TANJUNGPANDAN, BerandaNKRInews.com – Haji Ahmad Sanusi Hanandjoeddin. Mendengar nama tersebut telah melekat sebagai sosok tokoh pahlawan asal Pulau Belitung. Ketokohan H.A.S Hanandjoeddin di Bumi Laskar Pelangi telah terlahir sejak masa perjuangan kemerdekaan.
Jalan hidup dan butir perjuangan Hanandjoeddin untuk tanah kelahirannya hingga menempatkan dirinya sebagai seorang pahlawan yang dicintai di Belitung pun, dituangkan dalam sebuah buku berjudul “Memenuhi Panggilan Rakyat” Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.A.S Hanandjoeddin.
Buku yang ditulis oleh Haril M. Andersen dan Bambang Sutrisno secara resmi dilaunching oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, di Pandan House, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Rabu (20/10/21).
Gubernur Erzaldi dalam sambutan sebelum melaunching buku, mengungkapkan kekaguman terhadap sosok Hanandjoeddin yang terlahir di Tanjung Tikar, 5 Agustus 1910. Kegigihan dan keberanian sebagai seorang militer, berbuah kepercayaan pada dirinya menjadi seorang Bupati Belitung pada tahun 1967-1972.
“Pak Long Hanandjoeddin merupakan salah satu generasi bangsa dengan sifat, keteladanan, dan perjuangan yang patut dilestarikan dan digelorakan. Bagaimana? tentunya dengan membaca buku ini kita akan tahu perjuangannya,” ujar gubernur.
Diungkapkan Gubernur Erzaldi, dengan kepribadiannya itu tak mengherankan jika Hanandjoeddin dikenal sebagai salah satu Bupati Belitung terbaik yang pernah ada. Ia pun merasa bangga atas diterbitkannya buku “Memenuhi Panggilan Rakyat” oleh Yayasan Melati Tanjungpandan, yang mampu mengupas sisi terbaik sang pahlawan.
“Saya suka membaca buku ini yang menceritakan tentang karakter, sosok Pak Long yang telah meninggalkan sejarah dalam dirinya sehingga menjadi contoh teladan. Semoga buku ini bisa menginspirasi untuk meneruskan perjuangan yang betul-betul membuat Babel maju, sehingga hasil jerih payah beliau betul-betul dihargai dengan baik,” ungkapnya.
“Buku ini memperjelas keberadaan Hanandjoeddin yang menginspirasi generasi penerus bangsa. Sudah sepatutnya lah menjadi kebanggaan bagi kita semua, dan harus kita perjuangkan beliau untuk menjadi pahlawan nasional dari Belitong,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lemhanas Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan yang hadir secara virtual mengakui peran besar yang ditunjukkan Hanandjoeddin, baik di dunia kemiliteran maupun perjuangannya terhadap kemerdekaan Belitung dan bangsa Indonesia.
“Saya sangat mengenal sosok beliau walaupun itu saya terima dari catatan sejarah di TNI Angkatan Udara, bagaimana Hanandjoeddin merupakan tokoh yang menjadikan Pangkalan AU mencetak generasi prajurit atau kelompok terbaik,” pungkasnya.
Dalam acara launching tersebut, juga dihadiri keluarga Hanandjoeddin, Forkopimda Provinsi maupun Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, tokoh adat, tokoh masyarakat, para veteran, serta perwakilan organisasi kepemudaan.