Menteri Kelautan dan Perikanan Kunjungi Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo Sakti Wahyu Trenggono : Ini adalah salah satu kampung budidaya rumput laut yang harus menjadi satu modelling industri hulu hilir.

NUNUKAN – Setiba di Bandar Udara Nunukan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melanjutkan perjalanan ke Kampung Budidaya Rumput Laut, Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kamis (30/03).

Turut hadir dan mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen TP, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara Andi Muhammad Akbar, anggota komisi IV DPR RI Deddy Sitorus, unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan, para asisten dan Kepala OPD terkait.

Setibanya di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerima penjelasan dari Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan Suhadi, lalu mengikuti panen rumput laut dan turut meninjau lapangan di area mabettang dan penjemuran rumput laut.

Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Nunukan dalam rangka kegiatan ekonomi disektor kelautan dan perikanan yaitu budidaya rumput laut.

Dikatakannya lagi Indonesia merupakan pembudidaya rumput laut terbesar namun belum bisa membuat nilai tambah yang lebih tinggi lagi tetapi hanya mampu memproduksi dan menjual dengan bentuk raw material (bahan baku).

“Ini adalah salah satu kampung yang telah menjadi kampung budidaya rumput laut yang harus menjadi satu modelling industri hulu hilir mulai dari pembibitan kemudian panen kering dan kemudian disiapkan industri dengan demikian nanti yang keluar dari sini bukan lagi dalam bentuk raw material tapi yang tentunya sudah punya nilai tambah lebih tinggi”, ungkap Sakti.

 

Menurutnya sekarang sudah menciptakan lapangan kerja disini tetapi nanti kemudian saya kira hilirisasinya sudah bisa dijalankan maka ekonomi yang bagus akan tumbuh. Kalau industrinya dikembangkan, produktivitasnya pasti akan meningkat double maka akan double juga penghasilannya.

Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan secara langsung Penyerahan Bantuan Pengembangan Perikanan Budidaya berupa 10 paket bantuan kebun bibit rumput laut dengan nilai Rp. 280.000.000.

(PROKOMPIM)

Jadi Proyek Percontohan, Kampung Nelayan Tanjung Pasir Bakal Dikucur Rp21 M

TARAKAN – Kampung Nelayan Tanjung Pasir Kota Tarakan bakal menjadi salah dari 10 proyek percontohan pengembangan Kampung Nelayan Maju (Kalaju).

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono usai mengunjungi warga Tanjung Pasir, Kamis (30/3).

Dikatakannya Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal membangun proyek kampung nelayan maju terintegrasi yang berlokasi di sekitar zona penangkapan.

Sebab, fasilitas di Kampung Nelayan Tanjung Pasir  sudah cukup bagus karena sudah ada pabrik es dan ruang pendingin, gudang penerimaan pembongkaran ikan.

“Tarakan salah satunya untuk rencana pengembangan kampung nelayan maju (Kalaju) di Kampung Nelayan Tanjung Pasir,”kata Wahyu Trenggono didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si.

Sarana lain di Kampung Nelayan Tanjung Pasir yang harus diperbaiki yakni galangan untuk perbaikan kapal itu salah satunya.

Ia memperkirakan satu kampung nelayan memerlukan dan sekitar Rp20 miliar sampai Rp21 miliar.

“Saya juga melihat potensi perikanan yang cukup bagus. Sehingga bisa menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat di Kaltara,” katanya.

Saat mengunjungi masyarakat  di Kampung Nelayan Tanjung Pasir Sakti Wahyu menyerahkan bantuan perikanan, sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap dan pembudidaya rumput laut dengan jumlah produksi lima ton dalam sehari.

Sebelumnya Menteri Wahyu Trenggono didampingi Wagub Kaltara Yansen  juga melakukan peninjauan budidaya rumput laut di Desa Mamolo, Nunukan Selatan.

(dkisp)

Potensi Cukup Menggiurkan, KKP Bakal Seriusi Budidaya Rumput Laut di Kaltara

TARAKAN – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono melihat potensi yang cukup besar untuk budidaya rumput laut, baik di Kabupaten Nunukan maupun Kota Tarakan.

Menurutnya, pemerintah ingin mengintegrasikan keduanya dari aspek hulu maupun hilirnya.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi Wagub Kaltara Dr Yansen TP, M.Si juga melakukan peninjauan budidaya rumput laut di Desa Mamolo, Nunukan Selatan.

