Restorasi dan Renovasi Makam Leluhur Selesai Dilaksanakan, Dayak Tenggalan Sungai Tikung Kec. Sebuku Gelar Tasyakuran

NUNUKAN – Hj. Asmin Laura Hafid bersama dengan Wakil Ketua DPRD Prov. Kalimantan Utara H. Andi M. Akbar M Djuarzah menghadiri Tasyakuran Restorasi dan Renovasi Makam leluhur Dayak Tenggalan di Kec. Sebuku. Tampak hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Kab. Nunukan, Forkopimcam Kec. sebuku, para camat, para kepala desa wilayah Sebuku, seluruh ketua adat desa wilayah Sebuku, dan lembaga adat desa wilayah Sebuku, Sabtu (26/11).

Tiba di tempat acara, Bupati Laura beserta rombongan disambut langsung oleh Ketua Adat Besar Kec. Sebuku H. Pangeran Ismail.PB dan Ketua Adat Besar Kec. Tulin Onsoi Pangeran Basuat, dengan diiringi  tari-tarian khas suku dayak Tenggalan.

Tasyakuran kali ini juga dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi antara berbagai suku yang ada di wilayah Kec. Sebuku dengan mengangkat tema “Kebinekaan Tunggal Ika”, sehingga dalam acara kali ini Ketua Adat Besar Dayak Tenggalan juga mengundang dan mengajak seluruh suku dan adat yang ada di kec. Sebuku untuk saling mengisi dan memeriahkan acara tasyakuran kali ini.

Dalam kesempatan itu pula, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan sambutannya. Pada kesempatan ini Bupati Laura menyampaikan bahwa sebagai anak bangsa harus merasa bangga, karena selama ini antara suku satu dengan yang lainnya dapat hidup rukun dan damai, saling menghormati, saling menghargai, dan saling menjaga satu dengan yang lainnya.

“Situasi ini tentunya harus kita pertahankan secara bersama-sama. Perbedaan juga tidak menjadikan kita saling terpecah belah, namun justru sebaliknya, perbedaan itu justru membuat kehidupan kita lebih berwarna.” ujar Laura.

Laura juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Ketua Adat Besar Dayak Tenggalan Kec. Sebuku H. Pangeran Ismail.PB dan Ketua Adat Besar Dayak Tenggalan Kec. Tulin Onsoi Pangeran Basuat, dan seluruh warga dayak Tenggalan di Wilayah Sebuku dan Wilayah Tulin Onsoi yang memiliki inisiatif melakukan restorasi dan renovasi terhadap makam para leluhur.

“Restorasi dan renovasi makam ini menunjukan bahwa suku Dayak Tenggalan tidak pernah lupa akan tradisi dan adat istiadatnya, yang sangat menghargai para leluhurnya. Saya yakin, komitmen dan kesungguhan dari seluruh warga Dayak Tenggalan ini akan sangat bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan budaya mereka di masa-masa yang akan datang”, ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Laura berpesan kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga kerukunan dan rasa kekeluargaan antara suku dan adat yang ada, yang selama ini sudah terbina dengan baik. Serta jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bertujuan untuk memecah belah persatuan.

(PROKOMPIM)