Rayakan Natal Bersama IKAT, Wagub Apresiasi Kontribusi Warga Toraja Membangun Kaltara

TANJUNG SELOR – Perayaan Hari Raya Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 2023 memang telah berlalu, namun kebersamaan Natal masih terasa di sejumlah daerah di Indonesia.

Salah satunya di Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di Ibu Kota Provinsi, Tanjung Selor, Kabupten Bulungan.

Kali ini, Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Tanjung Selor yang menggelar perayaan Natal pertamanya, Sabtu (21/01/2023), setelah Pemerintah telah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dilaksanakan di Gedung Wanita Tanjung Selor, hadir mengikuti perayaan Natal sekaligus ibadah itu, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Drs Yansen TP, M.Si.

Selain itu, hadir juga Dandema Korem 092/Mrl Mayor Inf Biringallo, Kasubbidwabprof Bid Propam Polda Kaltara AKBP Bonifasius Rumbewas, S.I.K., serta mewakil Bupati Bulungan Asisten III bidang Administrasi Umum Sekretariat, Drs Kornelis Elbaar, M.Si.

Dalam sambutannya, Wagub Yansen mengungkapkan keinginannya untuk menyampaikan pesan-pesan kepada warga Toraja. Mengingat ini adalah Natal pertama yang digelar setelah pandemi kurang lebih 2 tahun.

“Harapan saya sebagai pimpinan daerah, saya turut merasakan nikmat sukacita warga Toraja merayakan natal hari ini,” bukanya.

Pada momentum ini ia menyampaikan beberapa hal. Mengenai makna sub tema yang diusung IKAT dan korelasinya terhadap pembangunan di Kaltara.

Sub tema Natal yang diusung IKAT yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ‘Kita Harus Saling Mengasihi di Tanah yang Tuhan Berikan Kepada Kita’.

Wagub memaknainya dalam 3 hal. Yakni tentang kesetiaan, perubahan, kerja keras/aksi. “Artinya warga Toraja mejadi bagian terbaik dalam turut serta membangun Kabupaten Bulungan, turut membangun Kaltara, turut membangun Indonesia. Saya kira ini suatu yang mendasar, sangat penting pegangan untuk kita semua,” katanya.

Baginya, Kaltara menjadi simbol Indonesia. Karena seluruh etnis ada di Kaltara sehingga ia pernah menerbitkan buku yang berjudul Kaltara Rumah Kita.

“Kaltara ini ibaratnya rumah, tempat kita berdiam. Tapi di dalamnya ada beraneka ragam manusia yang memiliki latar belakang suku bangsa, agama dan budaya. Bisa dibayangkan bapak ibu, urus rumah tangga sendiri saja susah. Apa lagi urus yang lainnya lagi. Di sinilah pentingnya IKAT,” imbuhnya

IKAT sebagai bagian mitra pemerintah dalam kerangka mewujudkan ketertiban, kedamaian persatuan kesatuan masyarakat bangsa.

“Bisa dibayangkan kalau hanya ada satu pengurus di Kaltara ini saya yakin tidak semudah ini, tidak akan,” katanya lagi.

Pemprov Kaltara mengapresiasi kehadiran IKAT sebagai salah satu kesatuan yang mengikat persatuan warga Toraja sehingga menjadi kekuatan bersama-sama suku bangsa lainnya untuk membangun Kaltara.

Wagub mengatakan dalam hal membangun Kaltara, warga Toraja juga sudah berbuat nyata. “Bayangkan kalau tidak ada petani orang Toraja. Dapur ibu-ibu tidak menyala. Bayangin sayur-sayur yang kita makan itu hasil karya keluarga besar kita orang Toraja,” pujinya.

Ia berharap, melalui IKAT, dapat menghidupkan semangat kekeluargaan dan kerukunan keluarga Toraja. Sehingga menjadi bagian yang menciptakan kondusifitas di Kaltara.

Memiliki jumlah lebih dari 4 ribu jiwa, diharapkan warga Toraja di wilayah Kaltara untuk memiliki kesadaran pentingnya tergabung dalam IKAT.

“Mari jangan waktu susah saja kita tahu kerukunan ini. Ya memang banyak juga yang menyatakan kerukunan IKAT ini sebuah kerinduan orang Toraja bersatu dengan orang Toraja lainnya,” pesannya.

Menurutnya keberadaan IKAT tidak hanya lahir dari kerinduan. “Saya kira bukan kerinduan. Kalau kerinduan itu masih pikir-pikir Toraja. Jadi saya kira memang meupakan suatu etika moral yang harus kita wujudkan dan hidupkan. Ini penting saya sampaikan negara kita ini terdiri dari suku bangsa pilarnya bhinneka tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi satu. Ini keunikan sebuah negara,” tegasnya.

Selanjutnya, ia menambahkan tentang Kaltara yang mendapatkan perhatian secara luas baik nasional maupun internasional karena merupakan provisi yang memiliki industri terbesar di dunia. Seperti di Mangkupadi.

Diperkirakan tanggal 27 Februari mendatang, Presiden akan meresmikan PLTA Mentarang Induk. Itu salah satu investasi terbesar di Indonesia.

Dalam perjalanan pembangunan ini, menjadi peluang bagi masyarakat Kaltara. “Tentu harapan saya kepada keluarga besar Toraja juga bisa mempersiapkan diri, melibatkan diri, berkontribusi bersama-sama membangun Kaltara. Saya berkeyakinan ke depan pasti ada peluang besar. Karena penduduk bertambah, kebutuhan makanan bertambah, karena spesialis perkebunan itu orang Toraja,” yakinnya.

“Yang berkesempatan mendapatkan peluang ini, mari mensyukurinya, mari mempersiapkan diri,” harapnya.

(dkisp)