Berandankrinews.com-Nunukan, Tata kelola destinasi pariwisata adalah pengelolaan destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis yang mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik.
Dalam upaya meningkatkan tata kelola destinasi wisata di Kabupaten Nunukan, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata menggelar pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan olahraga Kabupaten Nunukan, bertempat di Hotel Laura, Senin (17/6/19).
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama Tiga hari (17-19 Juni 2019).
dengan metode pelatihan yang berupa teori, praktek dan visitasi serta evaluasi yang diikuti oleh 160 orang peserta merupakan utusan dari Pengelola Hotel di Kabupaten Nunukan, Kelompok Sadar Wisata, Generaasi Pesona Indonesia, Karang Taruna Se Kabupaten Nunukan serta komunitas-komunitas kreatif yang ada di Kabupaten Nunukan
Dalam Acara pembukaan itu dihadiri Dr. Marso, SE, M.Si sebagai narasumber yang merupakan Destination Management Organization dan sekaligus Dosen di STIE Bulungan-Tarakan.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Syafarudin menyampaikan, diadakan pelatihan destinasi tata kelola destinasi pariwisata ini adalah langkah yang tepat guna untuk mempersiapkan dan mencoba menjawab tantangan. Dengan tuntutan yang semakin tinggi dalam bidang pariwisata, tujuan destinasi pariwisata juga perlu mendapatkan sentuhan yang baik sehingga daat menarik perhatian wisatawan.
Pemerintah telah melakukan daya upaya untuk membuat bidang pariwisata dapat mengeliat, misalnya adalah Cross Border Festival yang cukup dapat mengerakkan gairah pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Nunukan.
Kabupaten Nunukan banyak yang dapat dipertimbangkan sebagai tujuan wisata nasional bahkan internasional, yang terletak di perbatasan yang seharusnya kita menampakkan wajah Indonesia yang indah.
Kita memiliki dataran tinggi di Krayan yang eksotis dan alami, Pulau Sebatik dengan dinamika kehidupan Masyarakat Perbatasan demikian juga Lumbis yang Masyarkatnya masih natural. Dengan harapan, kiranya Destinasi pariwisata Kabupaten Nunukan dapat menjadi rujukan para wisatawan untuk berkunjung.
Selanjutnya dalam konteks peningkatan ekosistem kepariwisataan, tata kelola destinasi dapat mendorong peran sektor kepariwisataan untuk menjadi pemandu wisata atau driver dengan menggerakkan Academision, Business, Community, Government, Media (ABCGM). (Red)