaitu pengakuan terhadap hak asal usul sedangkan subsidiaritas adalah penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat desa.

“Dengan besarnya kewenangan yang diberikan kepada kepala desa maka sudah sepantasnya sebagai kepala desa tidak menyia-nyiakan tugas dan wewenangnya, untuk nantinya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada masyarakat, pemerintah, dan terlebih lagi kepada Allah SWT.

Lebih lanjut dikatakan dalam pelaksanaan workshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan desa, Hanafiah meminta kepada peserta yaitu kepala desa beserta perangkatnya, Badan Permusyarawatan Desa serta camat se-Kabupaten Nunukan baik yang hadir secara langsung maupun yang hadir secara virtual
sebagai unsur pemerintahan desa, kepala desa dan BPD merupakan mitra untuk harus dapat membangun dan membina komunikasi yang harmonis, sekaligus bersinergi dengan tetap dan terus melakukan koordinasi maupun konsultasi serta bekerja sama dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan keuangan di desa.

Selain itu, Hanafiah berharap agar kepala desa dan BPD dapat mengikuti dan menjalankan seluruh prosedur serta mekanisme pengelolaan keuangan dana desa sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif, transparan dalam penggunaan keuangan, serta pengelolaannya dapat dipertanggung jawabkan secara baik dan benar sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

“Kami juga meminta agar kiranya saudara menggalakkan upaya pemberdayaan seluruh komponen yang ada di desa baik kelembagaan kemasyarakatan maupun warga masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga akan mendorong terwujudnya kemandirian desa baik dari aspek sosial maupun aspek ekonomi”, tutupnya.

(PROKOMPIM/Nam)

Audiensi Kepada 2 Deputi di Kemenpora, Bupati Laura Paparkan Program Kepemudaan dan Olahraga

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid melakukan Audiensi ke Kemenpora dengan menyampaikan Program Kepemudaan dan Program Olahraga. Audiensi kali ini didampingi oleh Sekretaris Disparpora, Ketua KNPI, Ketua KONI dan Perwakilan dari KORMI di kantor Kemenpora, Kamis (10/11).

Audiensi pertama Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid melakukan pertemuan ke Deputi Pembudayaan Olahraga yang diterima oleh Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Aris Subiyono, SH, dan Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK olahraga / Plt. Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO dr. Bayu Rahadian, Sp.Kj, serta perwakilan dari Asisten deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi, dan Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan.

Bupati Laura beserta rombongan menyampaikan maksud kedatangannya, yakni untuk mendapatkan bantuan pembangunan sarana olahraga, dukungan terhadap atlit – atlit berprestasi dan dukungan terhadap pengembangan kegiatan olahraga masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas waktunya kepada bapak Asdep 3 telah menerima kami, kami hadir untuk menyampaikan usulan dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang, ada event besar yang akan kami laksanakan dalam Rangka HUT Kabupaten Nunukan yang ke 24 pada bulan Oktober di tahun mendatang yaitu BORDER SPORT FESTIVAL NUNUKAN 2023, Kegiatan-kegiatan Olahraga Prestasi, Olahraga Rekreasi, Kepemudaan yang didukung dengan Hiburan Masyarakat ini nantinya Kolaborasi antara KONI, KORMI, KNPI dan Kwarcab Pramuka Kabupaten Nunukan,” jelas Bupati Laura.

Lebih lanjut Bupati Laura menyampaikan bahwa sehubungan hal tersebut tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana olahraga serta perlengkapan dan peralatan yang mendukung cabang olahraga sebagai sarana kebutuhan yang tentunya menjadi pendukung masyarakat untuk rutin berolahraga di Kabupaten Nunukan.

Walau letaknya strategis, dikatakan kondisi geografis yang sulit dijangkau serta terbatasnya sarana transportasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Nunukan.Permasalahan dan kendala yang di hadapi tersebut sangat sulit untuk di atasi sendiri oleh Pemerintah Daerah mengingat kemampuan pendanaan melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) yang masih sangat terbatas untuk bidang kepemudaan dan olahraga.

Menurutnya, sangat disayangkan beberapa event besar yang diagendakan tak dapat dilakukan karena keterbatasan sarana prasarana olahraga.

Selain pertemuan dengan Deputi Pembudayaan Olahraga, Bupati juga melakukan pertemuan dengan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda terkait dengan pengembangan Pemuda di Kabupaten Nunukan.

Rombongan diterima oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda.

Bupati Laura menyampaikan maksud dan tujuan audiensinya beserta rombongan selain dari untuk bersilaturahmi, Bupati Laura berharap nantinya dapat mensinergikan program program Pemerintah Daerah bersama dengan Kementerian terkhusus di bidang Kepemudaan.