Kedatangannya berdialog dan melihat langsung aktivitas pembudidaya rumput laut. Sehingga, pihaknya berharap apa yang menjadi kendala di lapangan dapat disampaikan langsung pembudidaya ke Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Saya lihat potensinya cukup baik. Ada budidaya rumput laut di Nunukan ataupun Kota Tarakan. Kita ingin mengintegrasikan keduanya, mudah-mudahan ini dapat terwujud,”kata Sakti Wahyu Trenggono, Kamis (30/3).

Selain itu ia juga akan menyerahkan bantuan perikanan di Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Kota Tarakan.

Tidak hanya rumput laut, Wahyu Trenggono juga melihat potensi perikanan yang cukup bagus. Sehingga bisa menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat di Kaltara.

Seperti diketahui, dari 5 RT, masyarakat Tanjung Pasir sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap dan pembudidaya rumput laut dengan jumlah produksi 5 ton dalam sehari.

(dkisp)

Sambangi Sekolah Penerbangan hingga Ajak Air Asia Buka Rute Penerbangan Baru di Kaltara

JAKARTA – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum menyambangi kantor maskapai Sekolah Penerbangan milik Global Aviation Flying School yang beroperasi di Bandar Udara Budiarto Tangerang, Banten.

Bersama Kepala Kantor Unit Pelayanan Bandara Udara (UPBU), Budiarto Indra Gunawan, Gubernur Zainal berkeliling area bandara hingga menjajal penerbangan menggunakan pesawat latih.

Meski terlihat santai, namun banyak topik penting yang dibahas bersama dalam kesempatan tersebut. Salah satunya, terkait dengan mekanisme pendidikan penerbangan di Global Aviation Flying School.

Gubernur menyampaikan keinginannya agar putri-putri asal Kaltara bisa memiliki kesempatan mengambil pendidikan sebagai pilot, teknisi dan petugas operasi penerbangan.

“Semoga momen ini, awal untuk kita menjalin kerjasama atau bahkan mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang penerbangan antara Pemprov Kaltara dengan Global Aviation Flying School,” kata Zainal pada, Rabu (29/3/2023) belum lama ini.

Tak hanya itu, usai kunjungan ke sekolah penerbangan, Gubernur Zainal juga menyempatkan diri ke Kantor PT Indonesia AirAsia.

Kali ini, didampingi Kepala Disperindagkop-UKM Kaltara Hj. Hasriani, Gubernur Zainal menawarkan maskapai Air Asia untuk membuka rute penerbangan baru di Kaltara. Yakni, dari Jakarta menuju Tarakan melalui Balikpapan.

Hal ini, kata Gubernur, mengingat animo masyarakat Kaltara yang berpergian ke luar kota menggunakan transportasi udara.

Selain itu, kepada pihak Air Asia Gubernur juga menyampaikan sedikit mengenai potensi perikanan di Kaltara. Menurutnya potensi perikanan di Kaltara sangat menjanjikan.

“Potensi perikanan di Kaltara cukup bagus. Hasil laut Kaltara seperti kepiting, udang, bandeng itu banyak yang dikirim melalui Tawau, Malaysia baru setelahnya dikirim ke China. Nah, jika Air Asia memiliki pesawat Kargo, dari Jakarta mau ke Hongkong atau China mungkin bisa landing di Tarakan untuk memenuhi kapasitas/kargo,” ujar Zainal.

Apalagi lanjutnya, saat ini Kaltara sedang bersiap membangun Bandar Udara yang cukup besar, yang panjang runway-nya mencapai 3.600 meter.

“Sudah lama ingin bertemu, selama ini hanya via telepon saja. Semoga pertemuan hari ini, dapat menjadi pertimbangan manajemen Air Asia,” tutup Zainal.

(diisap)

Ini Lokasi Kunjungan Menteri KP di Kaltara

TARAKAN – Menteri Kelautan Perikanan (KP) RI Sakti Wahyu Trenggono menggelar kunjungan kerja perdana di Kalimantan Utara, Kamis (30/3/2023).

Kedatangan Menteri KP di provinsi ke 34 ini disambut langsung Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si di VIP Bandara International Juwata Tarakan.

“Selamat datang di Kaltara Pak Menteri,”kata Wagub Yansen.

Rencananya Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan peninjauan budidaya rumput laut di Desa Mamolo, Nunukan Selatan.

Kedatangannya akan berdialog dan melihat langsung aktivitas pembudidaya rumput laut. Sehingga, pihaknya berharap apa yang menjadi kendala di lapangan dapat disampaikan langsung pembudidaya ke Menteri Kelautan dan Perikanan.

Selain itu ia juga akan menyerahkan bantuan perikanan di Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Kota Tarakan.

(dkisp)