TANJUNG PANDAN, BABEL, BerandaNKRInews.com– Tak ingin tergerus oleh zaman, perlu perhatian lebih untuk menjaga eksistensi keberadaan Tenun Cual khas Kepulauan Bangka Belitung. Ketua Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) Babel, Melati Erzaldi tak ingin melewatkan kearifan lokal satu ini.
Ketua Melati sangat membanggakan kehalusan kain ini. Kehalusan ini memiliki filosofi tersendiri yang menandakan cerminan kehalusan seorang wanita yang dapat menentukan kelayakannya untuk dipinang. Karenanya, dalam membuat kain cual tidak hanya tangan yang bekerja, tapi juga menggunakan hati dan kesabaran.
“Bukan cuma tangannya saja yang harus terampil, butuh kesabaran dan ketelitian yang tinggi, makanya (membuat kain cual) harus pake hati. Saya sampai kesulitan bedain yang depan dan belakang,” ungkapnya.
Hal ini diceritakan Ketua Dekranasda Melati saat mendatangi Kelompok Pengrajin Tenun Cual Lestari, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjung Padan Kabupaten Belitung, Jumat (12/03/2021).
Di Rumah Pengrajin Tenun Cual Lestari yang khas dengan bangunan rumah adat Belitung, Ketua Melati menyampaikan perhatiannya kepada kain cual ini. Dirinya tak ingin mendengar klaim bahwa cual terancam punah.
“Sebagai pengrajin yang terampil, Ibu-ibu harus berbagi ilmu sama anak muda. Supaya kerajinan ini tidak punah. Lakukan kaderisasi. Tapi tetap diingat kualitas kain ini juga harus dijaga, agar berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama Ketua Dekranasda Melati menyerap aspirasi para pengrajin. Berdasarkan informasi dari Wakil Bupati Belitung, Isyak Maerobi yang menyampaikan bahwa alat tenun atau Gedogan yang dimiliki Pengrajin Tenun Cual Lestari sudah rusak karena sudah lama tidak digunakan akibat dampak pandemi Covid-19, sehingga produksi tenun cual kurang maksimal.
Mengetahui permasalahan yang dialami, Ketua Indonesian Council Small Business (ICSB) Babel ini berdiskusi dengan Pemprov. Babel melalui Bidang Pengembangan Sumber Daya Fasilitasi Akses Industri Disperindag Babel permasalahan keterbatasan alat yang dialami akan segera diatasi.
Hasil diskusi memutuskan bahwa, 2 Gedogan yang dimiliki Dekranasda Babel akan diberikan kepada Kelompok Pengrajin Tenun Cual Lestari. Gedogan ini sebelumnya digunakan Dekranasda untuk demo pada kegiatan-kegiatan tertentu. Tidak hanya dukungan moril, Ketua Dekranasda hadir untuk penuhi kebutuhan materiil.
“Alatnya masih sangat baik, sehingga diberikan agar bisa membantu produksi tenun cual Ibu Markana dan alat tenun ini termanfaatkan dengan baik,” jelasnya.
Dukungan yang berarti ini sangat dihargai oleh Ibu Markana sebagai anggota kelompok sekaligus istri Kepala Desa Juru Seberang.
“Terima kasih atas kunjungan dan bantuan alat tenun yang disampaikan kepada warga kami, pengrajin tenun cual. Kami akan coba tingkatkan kualitas kain,” ungkapnya
Menutup perjumpan, harapannya tenun di Babel bisa meningkatkan ketelitian dan ketekunan dalam memproduksi kain, karena hal ini sangat menentukan hasil akhir tenun cual. (*)
Wartawan: Yogi Pranata & Agus Savar Muslim
Penulis : Nona Dp
Foto : Dina
Editor : Natasya