NUNUKAN- Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah membuka secara resmi Pegelaran Seni Budaya Tidung yang di selenggarakan di halaman Baloy Adat Tidung Binusan, Kamis 28 Desember 2023.
Warisan budaya tak benda ini sudah berlangsung tiga tahun terakhir, dan akan menjadi agenda tahunan.
Wabup Hanafiah pada kesempatan ini mengingatkan pentingnya kegiatan seperti pegelaran seni budaya, sebagai sarana mempertahankan budaya leluhur yang ditengah perkembangan jaman. Wabup Hanafiah juga mengapresiasi adanya doa tolak bala dengan harapan Nunukan ke depan tetap aman damai, tidak ada komplik sehingga tidak akan mengganggu proses pembangunan ke depan.
Lebih jauh Wabup mengatakan seni dan budaya merupakan perwujudan dari sejarah, filosofi adat istiadat dan kebiasaan yang tumbuh di tengah masyarakat selama puluhan atau ratusan tahun. Lewat seni dan budaya bisa hidup secara arif dan bijaksana karena sudah mengetahui akar dan hak hak hidup yang sesungguhnya.
” Kita berkumpul di Baloy Adat Tidung ini untuk melaksanakan pagelaran seni dan budaya suku Tidung Tahun 2023, kegiatan ini merupakan upaya kita untuk tetap melestarikan seni dan budaya yang sudah diwariskan para leluhur/para pendahulu kita.” Ungkapnya.
Wabup Hanafiah juga mengatakan keberadaan Baloy Adat Tidung Binusan sangat bagus, dimana dimanfaatkan sebagai tempat untuk melakukan proses belajar mengajar bahasa tidung. Wabup juga meminta kepada para orang tua untuk tetap mengajarkan bahasa Tidung kepada anak-anaknya masing-masing, agar bahasa daerah tetap terpelihara.
Dalam kesemoatannya ketua Panitia H. Surai menyampaikan bahwa adanya pegelaran seni budaya selain melestarikan dan mempertahankan seni budaya warisan leluhur juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi serta pertanggung jawaban para pemangku adat, dan sebagai tolak bala, serta menjadikan desa Binusan sebagai desa wisata yang diakui di tingkat nasional.
” Di penghujung bulan kita komunitas masyarakat adat Tidung, dalam hal ini terdiri dari 12 Kecamatan, 48 Pagun/Kampung bersatu menyelenggarakan acara ini, maksudnya sebagai pelaporan ke Pemda Nunukan, kepada pemangku adat yang tidak lagi berupa uang tunai akan tetapi dengan adanya kegiatan, selain itu sebagai pelestarian budaya sebagai warisan budaya.” Jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai tarian disuguhkan antara lain, penampilan dari Sanggar Tari Besasak Junior (Pagun Binusan), Sanggar Tari Besasak Senior (Pagun Binusan), Sanggar Tari Busak Malay (Pagun Ujang Fatima), Sanggar Tari Ina Itit Borneo (Pagun Tanjung), Sanggar Tari Seroja (Pagun Blok 3), Sanggar Tari Bebilin Taka (Pagun Rambutan 1), Sanggar Tari Imbaya Taka (Pagun Rambutan 2)
Sanggar Tari Tunas Bagu (Pagun Ujang Dewa).
(PROKOMPIM)