Masjid Ar – Rahman Selenggarakan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444 Hijriyah

NUNUKAN – Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444 Hijriah, Bupati Nunukan yakini diwakili Camat Nunukan Hasan Basri menghadiri peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan di Mesjid Ar-Rahman Nunukan, Jl. Pasantren Nunukan Tengah, Malam (7/12)

Peringatan Maulid Nabi ini diisi dengan tausiyah agama oleh Ustad. Muhammad Yusuf yang berasal dari Makassar. Turut hadir Ketua FKUB Kab. Nunukan, Danramil, Kapolsek, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, majelis taklim, Serta Para Jama’ah, serta masyarakat sekitar.

Hasan Basri yang membacakan sambutan Bupati Nunukan menysmpaikan bahwasannya peringatan Maulid Nabi ini jika mengacu pada kalender tahun 1444 hijriah, maka bulan Maulid atau rabiul awal sebetulnya sudah cukup lama berlalu. Namun karena kecintaan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, maka memperingati rasa syukur atas kelahirannya bisa dilakukan kapan saja.

‘ Seperti yang kita laksanakan pada malam hari ini. Dengan tulus, ikhlas, kita bersedia meluangkan waktu dan tenaga sejenak untuk duduk di majelis yang mulia ini semata-mata hanya untuk mendengarkan hikmah – hikmah Maulid Nabi. Sebagai umat muslim, kita semua percaya bahwa jejak, sejarah, dan semua yang terkait dengan Rasulullah SAW begitu indah untuk disimak, dan diresapi kapanpun dan di manapun”, ujarnya.

Majelis yang mengupas segala sisi dari kehidupan nabi Muhammad akan selalu menjadi majelis yang dimuliakan, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Maulid nabi yang dirayakan setiap tahun sejatinya adalah momentum istimewa untuk mengukur sejauh mana bisa meneladani Rasulullah SAW dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari. Jangan sampai, setiap tahun kita memperingati Maulid dengan penuh kemeriahan, namun ternyata sikap, tutur kata, dan perbuatan sehari-hari justru bertolak belakang dengan ajaran-ajaran yang disampaikan oleh nabi Muhammad. Maka Maulid Nabi harus dijadikan seperti raport yang menunjukkan nilai yang sudah diraih selama satu tahun.

“Oleh karena itu, saya berharap momentum peringatan Maulid Nabi senantiasa seiring sejalan dengan peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT. Apabila kita mampu memetik hikmah dari setiap Maulid Nabi yang kita adakan, maka kita bersama akan mampu membangun sebuah tatanan masyarakat religius, kuat, solid, dan produktif, sebuah masyarakat yang bisa menjadi modal berharga bagi pembangunan yang kita laksanakan bersama-sama”, ujar Hasan Basri.

Dalam ceramahnya, Ust. Muhammad Yusuf mengatakan bahwa seluruh negara yang melaksanakan maulid, negara yang paling lama bermaulid adalah Afrika Selatan, di Afrika peringatan dilaksanakan selama enam bulan lamanya, dan Afrika Selatan selama melaksanakan maulid dan pembacaan sirah Nabi salam satu bulan penuh dan mengadakan acara ta’lim bahkan ziarah ke makam-makam para ulama, maka Afrika Selatan yang dulunya adalah padang pasir yang tandus dan gersang, ternyata tumbuh tanaman – tanaman yang begitu subur berkah peringatan maulid nabi SAW.

Kita di Nunukan memperingati Maulid ini baru sampai Jumadil ula. Saya mempunyai jadwal maulid masih ada sampai tanggal 9 Januari dan ini bukan yang terakhir. Saya sampaikan, istilahkan ini bukan perayaan. Maulid itu adalah peringatan berbeda dengan perayaan. Kalau perayaan dalam istilah Islam kita, tiga hari raya yang pertama adalah hari raya idul Fitri, hari raya idul Adha dan sekaligus hari raya Jumat sebenarnya.

” Sebagai hari yang diberikan hadiah baginda Rasulullah SAW untuk maulid, kita mengatakan peringatan, tapi ada dua istilah yang pertama maulid nabi, yang kedua adalah maulud nabi. Apa perbedaannya
‘maulud’ bukan ‘maulid’. Kalau kita katakan maulid, yang kita rayakan yang kita hormati adalah hari dimana Nabi Muhammad dilahirkan, karena itu sighat zaman. Tapi kalau kita katakan maulud, berarti yang kita hormati adalah bayi yang dilahirkan, yaitu bayi Muhammad. Itu berbeda, jadi kalau kita mengatakan peringatan maulid berarti kita memperingati waktu kelahirannya yaitu di 12, dan pendapat yang kedua 9 rabiul awal bertepatan pada hari senin, itu adalah peringatan maulid. Kalau peringatan Maulud berarti Rasulullah yang kita peringati karena dia hadir di muka bumi sebagai rahmat makanya berbeda”, ujarnya.

(PROKOMPIM/Nam)