Kepala BNNK Nunukan: Peringatan HANI Bermakna Menekankan Kaum Milenial Menjadi Generasi Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas

Berandankrinews.com-Nunukan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan mengelar Anti Narkotika International (HANI) tahun 2019, di Lantai IV Kantoe Bupati Nunukan, Rabu (26/6/19).

Dengan tema yang di usung ditahun ini mengangkat tema ‘Milenial Generasi Millenial Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas’.

Kepala BNN Kabupaten Nunukan, Kompol Lamuati, SH mengatakan, makna Hari Anti Narkotika Internasional 2019 ini yang perlu ditekankan kepada Masyarakat Nunukan khususnya Generasi muda atau kaum Milenial supaya kedepan menjadi generasi yang sehat tanpa narkoba menuju Indonesia Emas.

“Di kandung maksud untuk tahun 2045 kita sama-sama mengetahui bahwa hal itu merupak suatu demografi untuk mengisi pembangunan negeri kita ini,” Kata Lamuati.

Dikatakan Kepala BNNK Nunukan, yang terpenting sekali adalah memberikan edukasi untuk pemahaman terhadap generasi muda kita, terutama dilingkungan sekolah dari Paud sampai SLTA dan Kampus serta melalui tokoh agama.

“Seperti yang telah kita laksanakan bekerja sama dengan Kementerian agama, Jumat kemarin, Kami minta kepada para Ustad memberikan khutbah yang diselipkan tentang dampak buruk dan bahaya Narkoba secara serentak di seluruh Masjid Se Kabupaten Nunukan,, ini lah salah satu yang real yang kami lakukan” Ujar Kompol Lamuati.

Selain itu, Kata Lamuati, setiap hari senin BNNK Nunukan melakukan edukasi atau penyuluhan dampak buruk Narkoba di Kantor urusan Agama Nunukan kepada calon Pengantin, ini wajib dilakukan untuk membentuk generasi kedepan yang tidak mengunakan narkoba.

Selama tahun 2019 ini, diketahui telah banyak instansi baik pemerintahan maupun Swasta yang telah melakukan tes urine.

Menurut Lamuati, yang telah melakukan tes urine cukup banyak, terutama masyarakat itu cukup tinggi, karena komitmen pemerintah daerah Nunukan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah wajib melakukan tes urine guna untuk melakukan deteksi dini.

“beberapa instansi yang melakukan tes urine, Imigrasi, Disdamkar, pengadaian, KPPN, TNI Polri, Kejaksaan, PN dan Agama, ada banyak sudah,” Katanya.

Sementara untuk pelaksanaan rehabilitasi, kata Pria berpangkat satu bunga ini mengatakan, yang positif dari OPD-OPD semua direkomendasikan untuk dilakukan rehabilitasi, Namun ada beberapa yang tidak disiplin mengikuti rehabilitasi sehingga yang bersangkutan diberikan sanksi tegas oleh pimpinannya masing-masing.

Lamuati juga mengatakan, untuk itu beberapa upaya yang terus digenjot untuk mengantisipasi penyalagunaan narkoba yaitu melakukam sosialisasi dan tes urine.

“Seluruh ketua RT di Kelurahan Nunukan Barat kita lakukan tes urine untuk mengantisipasi terjadinya penyalagunaan narkoba inilah upaya-upaya kita agar penyalagunaan bisa diatasi,” kata Lamuati.

Kompol Lamuati menyebutkan ada tiga efek besar dari narkotika yaitu, Stimulan, depresan dan Hasutnegen. “Ketiga efek ini kalau sudah berdampak pada manusia, maka orang tersebut tidak akan ada lagi rasa takutnya melakukan tindakan kriminal,” katanya. (Red)