Bupati Nunukan Apresiasi Upaya PCNU Nunukan Dalam Merawat Semangat Kebangsaan

Nunukan – Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid melalui Asisten 1 Pemkab Nunukan menyampaikan apresiasinya atas upaya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nunukan yang tetap konsisten menjadi salah satu pilar dari elemen pemyangga keberlangsungan harmonisme di wilayah perbatasan.

“Masyarakat Nunukan begitu majemuk. Terdiri dari berbagai kultur yang berbeda latar belakang. Sudah pasti keharmonisan ditengah masyarakat menjadi salah salah satu kunci agar kedaulatan tetap untuh terjaga. Dan PCNU Nunukan telah telah membuktikan turut menjadi bagian dari terus berlangsungnya keharmonisan tersebut,” tutur Bupati Nunukan dalam sambutan tertulisnya di acara Tausiyah Kebangsaan yang digelar PCNU Nunukan, Sabtu (12/6).

Laura berpesan agar PCNU Nunukan terus mempertahankan eksistensimya dalam menjadi bagian dari elemen yang terus mengedukasi masyarakat terutama dalam memupuk nasionalisme.

“Terlebih dalam menangkal radikalisme dan anasir – anasir yang berusaha merongrong NKRI dan Pancasila, Nahdlatul Ulama adalah salah satu pihak yang tidak diragukan lagi eksistensinya,” tandas Laura.

Sebagaimana diketahui, dalam rangka mempererat silaturahim dan untuk mempertebal rasa nasionalisme terutama bagi warga Nahdliyin di Perbatasan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nunukan menggelar Tausiyah Kebangsaan pada Sabtu 12 Juni 2021.

Dalam acara yang akan digelar di Gor Dwikora , Jl. Sei Sembilang, Nunukan, Kalimantan Utara tersebut, Tausiyah Kebangsaan dibawakan oleh Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Nasional, Dr. KH. Adnan Anwar, MA.

Selain pengurus PCNU Nunukan serta Anggota Badan Otonom, hadir dalam Acara tersebut unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Nunukan seperti Perwkilan Bupati Nunukan, Kodim 0911/NNK, Polres Nunukan, Lanal Nunukan, Pengadilan Negeri Nunukan, Kejari Nunukan dan Tokoh Masyarakat.

Ketua PCNU Nunukan, Drs. H Imam Malik kepada awak media menuturkan, ada beberapa hal yang mendasari digelarnya acara tersebut. Pertama, untuk mengedukasi warga Nahdliyin agar semakim cinta tanah air terutama untuk lebih mengaktualisasikan nasionalisme di Tapal Batas

“Kita tahu, Nunukan ini adalah Kabupaten yang wilayahnya sebagian besar berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak serta Filipina. Dengan kondisi seperti itu, maka fardhu ‘ain bagi warga Nahdliyin untuk lebih mempertebal nasionalisme,” tutur Imam Malik

Sebagai wilayah Perbatasan, Nunukan secara otomatis juga akan menjadi pintu bagi pihak – pihak tertentu dari dan ke Indonesia. Hal inilah menurut Imam Malik perlu kewaspadaan ekstra dari semua pihak.

“Jangan sampai Perbatasan menjadi pintu masuk bagi pihak yang ingin merongrong kedaulatan NKRI baik secara fisik maupun secara ideologi,” jelasnya.

Sementara itu, KH Adnan Anwar dalam tausiyahnya menengaskan bahwa bagi Nahdlatul Ulama, Pancasila sudah final menjadi pedoman bernegara. Apalagi NU juga turut membidani terbentuknya NKRI, maka tidak ada alasan bagi warga Nahdliyin untuk membiarkan faham dan ideologi yang ingin merubah Pancasila dan bentuk negara Indonesia.

” Pancasila itu sudah sesuai dengan tuntutan Rasulullah. Begitu pula dengan NKRI sebagai bentuk negara yang mutamadin, maka wajib bagi kita untuk lebih aktif berkonstribusi dalam mempertahankan kedaulatanya,” tandas Adnan

Usai Tausiyah Kebangsaan, dilanjutkan dengan pelantikan dan pengukuhan 11 Majelis Wakil Cabang se – Kabupaten Nunukan. Kepada para pengurus MWC yang telah dikukuhkan, Adan Anwar berpesan agar dapat menjadi salah satu motor penggerak bagi majunya Nahdlatul Ulama di Perbatasan

“Jadilah motor penggerak untuk kemajuan organisasi yang bermuara pada kejahreraan masyarakat di Perbatasan,” pesannya.

Pewarta: Eddy Santry