NUNUKAN – Tari Tepung Tawar, sudah menjadi tradisi penjemputan bagi para tamu Pemerintah Daerah sebagai tanda penghormatan bagi para tamu Pemerintah Daerah yang datang di Kabupaten Nunukan.
Tari tepung tawar (Tari Selamot Kesaboi) mengandung makna keselamatan untuk orang yang datang ke Nunukan. Prosesi Penghormatan tersebut dibingkai dalam alunan musik tradisional yang dipadukan dengan rebana yang begitu apik mengiringi tarian.
Dalam prosesi ini tetua kampung melakukan adat penyambutan dengan memercikkan air di telapak tangan tamu yang bermakna pembawa kesejukan, kemudian dilanjutkan dengan melempar beras yang dimaknai sebagai orang yang datang di Kabupaten Nunukan membawa kesuksesan dan kebahagiaan kepada warga Nunukan, serta prosesi ditutup dengan mempersilahkan tamu berdiri di atas bunga yang telah ditata di atas tampi bambu yang dimaknai sebagai bentuk penghormatan dan mengagungkan tamu.
Seperti halnya kemarin sore, Kamis (8/12) Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan kedatangan tamu dari Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. Pamuji Lestari, M.Sc bersama rombongan yang disambut tari tepung tawar di PLBL Liem Hie Djung Nunukan.
Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kesra Masniadi yang mewakili Bupati Nunukan juga turut memasangkan baju cendramata dan kalung manik khas Nunukan.
“Selamat datang di Kabupaten Nunukan Bu,” terdengar suara Masniadi disela sela deburan musik.
Setiba di Nunukan, agenda selanjutnya adalah ramah tamah dan makan malam bersama pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan yang dihadiri oleh Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah SE M Si, dan kemudian pada hari ini, Jumat (9/12) Pamuji Lestari beserta rombongan akan melanjutkan agenda acara Forum Komunikasi, Koordinasi dan Kerjasama (K3) di Perbatasan yang diselenggarakan di Pulau Sebatik.
(PROKOMPIM/Nam)