Nunukan – Meluapnya air Sungai Sedalit yang terjadi pada 14 hingga 16 Mei 2021 lalu telah menimbulkan beragam kerugiaan bagi masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai tersebut.
Diketahui, musibah tersebut telah merusakkan beberapa rumah di Desa Langgason Kecamatan Lumbis Pansiangan pada Selasa (18/5).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Kabupaten Nunukan, Adama menilai ada 2 hal yang harus segera dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah untuk menyikapi banjir di sungai Sedalit tersebut.
“Yang pertama adalah, kita masyarakat Nunukan hendaknya dapat menjadikan setiap musibah yang menimpa saudara kita sebagai media untuk mempertebal solidaritas.
Tak perlu juga menunggu, tapi mari kita bantu saudara -saudara kita yang saat ini menjadi korban bencana di Lumbis Pansiangan dengan kemampuan yang kita miliki,” tutur Adama, Kamis ( 20/5)
Lebih lanjut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) itu menilai, bahwa musibah banjir di Sungai Sedalit itu sangat perlu untuk disikapi. Pasalnya, bagi masyarakat yang tinggal di Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pansiangan, sungai merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat di wilayah itu hingga saat ini hanya mempunyai 1 akses transportasi yakni sungai. Lantas kalau sekarang Sungai yg menjadi satu -satunya akses transportasi merasa dalam level berbahaya karena banjir, masyarakat di wilayah itu tentu saat ini kondisinya sangat memprihatikan. Maka dari itu, bantuan bagi mereka, pasti sangat berarti,” tandasnya.
Selain menyerukan masyarakat untuk berbagi dana berdonasi, Adama juga meminta Pemerintah benar – benar merealisasikan pembangunan yang berkeadilan di wilayah Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan dan Lumbis Hulu tersebut.
Menurut pria yang hobi bertani itu, dalam kondisi hari – hari biasa saja masyarakat di wilayah itu sudah terisolir, apalagi dalam kondisi datangnya bencana alam seperti saat ini.
“Apa sih susahnya bagi pemerintah untuk membangun jalan dari Mansalong ke Tau Lumbis? Tolong deh, Pemerintah Pusat ini agar benar – benar menjalankan amanah UUD bahwa setiap warga negara itu berhak mendapatkan perlakuan dan pembangunan yang sama,” tegasnya
Menurut Adama, seharusnya Pemerintah RI malu dengan Pemerintah Malaysia yang mampu memvasili masyarakat nya yang tinggal di Perbatasan dengan berbagai fasilitas pelayanan publik terutama akses transportasi.
Adama mencontohkan, bagaimana lengkapnya fasilitas yang disediakan pemerintah Malaysia untuk warganya di Nabawan, Keningau dan wilayah perbatasan lainya. Padahal, ungkap Adama, kemukiman warga Malaysia letaknya berdekatan dengan emukiman warga Indonesia.
” Sangat beruntung negara ini memiliki warga yang nasionalis nya sangat kuat seperti yang dimiliki oleh masyarakat di Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pansiangan yang boleh dikata selalu disuguhi pemandangan berupa pesatnya pembangunan di wilayah Malaysia. Sementara mereka di wilayah negara sendiri, jangankan fasilitas pelayanan publik yang bersifat sekunder, akses jalan darat saja hingga kini pemerintah belum juga mampu memberikan,” pungkasnya.