Tiba di Kota Padang, Wabup H. Hanafiah, Ketua DPRD H. Leppa dan 75 Anggota Kontingen dari Kabupaten Nunukan Ikuti Pembukaan Penas ke XVI Tahun 2023

SUMATERA BARAT, PADANG – Wakil Bupati Nunukan H.Hanafiah ,SE.,M.Si dan Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj.Rahma Leppa, menghadiri Acara Pekan Nasional (Penas)Tani dan Nelayan ke XVI Tahun 2023 di Lapangan Udara (LANUD) Sutan Sjahrir, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu(10/06).

Penas XVI Tahun 2023 di Padang resmi dibuka oleh Menteri Pertanian Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, dihadiri sebanyak 28.000 peserta seluruh Indonesia ditambah dengan para kepala daerah serta pejabat lainnya dari masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk Kontingen Kabupaten Nunukan mengirimkan sebanyak 75 orang yang terdiri dari anggota KTNA dan pendamping. Para peserta Penas tersebut nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan selama enam hari, tanggal 10 Sampai dengan 15 Juni 2023.

Pembukaan diawali dengan tarian kolosal yang diikuti 400 penari. Dalam acara itu juga diisi dengan kegiatan para petani dan nelayan, seperti pameran pembangunan pertanian, expo aquaculture, expo agroforestry, temu agribisnis dan Gelar teknologi (Geltek), yang memperkenalkan Teknologi Tepat Guna yang berasal dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi petani nelayan.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam sambutannya menilai Pelaksanaan PENAS XVI harus menjadi ajang konsolidasi nasional bagi petani dan nelayan, sehingga dapat saling menginspirasi, memotivasi dan memanfaatkan jaringan yang dipunya untuk mensejahteraan petani dan nelayan.

“PENAS Petani Nelayan XVI harus menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan,” katanya.

Menteri Pertanian menambahkan, kegiatan ini adalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian khususnya untuk menjaga ketahanan pangan nasional kita.

“Acara PENAS harus menjadi puncak komunikasi emosional kita. Besok ada El Nino, besok ada warning terhadap krisis pangan dunia, karena cuaca ekstrim, serangan hama dimana mana. Oleh karena itu PENAS ini sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan kita dalam menghadapi berbagai tantangan,” Ucap Syahrul Yasin Limpo.

“Untuk itu Yasin Limpo mengajak semua untuk menyamakan langkah dalam antisipasi masalah ini.

Sementara itu, wakil Bupati Nunukan H.Hanafiah mengatakan dirinya bersyukur bisa hadir pada Pembukaan Penas di Padang ini. “Alhamdulillah, saya bisa hadir dan ini yang pertama dalam hidup saya ke Padang. Suasananya bagus dan sangat maju. Mudah-mudahan kedatangan kami disini bersama beberapa Kepala OPD di Nunukan, serta anggota kelompok Tani Nelayan dapat menyerap ide dan teknologi sehingga bisa diaplikasikan pada pertanian di Nunukan.

(PROKOMPIM)

Wagub Hadiri Olaharaga bersama dalam Peringatan Hari Bhayangkara

TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke 77 yang berlangsung di Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Utara.

“Atas nama pribadi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Kalimantan Utara, menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara kepada jajaran Polri Provinsi Kalimantan Utara,”kata Wagub.

Didampingi Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya, Wagub membuka kegiatan olahraga Jalan Sehat dan senam aerobik yang dihadiri seluruh organisasi perangkat daerah. Di mana Tema yang diambil dalam peringatan itu, “Melalui Olahraga Bersama Kita Tingkatkan Sinergitas TNI – POLRI Untuk mewujudkan Kondusifitas Keamanan Dalam Negeri Dalam Mengawal Tahun Politik 2024”.

“Melaksanakan tugas – tugas membangun Kalimantan Utara, semuanya itu tidak lain berkat kerja keras jajaran Polri yang ada di Kalimantan Utara, oleh sebab itu patutlah masyarakat Kalimantan Utara menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada jajaran Polri yang telah melaksanakan tugas sebaik – baiknya,” jelas Wagub.

Wagub Yansen mengatakan di usia yang ke 77 ini berharap ridho jajaran Polri mampu menjalankan tugas yang diembannya. “Saya yakin percaya dengan pengalaman dan keluasaan 77 tahun ini Polri semakin meningkat prestasi dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara kita,”katanya.

Untuk itu ia mengajak bersinergi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban daerah. “Mari kita saling bersinergi dalam menjaga stabilitas daerah yang kita cintai,”tuntasnya.

