TANJUNG SELOR – Umat Buddha Vihara Parama Sinar Borobudur merayakan acara Abhisekha Rupang Buddha terbesar di Kalimantan Utara (Kaltara) pada Minggu, 20 April 2025.
Rupang Buddha Yang diabhisekha ini adalah replika Arca Buddha yang ditemukan di Kota Bangun Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) dan memiliki nilai histori dengan pulau Kalimantan.
Ketua umum Waisak Bersama Keluarga Besar Theravada Indonesia (KBTI), P.Md. Hendy Dermawan mengatakan, acara Abhisekha Rupang Buddha digelar dengan hikmat dan sakral serta
dihadiri oleh 6 Bhante, satu Samanera, dan tiga Atthasilani, serta Sanghanayaka (ketua umum) Sangha Theravada Indonesia, YM. Sri Subhapannyo Mahathera.
“Acara ini dihadiri sekitar 500 umat Buddha dan perwakilan umat dari beberapa vihara di Kalimantan Utara,” kata Hendy.
Dijelaakannya, dalam uraian Dhamma, Bhante Dhammasubho berpesan bahwa keberadaan sebuah Vihara harus multifungsi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga bisa berfungsi sebagai tempat wisata religi.
“Beliau juga berpesan bahwa Rupang Buddha yang indah, Agung, dan mendamaikan sehingga setiap pengunjung juga terinspirasi agar hatinya menjadi indah dan damai,” ungkap Hendy.
Dijelaskannya, selain acara Abhisekha Rupang Buddha, di hari yang sama juga dilakukan Pindapata, yaitu tradisi mempersembahkan makanan kepada para Bhikkhu, Samanera, dan Atthasilani.
“Pindapata dan Abhisekha merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dalam rangka menyambut Hari Raya Trisuci Waisak 2569/2025,” ucap Hendy.
“Untuk puncak perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2569/2025 akan dilaksanakan Dharmasanti Waisak oleh Keluarga Besar Theravada Indonesia (KBTI) Provinsi Kalimantan Utara yang dipusatkan di Kota Tarakan pada tanggal 17 Mei 2025,” tutupnya.
(*)