NUNUKAN – Bertempat di Kelenteng San Sen Kong, masyarakat Tionghoa Nunukan gelar ibadah perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Sabtu (21/01/23) malam.
Ibadah perayaan yang digelar di kelenteng, dihiasi dengan berbagai macam lilin berwarna merah dengan berbagai ukuran yang berasal dari sumbangan warga Tionghoa Nunukan dan akan dinyalakan tepat di jam 12 malam.
Selaku Sekretaris Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kabupaten Nunukan, Susanto mengatakan bahwa “Beberapa warga Tionghoa sudah datang ibadah ke kelenteng, dan proses untuk ibadahnya memang tidak harus berjamaah jadi kebanyakan warga Tionghoa Nunukan berkunjung keluar kota tapi mungkin sebentar lagi warga yang masih dinunukan akan datang untuk ibadah karena memang sampe jam 12” ungkap Susanto.
“Di tahun Kelinci Air ini harapannya masyarakat Nunukan semakin erat dengan toleransi dan semoga di tahun baru ini arti dari bahasa air sendiri bukan berarti musibah tapi kebanjiran kebahagiaan, kemakmuran dan rezeki bagi masyarakat Nunukan sesuai dengan tahun ini” sambung Susanto.
Berdasarkan kalender cina, tahun baru ini adalah tahun “Kelinci Air” yang merupakan simbol dari elemen air di atas kayu, serta dalam prinsip Feng Shui, kelinci melambangkan kesabaran dan keberuntungan, yang berarti di tahun 2023 akan membawa kedamaian dan kesuksesan.
(Neni/Nam)