Dorong Kestabilan Daya Beli Jelang Lebaran Melalui Zakat

TANJUNG SELOR – Terus memantau perkembangan inflasi nasional, Gubernur Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum mengikuti rapat koordinasi (Rakor) rutin yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) melalui daring.

Didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Bustan, S.E., M.Si, Kepala OPD dan stakeholder terkait mengikuti pemaparan yang disampaikan oleh instansi/kementerian pusat, Senin (17/4/2023). Hadir pula Komandan Korem (Danrem) 092 Maharajalila, Brigjen TNI Ari Estefanus.

Dalam rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Tito Karnavian ini, ia menyampaikan beberapa hal. Diantaranya adalah ketersediaan stok pangan terutama menjelang lebaran dan pengumpulan dana zakat.

Menurutnya, meskipun stok pangan saat ini relatif aman, telah ditemukan beberapa daerah yang ketersediaan stok pangan mengalami surplus dan minus. Melalui rakor ini, ia memerintahkan masing-masing kepala daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota melalui satgasnya untuk melakukan peninjauan lapangan terhadap ketersediaan komoditas di daerahnya.

“Dilihat betul, dicek lapangan, komoditas apa yang kurang, komoditas mana yang lebih sehingga bisa saling membantu antar daerah,” pintanya.

Ia juga mengatakan, intervensi dari pusat dapat dilakukan apabila antar daerah mengalami kesulitan dengan cara berkoordinasi ke Badan Pangan Nasional atau Kementerian Perdagangan.

Menjelang lebaran ini, kebutuhan/demand akan pangan atau sembako akan meningkat hingga dua kali lipat. Ia terus mengingatkan, agar daerah mempersiapkan stok mengantisipasi lonjakan permintaan dan turut melibatkan para pengusaha komoditas sembako terkait.

Selanjutnya, ia mendorong agar masyarakat menunaikan zakat. Karena melalui zakat akan memperkuat daya beli masyarakat.

“Dalam waktu seminggu ini dorong masyarakat untu membayar zakat baik langsung kepada yang tidak mampu, para duafa, maupun juga secara tidak langsung melalui yayasan, masjid, Badan Zakat, dan lain-lain. Karena potensi zakat kita itu kurang lebih 327 triliun,” terangnya.

Dijelaskan juga potensi zakat di Indonesia berasal dari zakat pertanian, uang, perternakan, perusahaan, serta pengasilan dan jasa. Dari total potensi yang ada zakat yang terkumpul pada tahun 2021 terjaring sebesar Rp17 triliun.

Sementara itu, pada 2022 Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) membidik pengumpulan zakat menembus Rp26 triliun. “Jadi kalau kita mampu mendorong masyarakat untuk mengeluarkan zakatnya bagi umat muslim yang wajib maka ini sangat mendorong daya beli masyarakat dan meskipun terjadi kenaikan tetap akan stabil ,” pungkasnya.

(dkisp)