NUNUKAN – Memakai Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Pesawat rute Nunukan-Krayan dibanderol dengan harga Rp 460.000 (empat ratus enam puluh ribu rupiah) setelah direamikannya SOA penumpang wilayah Krayan dan Lumbis di Bandara Nunukan, Jumat (05/01/2024) pagi.
Hal tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, S.E., M.Si.
Selaku Kepala Bagian Ekonomi Setkab Nunukan Rohadiansyah mengatakan bahwa SOA Penumpang bukan saja menurunkan harga tiket namun juga membuat kontinuitas penerbangan di perbatasan tetap berjalan.
Kalau tidak ada subsidi, masyarakat yang ada di Krayan ataupun Tau Lumbis berpikir untuk pergi ke Nunukan.
“Begitupun sebaliknya, otomatis maskapai penerbangan tidak ada yang mau masuk ke Nunukan,” kata Rohadiansyah.
Rohadiansyah menuturkan harga tiket pesawat reguler ke dataran tinggi Krayan terbilang mahal, dapat mencapai Rp1,8 juta per flight.
Dengan adanya subsidi, penumpang dari Nunukan menuju Long Bawan, Krayan hanya membayar tiket sebesar Rp460 ribu per flight. Sedangkan Nunukan-Tau Lumbis sebesar Rp347 ribu.
“Jadi kalau subsidi itu yang kita bayar biaya operasional. Masyarakat hanya bayar tiket saja.
“Kalau ke Krayan biaya operasional Rp15 juta sekian sekali penerbangan. Ke Tau Lumbis lebih tinggi lagi. Harga operasional sudah ada ketentuan dari Kementerian Perhubungan,” ucapnya.
Diketahui SOA penumpang menggunakan yang pesawat PT Smart Cakrawala Aviation itu akan melayani penerbangan bersubdisi dengan tujuan Nunukan-Long Bawan dan Nunukan-Tau Lumbis (pergi-pulang).
Program tahunan bersubsidi tersebut menggunakan APBD sekira Rp8,2 miliar dengan penerbangan menuju Long Bawan sebanyak 468 kali flight.
Sedangkan menuju Tau Lumbis dan sekitarnya sebanyak 52 kali flight.
Ke Tau Lumbis jarang penumpang yang ke sana, makanya jumlah flight hanya 52 kali. Jadi sebulan hanya dua kali flight.
“Kalau tahun lalu tiap minggu kami masukkan flightnya. Beda kalau ke Krayan full terus,” ujar Rohadiansyah.
(Nam/Nam)