Andi Mutamir : Jalan UsahaTani Adalah Kunci Menuju Nunukan Yang Berswasembada

Nunukan –  Pertanian adalah salah satu sektor paling menentukan dalam perekonomian. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menggenjot peningkatan dari sektor agraris tersebut.

Salah satu upaya untuk mengembangkan sektor pertanian adalah dengan meningkatkan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, di antaranya melalui pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT). Dengan adanya pengembangan JUT diharapkan dapat mendorong kelancaran distribusi pada kawasan pertanian.

Demikian dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Andi Mutamir usai melakukan pertemuan untuk menjarisng aspirasi masyarakat ( Reses Masa Sidang II DPRD Kabupaten Nunukan) RT 10 dan RT 06 di Desa Binusan , 

Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut, alasan pembangunan akses jalan usaha tani ini didasari pada beberapa aspek.

Keterangan Foto: Anggota DPRD Nunukan, Andi Mutamir (tengah) saat menjaring aspirasi masyarakat dalam Reses Masa Sidang II DPRD Nunukan di Desa Binusan, Nunukan, Kalimantan Utara

“Pertama, aspek sosial, yaitu guna membuka keterisoliran masyarakat terhadap daerah sekitarnya,” tuturnya
Kedua, aspek ekonomi yaitu untuk mengatasi biaya transportasi yang tinggiakibat minimnya akses angkutandari lahan pertanian ke sarana produksi.Selanjutnya yakni aspek lingkungan, yakni sebagai peningkatan kualitas jalan dan mencegah terjadinya longsor.

“Namun yang paling bersentuhan langsung dengan adanya jalan usaha tani adalah kemudian bagi para petani untuk mengangkat hasil panen mereka,” ujar Andi.

Saat ini, menurut Andi, hasil panen masyarakat di Nunukan sebenarnya cukup baik. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah masih bergantungnya masyarakat Nunukan dalam hal pangan kepada daerah lain.

“Hal tersebut lantaran tak adanya akses bagi para petani untuk mengangkut hasil panen mereka. Pun kalau ada akses transportasi, saat ini masih sangat minim sekali dan hanya menyentuh sebagian kecil lahan pertanian masyarakat,” papar Andi.


Andi menegaskan, maksimalisasi lahan dan pola pertanian yang baik saja belum cukup untuk menjadikan sektor pertanian sebagai soko guru perekonomian. Karena tanpa adanya akses transportasi, para petani akan kesulitan memasarkan hasil budidayanya.


Sementara potensi Nunukan untuk menjadi daerah yang berswasembada pangan sangat sangatlah terbuka. Maka sarana yang selama ini tak dimiliki oleh para petani yakni akses transportasi harus menjadi prioritas program pembangunan oleh pemerintah.


“Dapat saya katakan, bahwa jalan usaha tani adalah kunci menuju Nunukan yang berswasembada,” tutupnya.(Santry)