(dkisp)

Kesiapan 85 Persen, Kaltara Siap jadi Tuan Rumah Rakor Kepegawaian Regional Kalimantan

TANJUNG SELOR – Kaltara terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan rapat koordinasi (Rakor) Kepegawaian Tahun 2023. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr H Suriansyah, M.AP menyampaikan bahwa progres kesiapan penyelenggaraan Rakor Kepegawaian lingkup Regional Kalimantan tersebut berjalan dengan baik.

Demikian disampaikan Sekprov dalam keterangannya usai dijumpai di ruang kerjanya pada, Jumat (9/6). “Tentang pelaksanaan Rakor Kepegawaian, sebagai tuan rumah Kaltara dalam keadaan siap. Mulai dari sisi perangkat daerah termasuk sarana dan prasarana pendukung,”ujar Sekprov Suriansyah.

Sekprov menuturkan bahwa secara keseluruhan, kesiapan penyelenggaraan Rakor Kepegawaian sudah pada tahap 85 persen. Sekprov menambahkan, tinggal melakukan pemantapan dan pembahasan ketika Tim Advance tiba di Kaltara.

“Secara keseluruhan, ini sudah dalam kondisi siap. Tinggal ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian kita termasuk membentuk kepanitian kecil,” tutur Suriansyah.

Ia berharap agar seluruh pihak yang terlibat dapat saling membantu dalam merancang dan mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan kesuksesan Rakor Kepegawaian di Kaltara.

“Dalam pelaksanaannya saya berharap seluruh perangkat daerah bahu membahu dalam mensukseskan Rakor Kepegawaian Regional Kalimantan di Provinsi Kaltara,” katanya.

“Perhatikan secara mendetail, mengingat peserta berasal dari provinsi se-Kalimantan dan tentunya Kaltara sebagai tuan rumah diharapkan mampu memberikan kesan yang baik,” tambahnya.

Tidak lupa, Sekprov Kaltara juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat Kaltara untuk ikut mensukseskan dengan tetap menjaga keamanan dan kedamaian yang sudah ada selama ini.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kaltara, Firmananur menyebutkan pelaksanaan rapat koordinasi kepegawaian ini jika sesuai jadwal akan digelar pertengahan Juni pekan depan.

“Rapat koordinasi kepegawaian ini diantaranya BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) kabupaten kota se Kalimantan ditambah dari BKD se-Kalimantan,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Pusat telah menggelar Rakornas Kepegawaian beberapa waktu lalu. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN), utamanya kualitas kepemimpinan ASN di berbagai level, menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Akselerasi kualitas SDM ASN ini dapat dikelola melalui penerapan manajemen talenta untuk memilah dan memilih calon-calon pemimpin di berbagai tingkatan organisasi.

“Komitmen untuk mendorong kebijakan manajemen talenta merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam mewujudkan visi reformasi birokrasi, yakni Pemerintahan Kelas Dunia di tahun 2024,” tutur Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian Tahun 2023.

Wapres menguraikan sejumlah langkah sistematis yang sebaiknya dilakukan berbagai pemangku kepentingan di instansi pemerintah dalam menyukseskan penerapan manajemen talenta ASN. Langkah pertama, dengan memperkuat langkah kolaborasi dalam mewujudkan peta jalan kebijakan manajemen talenta nasional.

“Petakan kendala yang dihadapi dalam empat tahun terakhir ini, baik di level nasional maupun daerah, serta di setiap instansi yang beragam ekosistemnya,” urainya.

Kedua, lanjut Wapres, merumuskan langkah-langkah konkret yang bersifat terobosan, utamanya pada aspek regulasi yang sekiranya belum selaras dengan penerapan manajemen talenta di semua tingkatan.

Ketiga, para talenta birokrat yang telah dipetakan dan dibina secara khusus agar dibekali dengan visi dan semangat pencegahan dan pemberantasan korupsi, penyalahgunaan kewenangan, serta pola hidup sederhana. “Keempat, saya minta agar kebijakan manajemen talenta nasional juga memperhatikan peran strategis ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” imbuh Wapres.

Wapres mengungkapkan, pemerintah mencita-citakan ASN Indonesia tidak hanya berdaya saing, unggul, dan andal, tetapi juga cerdas, lincah, dan memiliki empati yang menandakan kecerdasan emosional. Talenta-talenta terbaik ini harus diciptakan secara terukur dari waktu ke waktu, sehingga keberadaannya akan berkesinambungan.

(dkisp)

 

TPBIS untuk Tingkatkan Peran dan Perspustakaan dengan Pelibatan Masyarakat

TANJUNG SELOR – Pustakawan Ahli Utama Perpusnas Yoyo Yahyono mengatakan, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) adalah peningkatan peran dan fungsi Perpustakaan, melalui pelibatan masyarakat sebagai wahana belajar sepanjang hayat. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna Perpustakaan.

