NUNUKAN – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas (Dirjen Migas) Bumi Kementrian ESDM terus melaksanakan program yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya nelayan. Salah satunya Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan sasaran tahun anggaran 2023 di Kabupaten Nunukan.
Bertempat di halaman kantor Dinas Perikanan, Selasa (21/11) dilaksanakan penyerahan secara simbolis dan Sosialisasi Tata Cara Penyaluran dan Penerimaan Konversi Kit BBM ke BBG untuk nelayan sasaran dari Tim Dirjen Migas Kementrian ESDM, perwakilan dari PT Pertamina serta jajaran Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan.
Pendistribusian paket perdana Program Konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran pada tahun 2023, diawali di Kabupaten Nunukan, Sebanyak 160 unit dibagikan secara gratis untuk nelayan di Kecamatan Nunukan, Kecamatan Nunukan Selatan dan Wilayah Sebatik.
Program bantuan Paket Bantuan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan sasaran tahun 2023 adalah sebuah program dari Kementerian ESDM Direktorat Jendral Minyak Dan Gas adalah salah satu program yang mendukung diverifikasi energi.
Penyerahan secara simbolis paket perdana Konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di serahkan langsung oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid SE MM Pd.
Hadir dalam acara ini, selain dari pada Nelayan yang akan menerima bantuan turut hadir perwakilan dari Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas Yudi Indarto, PT. Pertamina Patra Niaga Azri Ramadan Tambunan dan Sekretaris Dinas Perikanan H. Zulkifli.
Bupati Laura dalam sambutannya berharap agar bantuan ini dapat tersalurkan tepat sasaran dan semua nelayan yang ada di Kabupaten Nunukan dapat merasakan manfaatnya.
“Di kabupaten Nunukan ada sekitar 3 ribuan Nelayan, untuk tahun 2023 ini baru mendapat bantuan sekitar 160 orang nelayan, kedepannya nanti kita berharap semua nelayan akan beralih ke BBG yang lebih murah dari BBM yang selama ini digunakan oleh para nelayan dan juga lebih efektif” Ujar Laura.
Laura berharap program ini dapat berlanjut terus atau ada solusi lain atau dapat diperjual belikan lebih murah sehingga para Nelayan yang ada di kabupaten Nunukan dapat merasakan manfaatnya.
Laura menambahkan, dengan adanya program konversi ke BBG ini diharapkan dapat menekan biaya opersional nelayan. Karena menurut penelitian Dirjen Migas, konversi ke BBG ini dapat menghemat 30-50 persen biaya operasional jika dibandingkan dengan penggunaan BBM.
“Dengan berkaca dari hasil perbandingan diatas diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan penangkap ikan karena selisih biaya operasional dapat dialihkan untuk keperluan lain dan juga dapat ditabung,” tutup Laura.
Sementara itu, perwakilan dari Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Yudi Indarto menyampaikan program konversi BBM ke BBG merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan bagi Nelayan.
“Program ini walau masih tergolong baru, penggunaan BBG diyakini jauh lebih hemat daripada menggunakan BBM. Dan diharapkan bantuan ini dapat dimanfaatkan nelayan dengan sebaik-baiknya dan dapat disalurkan tepat sasaran sesuai kriteria yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Yudi menyebutkan, paket konversi yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin kapal, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya.
(PROKOMPIM)