Nunukan – Puluhan orang dari paguyuban Joglo Semar (Jogya – Solo – Semarang) Nusantara melakukan aksi berbagi takjil kepada para pengguna jalan di Pelataran Tugu Dwikora, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu ( 16/4) sore.
Aksi tersebut selain ditujukan sebagai bentuk ibadah sunah di bulan Ramadhan, juga sebagai bentuk silaturahim Joglo Semar kepada masyarakat Nunukan.
Sehingga dalam aksinya tersebut, bukan hanya kepada para umat islam saja, namun kepada siapapun yang mintas di jalan selama aksi tersebut dilaksanakan.
“Kita tidak pilih -pilih muslim maupun non muslim, kepada siapapun yang melintas, kami berikan takjil,” tutur Joned yang merupakan koordinator dari aksi tersebut.
Aksi berbagi merupakan, suatu kegiatan wujud dari kepedulian atau rasa kemanusiaan terhadap sesama. Dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merekatkan rasa kekerabatan.
Lebih lanjut Jobed mengungkapkan, bulan suci Ramadhan merupakan bulan berbagi. Pahala ibadah selama Ramadhan akan dilipatgandakan, termasuk dengan bersedekah.
“Bersedekah memiliki sejumlah , tidak hanya bagi si penerima, namun juga bagi yang menyisihkan hartanya. Orang yang bersedekah akan senantiasa merasa tenang hatinya,” tandasnya.
Sementara kepada umat islam, takjil yang diberikan diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyegerakakan berbuka puasa. Karan secara gramatika Arab, “takjil” adalah nomina yang berarti “segera”.
Kata ini ditransliterasi dari perintah Nabi SAW untuk menyegerakan berbuka puasa (takjil). Nabi Muhammad saw bersabda, “Manusia senantiasa berada di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain Nabi Muhammad juga bersabda bahwa, “Barangsiapa yang membukakan orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. Turmudzi),
“Dengan melakukan aksi berbagi takjil ini semoga menjadi manfaat dan pahala yang berpuasa. Selain itu semoga aksi ini dapat semakin menjadi media untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan di kalangan warga Joglo Semar dan umumnya kepada masyarakat di Nunukan.
Pewarta: Eddy Santry