Setahun Menuju Pesta Demokrasi, Bawaslu Ingatkan Masyarakat Tentang Pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024

NUNUKAN – Bertempat di Sayn cafe dan resto, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) gelar Sosialisasi Siaga Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu), 1 Tahun Menuju Pemilu 14 Februari 2024 dengan topik Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan, Selasa (14/02/2023).

Gelaran sosialisasi dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) mewakili Bupati Kabupaten Nunukan, Serfianus, S.IP., M.Si, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan diwakili oleh Kaharuddin, S.E, Camat Nunukan, Kepolisian Resor (Polres) Nunukan, Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Nunukan, Instansi Vertikal Nunukan, unsur FORKOPIMDA, Organisasi Mahasiswa Nunukan, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, serta seluruh ornamen masyarakat Kab. Nunukan.

Selain rangkaian kegiatan sosialisasi, Bawaslu Nunukan juga melaunching 21 Posko Kawal Hak Pilih Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Se-Kabupaten Nunukan dengan tema Tahapan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih Pada Pemilu 2024 yang dibuka oleh Sekda Kab.Nunukan.

 

 

 

Selaku Sekda, Serfianus, S.IP., M.Si mengatakan bahwa “Saya atas nama pemda Nunukan mengapresiasi Bawaslu dengan kegiatan sosialisasi ini yang merupakan kegiatan yang penting dan strategis sebagai wujud tanggung jawab dan kewajiban semua pihak dalam upaya mengsukseskan pemilu serentak secara langsung, aman, dan berkualitas” ucap Sekda.

Bersama dengan kegiatan sosialisasi, Ketua Bawaslu Nunukan, Moch. Yusran, S.E menyampaikan bahwa “14 Februari hari ini kan sebelum 1 tahun menuju pemilu 2024 sekaligus pemilihan kepala daerah secara nasional, bawaslu sendiri sudah menyiapkan SDM panwaslu sampai ke tingkat desa dengan 240 desa, 21 kecamatan dan dari sisi kelengkapan penegakan hukum pemilu, kita sudah bentuk sentra penegakan hukum terpadu bersama dengan penyidik kepolisian dan penuntut umum” ujar Yusran.

“Harapannya hari ini bukan hanya hari kasih sayang, tapi hari kasih suara nantinya di tahun depan, dan sebagai alarm untuk seluruh lapisan masyarakat dalam rangka pengawasan partisipatif untuk pemilu 2024 karena hasil pemilu sendiri itu merupakan hal penting juga buat masyarakat” sambung Yusran.

Mewakili Ketua KPU Nunukan, Kaharuddin menyebutkan “Saya menyampaikan dari KPU RI bahwa Pemilu ini kita jadikan sebagai sarana integrasi bangsa, jangan dijadikan sebagai arena konflik karena pilihan kita akan menjadi benar atau salah, ekstremnya itu bisa sampai halal dan haram tapi jadikan ini sebagai kontestasi yang mana kita jadinya nanti memilih terbaik dari yang terbaik” tutur Kahar.

Seperti yang diketahui pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti masyarakat Republik Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, sedangkan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di 514 Kab/Kota dan 34 Provinsi seluruh Indonesia.

(Neni/Nam)