Nunukan – Sebuah hal yang wajar apabila Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diwarnai perbedaan pendapat. Baik jalan politik termasuk beda pilihan adalah keniscayaan dalam Demokrasi. Namun ketika Pilkada telah usai, maka berahir pula segala perbedaan tersebut.
Demikian diutarakan Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid dalam Rapat Paripurna keempat masa Sidang III Tahun 2021 tentang Penyampaian Pidato Bupati masa jabatan 2021 – 2024 di ruang Paripurna, Kantor DPRD Kabupaten Nunukan, Jumat (4/6).
“Pilkada telah usai. Kita yang tadinya beragam dalam pilihan, saatnya kita seragam dalam tujuan. Mari kita berdamai, karena damai itu indah terutama dalam menjalankan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat,” tutur Laura.
Dalam kesempatan yang juga didampingi Wakil Bupati Nunukan – Hanafiah tersebut, Laura mengakui bahwa tugas yang akan mereka emban sebagai Kepala Daerah tidaklah ringan. Tantangan begitu tampak di depan mata dan semuanya membutuhkan kerja keras.
“Namun kami yakin, dengan dukungan masyarakat, seberat apapun beban pasti terangkat,” tandasnya.
Lebih lanjut Laura menjelaskan, selain lesunya perekonomian global yang otomatis berimbas pada perekokomian nasional dan daerah, wabah covid – 19 juga semakin membuat masyarakat berada dalam keterpurukan.
Bahkan sampai saat ini, ungkap Laura, belum ada satupun pihak di dunia ini yang berani meramalkan kapan pandemy covid – 19 ini akan berahir. Itu artinya, belum dapat diprediksi sampai kapan situasi tak menentu ini akan berahir
“Bukan kami abai dan tutup mata. Hati nurani kami juga tersentuh dengan kondisi masyakat saat ini. Kami tahu bagaimana para pedagang bahkan Ibu – Ibu penjual sayuran di pasar yang omsetnya menurun. Kami juga tahu, tak sedikit sarjana yang kesulitan mendapat pekerjaan dan kami juga tahu bagaimana jeritan ibu – ibu rumah tangga karena kebutuhannya tak tercukupi,” paparnya
Namun wanita cantik kelahiran Tawau 10 Agustus 1985 itu menegaskan, sebagai Pemimpin ia tak boleh hanya ikut larut apalagi sampai kalut. Ia menyatakan tahap demi tahap telah dan akan dilaluinya dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
Memang tidak instan, tapi dengan kalaborasi semua pihak, Laura meyakini persoalan dan masalah akan dapat disesaikan. Terlebih menurut Laura, masyarakat Nunukan adalah masyaarakat yang mempunyai jiwa petarung yang pernah menyerah
“Saya percaya, masyarakat Nunukan bukan masyarakat yang manja tapi masyarakat yang tangguh dan berjiwa Petarung. Sejarah telah mencatat bahwa masyarakat Nunukan apabila semakin ditekan, akan semakin muncul potensi yang dimilikinya,” tegas Laura.
Sebelum menutup sambutannya, Laura kembali menyerukan agar semua pihak dapat bersinergi dalam membangun Nunukan. Ia juga bahwa pihaknya terbuka dan menerima segala kritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun.
” Karena adanya perbedaan untuk saling melengkapi, maka kira boleh saja berdebat tapi tetap harus bersahabat,” tutup Laura.
Semetara Sidang Paripurna sendiri di pimpin Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Rachma Leppa Hafid. Sebagian besar peserta rapat menyampaikan apresiasi atas pidato dari Bupati Nunukan tersebut.(Adv)