“Banyak Kegiatan atau event Kepemudaan yang sudah kami laksanakan di Kabupaten Nunukan. Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan lebih terkesan pergerakannya delapan puluh persen kepada kemandirian, maka dari itu kami ingin bersinergi dengan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan event besar,” jelas Bupati Laura.

(PROKOMPIM/Nam)

Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022, Berikut Pesan Mensos Tri Rismaharini yang dibacakan Wabup. H. Hanafiah

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah hadir menjadi inspektur upacara dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2022 di Kabupaten Nunukan yang digelar di Taman Makam Pahlawan Jaya Sakti, Kamis (10/11).

Tampak turut hadir Sekretaris Daerah Serfianus, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan, jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan, serta para veteran.

Wakil Bupati H. Hanafiah pada upacara kali ini menyampaikan amanat Menteri Sosial RI Tri Rismaharini. Dikatakan Hari Pahlawan ke setiap tahun diperingati dengan renungan yang sungguh-sungguh untuk menemukan kembali jejak para pahlawan dalam hidup sebagai bangsa dan negara merdeka.

“Kita hidupkan kembali dalam benak kita perjuangan para pahlawan bangsa, dari para pejuang yang gugur dalam palagan pertempuran mempertahankan kemerdekaan, penting kita resapi semangat dan keikhlasannya”, ujar Wabup Hanafiah.

Dengan hanya berbekal bambu runcing, para pahlawan dengan semangat bergerak serempak menghadang musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya.

Rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikut dan santrinya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero nusantara, semuanya melebur menjadi satu.

Disamping itu, para pejuang kemerdekaan indonesia secara gagah berani melawan tentara-tentara musuh yang bersenjata lengkap, tidak akan mau menyerah pada siapapun juga.

“Para pejuang sepenuhnya percaya bahwa masa depan kita, anak dan cucu kandung revolusi indonesia sangat layak untuk diperjuangkan. Para pejuang telah berkorban sampai tetes darah penghabisan untuk kemerdekaan yang sesungguhnya dan bukan pemberian dari siapapun, melainkan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa”, lanjutnya.

Melalui momen upacara tersebut, Menteri Sosial RI turut mengajak untuk bergerak dan maju bersama dengan tekad untuk menang. Sekali merdeka, tetap merdeka.

Risma berpesan agar meneruskan pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbaharukan. Melakukan pengembangan sumber pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan. Mengelola sumber daya air secara bijak untuk menjamin keamanan dan ketahanan sumber daya air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan hidup dan kehidupan generasi kini dan generasi mendatang dengan lebih baik lagi.

“Tidak mudah memang tapi pasti bisa karena para pahlawan kita telah memberikan teladannya. Mereka pada masanya mengajarkan pada kita beragam nilai untuk kita tiru. Kita warisi dan kita ikuti, sehingga jejak kemenangan niscaya akan berada dalam genggaman”, tambahnya.

Risma turut berharap teladan dari para pahlawan bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat di peringatan Hari Pahlawan tahun ini, dengan tema Pahlawanku Teladanku dan dengan semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Peringatan Hari Pahlawan 2022 diharapkan dapat terus memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu dan membantu sesama tanpa memandang sekat.

“Mari kita jadikan momentum peringatan hari pahlawan 2022 untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain. Mengisi kemerdekaan dengan menjadi pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Jadikanlah semangat dan nilai–nilai kepahlawanan sebagai inspirasi dalam setiap langkah hidup dan kehidupan kita bersama”, ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Menteri Sosial RI mengajak untuk membangun ingatan kolektif bangsa agar dapat implementasikan semangat dan nilai-nilai luhur pahlawan. Bersama perkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang merupakan amanat pahlawan bangsa.

“Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah-belah bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong untuk menyongsong masa depan yang cerah”, tutupnya.

Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah dilanjutkan tabur bunga didahului oleh Wabup diikuti unsur Forkopimda. Setelah itu, acara diakhiri dengan pemberian sembako secara simbolis kepada para veteran.

(PROKOMPIM/Nam)

Gubernur Kaltara Buka Acara Pembinaan Pembekalan Manajemen Pemerintahan Desa Dalam Rangka Pembekalan Kepala Desa Se-Kabupaten Nunukan

NUNUKAN – Bertempat di Ruang Pertemuan lantai V Kantor Bupati Nunukan, Gubernur Kalimantan Utara H. Zainal Arifin Paliwang resmi membuka acara Pembinaan Pembekalan Manajeman Pemerintahan Desa dalam rangka Pembekalan Kepala Desa Se-Kabupaten Nunukan.