Metode yang digunakan dalam TPBIS ini, kata Yoyo, adalah peningkatan layanan informasi dengan penyelenggaraan Capacity Building bagi pustakawan dan tenaga perpustakaan. Sehingga perpustakaan desa dapat mendukung berprosesnya knowledge transfer.

Ditambahkan, dalam kegiatan capacity building¸ SDM perpustakaan juga diberikan ilmu untuk melaksanakan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk, baik material maupun non material.

“SDM perpustakaan juga dibekali kemampuan dasar untuk melakukan publikasi kegiatan TPBIS dari yang paling sederhana melalui media sosial hingga media arus utama,” kata Yoyo dalam Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi atau Bimtek SPP-TIK, Kamis (8/6/2023).

“Tujuan diselenggarakannya TPBIS ini secara umum terangkum dalam arah kebijakan Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024. Yaitu, peningkatan budaya literasi melalui pemasyarakatan kegemaran membaca, penguatan konten literasi dan transformasi perpustakaan melalui peningkatan akses dan kualitas layanan berbasis inklusi sosial bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Secara spesifik, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” bebernya.

Ia mengatakan, program TPBIS merupakan unsur pendukung prioritas pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, perpustakaan memiliki peran strategis dan garda terdepan untuk mendukung kegiatan prioritas penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang berujung pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat melalui perpustakaan.

Perpustakaan yang telah melaksanakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan stimulan yang bersumber dari APBN melalui Perpustakaan Nasional RI hingga tahun 2022 yaitu sejumlah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan.

Sampai dengan Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain. Tahun ini, 450 perpustakaan desa/kelurahan menjadi mitra baru TPBIS, beberapa mitra baru yang menjadi harapan baru juga bagi literasi Indonesia adalah Bapak/Ibu yang hadir dalam Bimtek ini.

Ditambahkan, Bimtek SPP-TIK merupakan salah satu strategi dalam TPBIS untuk membekali pustakawan dan/atau pengelola perpustakaan yang bertransformasi dengan materi capacity building.

Menurut Sensions, Capacity Building adalah alat untuk membantu pemerintah, komunitas, dan individu-individu dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bimtek ini didesain untuk memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengevaluasi pilihan kebijakan dan implementasi kebijakan secara efektif.
“Selain memberikan kebaruan, pelaksanaan TPBIS pun unik. Yaitu bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki tingkat kebutuhan akan literasi serta potensinya masing-masing. Maka, perpustakaan desa sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di lingkungan terkecilnya, melaksanakan fungsinya sesuai kebutuhan dan potensi masyarakat,” ujar dia.

Ada yang bergerak dengan mengajar baca tulis tambahan bagi siswa yang kesulitan dalam belajar di sekolah, ada yang menyelenggarakan pelatihan komputer level dasar, ada pula yang menyelenggarakan pelatihan memanfaatkan sumber daya alam hingga dikemas secara baik dan siap dijual. Setiap daerah yang unik menyebabkan kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan yang bertransformasi pun unik mempunyai ke khasan sesuai ciri khas budaya lokal, selaras dalam langkah masyarakat setempat menuju kemajuan.

Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltara, Ramli, Sekretaris Dinas Asnawi menutup kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Tanjung Selor, Kamis (08/06/2023) petang.

Untuk diketahui, Bimtek yang dilaksanakan sejak Senin (5/6/2023) lalu ini, sebagai upaya pengembangan perpustakaan hingga ke desa-desa, melalui program TPBIS (transformasi perpustakaan berbasis inklusif sosial).

Asnawi mengatakan, Bimtek ini bertujuan mendampingi para fasilitator daerah. Baik fasilitator daerah (fasda) pada Perpustakaan Provinsi Kaltara, maupun di Perpustakaan Daerah Kota Tarakan dan Malinau.

Secara spesifik, dijelaskan Asnawi, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang perpustakaan, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat meminjam dan membaca buku saja, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat.

Menyikapi perkembangan zaman dan teknologi, menurutnya, Perpustakaan harus bertransformasi menjadi ruang berbagi pengetahuan atau transfer knowledge.

“Literasi menjadi tidak hanya sebatas tekstual, tapi juga pada kemampuan memahami. Kemudian mempraktekkannya. Perpustakaan memfasilitasi proses belajar non formal,” ujarnya.

Utamanya di era pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19, Asnawi mengatakan, penguatan literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan diharapkan dapat mendampingi kelompok masyarakat yang lebih luas. Sehingga menghasilkan produk bernilai tambah dan berdaya saing.

“Melalui Bimtek selama 4 hari ini, telah diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas sebagai pengelola perpustakaan yang dapat diterapkan di lingkungan maupun di perpustakaan. Sehingga dapat mewujudkan transformasi layanan perpustakaan. Mulai dari penyusunan rencana kerja dan kecakapan yang dapat mendukung pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan. Meliputi strategi TPBIS, antara lain peningkatan layanan perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk,” imbuh dia.

