Skena Musik Metal Bangkit Lagi Setelah 4 Tahun Vakum Di Perbatasan Indonesia Malaysia

NUNUKAN – Skena Musik Metal kembali memberikan Getaran Positif di Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Setelah 4 tahun lamanya “tidur” kini mereka mulai bangkit lagi.

Event yang digelar pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022 menjadi penanda eksistensi dan konsistensi kedepan akan terus berlanjut.

Grup band yang mengisi bukan hanya dari Nunukan saja, melainkan Sebatik dan Kota Tarakan juga terlibat dalam pementasan pada Volume 01 Historecall dengan tema “Berjiwa Dewa, Bermuka Dua”.

Tiga Satu Film sebagai salah satu konten kreator di Nunukan sekaligus ketua panitia pelaksana mencoba membangkitkan kembali dengan alasan dan latar belakang yang cukup rumit. Pasalnya, banyak para penikmat dan penggiat musik ini yang sudah tidak lagi menetap tinggal di Nunukan. Bahkan sudah ada yang benar-benar meninggalkan hobinya.

Mulai dari ingin mengumpulkan lagi para pecinta Skena musik ini, kemudia memberikan edukasi kepada para remaja Nunukan khususnya bahwa kegiatan ini jauh lebih baik ketimbang kegiatan negatif yang mungkin rawan dan riskan terjadi di Kabupaten Nunukan.

Seperti dampak buruk Narkoba, atau bahan adiksi lainnya serta minuman keras. Peran serta anak muda dalam kegiatan ini justru menginspirasi dan memberikan tujuan tertentu dalam kecintaan terhadap musik keras atau metal dalam jiwa anak muda Nunukan.

Sebanyak 5 Band yang terlibat diantaranya, Special Fraternity dan Jamie’S PJ Party dari Nunukan, Zorrow Dari Sebatik serta Nevermind dan Struggle Alone dari Kota Tarakan.

Tiga Satu Film bisa dibilang Nekad dalam menggelar acara konser Metal kali ini. Tanpa Proposal, hanya berdasarkan komunikasi yang baik dan saling support penuh satu sama lainnya sehingga terjadilah event pertama ini.

History Coffee Shop Nunukan, menjadi salah satu tempat yang representatif dan ownernya pun turut mendukung seratus persen terhadap kegiatan ini.

Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa sound system dan kebutuhan lainnya menggunakan sistem swadaya dari pihak penyelenggara.

Taruhan pun dimulai, mana kala kegiatan ini sudah vakum selama 4 tahun membuat Tiga Satu Film sempat pesimis apakah meledak atau justru sebaliknya.

Tepat pukul 20.00 Wita setempat, acara dimulai dan tanpa disangka diluar dari ekspektasi panitia berselang 10 menit penonton berdatangan dan membanjiri Venue acara.

Besar harapan Tiga Satu Film, band di Nunukan bisa bangkit lagi khususnya musik bergenre keras seperti Metal ini dan memberikan wadah dan rumah untuk remaja nunukan bisa berkreasi seperti dahulu lagi.

Red/Hen 09