Acara ini dihadiri Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, Wakil Ketua I DPRD Prov. Kalimantan Utara Andi Hamzah, Kepala Dinas DPMD Prov. Kalimantan Utara Edi Suharto, Sekretaris Daerah Kab. Nunukan Serfianus, Unsur Forkopimda Kab. Nunukan, Kepala OPD di Lingkungan Kab. Nunukan, Camat Se-Kab.Nunukan, Pimpinan Instansi Vertikal, Ketua TP PKK Kab. Nunukan Hj. Sri Kustarwati Hanafiah, Rabu (9/11).

Acara ini diikuti oleh seluruh Kepala Desa yang berada di Kab. Nunukan dan menghadirkan narasumber Analis Kurikulum dan Pembelajaran Balai Pemerintahan Desa Kemendagri di Yogyakarta Danang Septiyanto dan Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Kaltara Aji Fika Trisnawaty. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Prov. Kaltara dan Pemerintah Kab. Nunukan khususnya Dinas PMD Prov. Kaltara dan Dinas PMD Kab. Nunukan.

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pembangunaan desa, mengenai penyusunan dokumen RPJM Desa dan RKP Desa, mengenai pengelolaan keuangan desa, sumber-sumber pendapatan desa, pengelolaan aset-aset desa, dan memahami tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa, serta memahami tentang prioritas penggunaan dana desa.

Dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah berkesempatan memberikan sambutannya. H. Hanafiah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Prov. Kaltara yang telah menyelenggarakan kegiatan pembekalan.

“Ini adalah berkat kebijakan Bapak Gubernur yang sudah mengalokasikan kegiatan pembekalan di Kab. Nunukan ini dan ini merupakan suatu bentuk bantuan yang tidak dapat kami lupakan. Karena kita ketahui bersama untuk menyelanggarakan kegiatan seperti ini tentu memerlukan dana yang cukup besar, karena hampir 80% jumlah kecamatan di Kab. Nunukan berada di wilayah perbatasan sehingga memerlukan dana untuk transportasi”, ujarnya.

Selain itu H. Hanafiah juga menyampaikan bahwa para Kepala-kepala desa yang berada di Kab. Nunukan ini selama satu tahun menjabat belum pernah mendapatkan pembekalan.

“Alhamdulillah pada pagi hari ini para Kepala Desa mendapatkan Pembekalan dari Pemerintah Provinsi yang dilaksanakan oleh DPMD, tentu ini sangat membantu roda pemerintahan mereka di lapangan atau di desa. Karena kita ketahui saat ini penyelenggaraan pemerintahan desa juga sudah tunduk kepada aturan keuangan dan sistemnya sudah mulai berlaku. Sehingga saya katakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam rangka untuk memimpin wilayahnya masing-masing.” ungkap Hanafiah.

Selanjutnya, Gubernur Kalimantan Utara H. Zainal Arifin Paliwang juga memberikan sambutannya. Gubernur Zainal menyampaikan bahwa Pembangunan desa tidak lepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa, yang merupakan bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 tahun sesuai masa periode kepemimpinan kepala desa.

Hal tersebut diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa, arah kebijakan pembangunan desa, dan rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“RPJM Desa dan RKP Desa merupakan salah satu syarat untuk dapat mengakses dana desa. Namun demikian dalam pelaksanaannya, penyusunan RPJM Desa dan penjabaran RKP Desa tidak luput dari berbagai persoalan. Antara lain yang pertama kemampuan SDM , yang kedua kurangnya pemahaman kepala desa akan pentingnya dokumen RPJM Desa, ketiga kurangnya fasilitasi dan pembinaan dari Pemerintah setempat, serta yang keempat kurangnya koordinasi dari Pemerintah daerah dan Pemerintah Desa”, ujarnya.

Zainal juga menambahkan, untuk menyikapi hal tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas PMD Prov. Kaltara melaksanakan kegiatan pembekalan bagi kepala desa di Kab. Nunukan.

“Saya berharap kegiatan pembekalan ini dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan, sikap dan keterampilan kepemimpinan kepala desa, dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya sebagaimana ketentuan perundang-undangan, sehingga mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, partisipasif, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.”

Sebagai tambahan berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dengan adanya dukungan dana dari Pemerintah terjadi peningkatan status kemajuan dan kemandirian desa di Kalimantan Utara selama 7 tahun. Salah satu contohnya yaitu tahun 2016 desa di Kab. Nunukan dengan kategori desa sangat tertinggal sebanyak 77 desa, kemudian pada tahun 2022 hanya tinggal 2 desa saja.

Kemudian di tahun 2016 belum ada desa mandiri di Kaltara, namun di tahun 2022 terdapat 11 desa mandiri di Kabupaten Nunukan.

(PROKOMPIM/Indah)