Asnawi menambahkan, program transformasi perpustakaan sudah dijalankan sejak 2020 di Kaltara. Hingga, 2022 telah menjangkau 4 perpustakaan umum daerah kab/kota dan 9 perpustakaan desa penerima manfaat program.

Pada tahun 2023, lanjutnya Kaltara kembali dipercaya melakukan program TPBIS ini, dengan terpilihnya 7 perpustakaan umum desa/kelurahan. Yaitu Desa Kaliamok dan Kuala Lapang (Malinau), kemudian Semengaris (Nunukan), serta kelurahan Juata Laut, kelurahan Kampung Enam, Karang Balik, dan kelurahan Mamburungan di Kota Tarakan.

(dkisp)

Fokuskan Program Bantuan Tani

TANJUNG SELOR – Pengembangan pertanian menjadi atensi serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara. Salah satu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara adalah menyiapkan program bantuan yang menyasar para petani lokal.

Dari Pemprov sendiri, saat ini sudah membuat terobosan agar hasil panen petani di Kaltara dapat terserap dengan maksimal. Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan telah memprogramkan bantuan untuk menunjang produktifitas petani.

“Kita terus berupaya agar produktifitas petani terus meningkat, salah satunya berupa bantuan sarana prasarana tani,” bebernya.

Selain itu juga, ia intens berkomunikasi dengan perusahaan yang beroperasi di daerah setempat untuk mengkonsumsi hasil taninya.

Pasalnya, jika satu perusahaan saja mengonsumsi 2 ton beras dalam sebulan, artinya jika ada 57 perusahaan paling tidak petani di Kaltara harus bisa menghasilkan padi ratusan ton per bulan.

“Tinggal dari petaninya lagi, mampu apa tidak memproduksi padi dalam jumlah besar, selain itu saya juga sudah bersurat dengan Menteri Pertanian agar ke depan bisa menggelontorkan program dari pusat untuk petani di Kaltara,”katanya.

Sekretaris DPKP Kaltara Mufied Azwar menjelaskan terdapat sejumlah program bantuan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023. Dengan kata lain bantuan tersebut dibiayai  langsung oleh Kementerian Pertanian.

Kemudian juga ada sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara Tahun 2023.

Untuk program dari APBN 2023, dimulai dari sektor Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa bantuan Penanaman Pakan Ternak di Desa Gunawan Kabupaten Tana Tidung yang sudah diberikan ke sejumlah tani desa.

“Saat ini kami sedang lagi proses penanaman hijau, sudah selesai di bulan Maret dan sudah berjalan 2 bulan, baru dilakukan sekitar 25 persen penanaman yang baru berjalan,”katanya.

Prasarana lainnya, juga telah dibagikan pupuk organi. “Pupuk NPK dan sebentar lagi akan dibagikan pupuk teknologi Nano,”sebutnya.

Melalui APBD Kaltara, DPKP juga memberikan bantuan di Kabupaten Nunukan. Rencananya dalam waktu dekat bantuan juga diberikan di Kabupaten Bulungan. Jenis bantuannya yakni berupa pengembangan pakan ternak.

“Jadi kegiatan kali ini ada direncanakan 4 kelompok di Kabupaten Nunukan dan sedang di realisasikan, saat ini masih dalam proses pengadaan tender,”sebutnya.

Mufied Azwar menerangkan untuk sektor Perkebunan bantuan dari APBN 2023 berupa kegiatan pemeliharaan cengkeh di Desa Salimbatu. Di mana pemeliharaannya sudah memasuki tahun ke-5 dengan luas kebun 3 hektar.

“Di kebun Cengkeh kita ada bantuan pemupukan, pembersihan, penyiaran bersama pementasan yaitu berupa pupuk dan pestisida, ada juga pemberian upah kerja terkait pemupukkan dan pementasan,” terangnya.

Selanjutnya, ada program bantuan Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultra yang menggunakan dana APBN. Seperti bantuan pangan benih padi untuk luas lahan 1.000 hektar. Dan bantuan benih jagung untuk luas lahan 2.000 hektar. Dan sarana 1 rodi dari DPKP Kaltara.

Terakhir dari Sektor Sarana dan Prasarana berupa 4 buah Cultivator, Hand Sprayer Elektrik, Traktor Roda Dua, Excavator, Irigasi Perpipaan.

”Walaupun anggaran yang terbatas, program bantuan akan tetap kita usahakan yang ada di semua sektor bidang, baru beberapa yang sudah berjalan dan berproses, secara bertahap, semoga bantuan ini dapat membantu dan memotivasi masyarakat tani Kaltara menjadi lebih maju,” tutupnya.

(dkisp)