Pertamina Gelar Operasi Pasar Sikapi Kelangkaan LPG Bersubsidi di Nunukan

Nunukan – Menindaklajuti surat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan, terhadap isu kelangkaan LPG Gas 3 kilogram, Senin 17 Mei 2021, PT Pertamina (Persero) Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Kaltimut) menggelar operasi pasar.

Pelaksanaan operasi pasar sendiri difokuskan pada dua wilayah di Kecamatan Nunukan, yaitu Kelurahan Nunukan Timur dan Kelurahan Nunukan Tengah. Dalam operasi ini pula, pihak Pertamina mengawal langsung distribusi penjualan LPG 3 kilogram

Diketahui, tiap-tiap kelurahan yang dijadikan tempat operasi pasar disiapkan 200 tabung gas, dan tiap pembeli harus membawa kartu SKTP dan kartu voucher yang sebelumnya telah dibagikan ke warga miskin yang berhak mendapatkan subsidi gas.

Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, PT Pertamina Depo Tarakan, Azri Ramadhan menuturkan bahwa Operasi pasar ini bukan bersifat reguler, hanya sekali-sekali jika adanya permintaan terkait kelangkaan. Sehingga ia menegaskan bahwa operasi pasar tersebut bukan juga sebagai penambahan quota

“Jangan salah diartikan ya, kegiatan ini bukan penambahan kuota gas 3 kilogram, ini hanya operasi pasar penjualan,” tuturnya

Azri menampik bahwa kelangkaan gas 3 kilogram di Kabupaten Nunukan terjadi sepanjang tahun, menurut dia, kelangkaan lebih dikarenakan distribusi tabung gas dari Balikpapan ke wilayah Kaltara disebabkan cuaca.

Faktor cuaca kapal LCT pengangkut tabung gas ke wilayah Kaltara sangat mempengaruhi, hal inilah yang terjadi dalam bulan April hingga Mei 2021, di mana ada keterlambatan kedatangan kapal ke Tarakan.

“Semua tabung gas pengiriman dari Balikpapan ditampung di gudang Tarakan, karena cuaca buruk itulah, suplai yang harusnya tiap minggu terkendala,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Nunukan sendiri mendapatkan suplai poin sebanyak 74.000 tabung gas 3 kilogram per bulan dengan suplai per minggu sekitar 14.000 sampai 16.000. Kuota ini telah sesuai dengan data Dirjen Migas kepada pihak PT Pertamina

Sebagai penerima perusahaan pengelola suplai tabung gas, PT Pertamina Kaltimut berupa memaksimalkan distribusi ke masing-masing daerah, namun terkadang sulit memastikan pengiriman barang bisa berjalan setiap minggu.

“Selain cuaca buruk, penyebab kelangkaan dikarenakan adanya kesalahan penggunaan oleh masyarakat, ditambah lagi kurangnya,” terangnya.

Pada dasarnya, kebutuhan kuota gas 3 kilogram Nunukan ataupun Sebatik terpenuhi dan seharusnya tidak muncul kelangkaan, namun kenyataannya selalu muncul kelurahan masyarakat miskin terkait sulitnya mendapatkan barang subsidi ini.

Harusnya, penggunaan gas 3 kilogram diperuntukan bagi masyarakat miskin dan UMKM, tapi pelaksanaan ini sulit diterapkan, masih banyak pelaku usaha besar memanfaatkan barang subsidi termasuk masyarakat mampu ikut menikmati.

“Kita sudah maksimal mengawasi suplai, tinggal dari pemerintah setempat lebih ketat dan serius lagi mengawasi penjualan di pangkalan ataupun agen,” ujarnya.

Untuk mengatasi kelangkaan 3 kilogram, PT Pertamina Kaltimut akan membuka Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di kota Tarakan, penyiapan suplai poin pengisian ulang PLG bertujuan mempersingkat waktu suplai tabung gas.

Dengan adanya SPBE di Tarakan, pengadaan tabung gas tidak lagi menunggu suplai dari Balikpapan, hal ini dipastikan mempersingkat waktu suplai gas di tiap daerah, sekaligus mengatasi kelangkaan.

“Laouncing SPBE dijadwalkan bulan Juni 2021, nantinya pengisian tabung gas cukup di Tarakan,”pungkasnya.

( Edy / Haris )