SELAYAR – Jalan menanjak dan berliku yang dipenuhi lumpur, pasca diguyur hujan deras, tak menyurutkan nyali Tim Reaksi Cepat (TRC) Pos SAR Selayar, Sulawasi-Selatan untuk menembus dinginnya udara malam menuju jalur evakuasi utama korban kapal hanyut yang teridentifikasi bernama, KLM. Reski Perdana 01.
Kapal bermuatan dua puluh empat orang penumpang dan dua puluh ton kopra asal Pulau Kalao Toa Kecamatan Pasilambena yang dikabarkan mengalami kerusakan kemudi, saat tengah berlayar dari Pelabuhan Rakyat Desa Garaupa, menuju daratan kota Benteng, Kabupaten Selayar, pada sekitar pukul 19 00 Wita, hari Jum’at, (12/06) lalu
Panggilan jiwa dan tuntutan tugas kemanusiaan ‘menuntun’ Sawal untuk menembus gelapnya malam, dan udara dingin menggunakan kuda besi menuju Desa Appatanah yang digunakan tim SAR gabungan, Pos SAR Selayar, dan jajaran Pos TNI-AL Lantamal VI sebagai jalur pembuka, menuju perairan bagian selatan, Pulau Polassi, Kecamatan Bontosikuyu yang menjadi lokasi hanyutnya, KLM. Reski Perdana 01.
Bermodal selembar mantel dan tas ransel berisi perangkat Radio Handy Talky (HT), Sawal memulai aksi heroik, memacu kuda besi menuju arah selatan ibukota Benteng.
Meski sempat dua kali tergelincir, dan nyaris terjatuh dari kuda besinya akibat terjebak gundukan lumpur yang masuk ke badan jalan, Sawal tak menyerah, dan terus berpacu dengan waktu hingga kemudian bisa bergabung dengan rombongan personil SAR gabungan, yang sudah lebih awal tiba di lokasi Pelabuhan Rakyat Desa Appatanah.
(Andi Fadly Dg. Biritta)