TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen TP menyebut Pancasila sebagai perekat dan nilai hidup bangsa Indonesia hendaknya terus dijadikan motivasi dan tujuan dalam pembangunan Kaltara.
“Apalagi visi Indonesia Emas 2045 termasuk Kaltara di dalamnya, maka harus membangun pondasi dengan baik tanpa mempersoalkan lagi perbedan,” kata Yansen TP di Tanjung Selor, Kamis.
Wakil Gubernur menyebut Kaltara memiliki anugerah yang luar biasa. Pertama, dari entitas budaya, agama, suku bangsa. Dan berbicara Indonesia menurutnya, bisa tergambarkan dari masyarakat Kaltara yang majemuk.
“Seluruh komponen masyarakat Indonesia itu ada di Kaltara,” tutur Wagub.
Untuk itu masyarakat Kaltara disebut harus menyadari bahwa penyatuan keberagaman dalam suasana persaudaraan dan kebersamaan hanya mungkin terjadi jika masyarakat saling menghargai, menghormati, dan mengakui kesetaraan.
Maka dengan memperingati Hari Lahir Pancasila 2023, menurutnya berarti tidak sekedar diperingati hari lahirnya. Tetapi bersyukur bahwa nilai-nilai hidup berbangsa dan berbangsa Indonesia bertumbuh di hati masyarakat. Sehingga tidak hanya disebut atau diucapkan, tetapi terekspresi dari kehidupan.
Ekspresi pertama ditegaskan Wagub, tidak boleh lagi mempersoalkan perbedaan sebab dengan tegas bahwa penyatuan Indonesia itu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu.
“Kedua, jangan lagi kita mempersoalkan agama. Agama itu Rahmatullah bagi setiap orang. Oleh sebab itu, hal-hal yang bisa mengganggu kesatuan dan keharmonisan mari kita sadari hal-hal yang sudah final itu tidak usah dipersoalkan lagi, suku, budaya, agama,” ujar dia.
Ketiga, sebagai bentuk mewujudkan Indonesia yang pancasilais, menurutnya harus membangun, berpartisipasi sesuai tingkatan keberadaan individu baik sebagai petani, buruh, sebagai nelayan, pegawai, swastawan. Dan masyarakat umumnya menurutnya harus menyadari punya peran dan punya pengaruh.
“Oleh sebab itu marilah kita membangun Indonesia dan Kaltara bersama-sama. Kalau itu kita lakukan, insyaallah tidak ada ruang kosong di Kaltara karena diisi oleh partisipasi seluruh masyarakatnya. Ini yang paling penting. Jadi memperingati Hari Lahir Pancasila tidak lain bagaimana kita membangun Kaltara, itu yang paling nyata,” tutur dia.
Untuk diketahui, Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Tanjung Selor diperingati dalam upacara yang digelar di Lapangan agatis. Wagub Kaltara Yansen TP bertindak sebagai Inspektur upacara dan membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo.
Upacara Hari Lahir Pancasila juga dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah Kaltara lainnya dan diikuti unsur aparatur negeri sipil, TNI/Polri, dan pelajar di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Amanat Presiden RI
Wagub Kaltara membacakan amanat Presiden RI dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Tanjung Selor, menyebut bahwa Pancasila sebagai “bintang penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa.
“Pancasila sebagai dasar ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai “bintang penuntun” (leitstar) dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara,” ujar Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP di Tanjung Selor, Kamis.
Pancasila juga memandu kehidupan bangsa dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya semua bangsa Indonesia mengaktualisasikannya dan mengamalkannya dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi kuat baik secara filsafat, politis, historis, maupun kultural.
Hari lahir Pancasila setiap 1 Juni, memiliki makna bagi rakyat dan bangsa Indonesia, tidak hanya menjunjung tinggi sebagai dasar Negara ataupun tujuan berbangsa, namun turut menjadikannya sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktikkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilainya tertanam di dalam hati bangsa Indonesia,” ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo dalam amanatnya yang disampaikan Wagub Kaltara bahwa tahun depan Indonesia juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum. Ia mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai.
Semua elemen diminta untuk menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Jiwa dan roh Pancasila harus diaktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak, dan berelasi setiap individu manusia Indonesia sehingga akan terwujud nilai kemanusian dan solidaritas bangsa.
Presiden juga menyampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi dan berada di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen. Untuk mengatasinya, ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Indonesia. Hal itu merupakan kerja nyata pembumian dan pengaktualisasian nilai-nilai luhur Pancasila.
(BIROADPIM)