Nunukan, Berandankrinews.com–Satelit Telkom 4 merah putih akan dirasakan di tiga Desa Sebatik yaitu Desa Liang Bunyu, Desa Sei Nyamuk dan Desa Sei Pancang.
tiga desa yang akan merasakan sensasi kecepatan internet yang mencapai 100gbps, dengan melakukan migrasi satelit dari satelit avstar 9 Jepang ke Satelit telkom 4 merah putih, yang sejak senin hingga saat ini masih dalam tahap pemindahan.
Dengan teknisi dari telkomsat yang didatangkan langsung dari Balikpapan, Kaltim untuk menganti moden terbaru untuk satelit merah putih yang merupakan satelit milik indonesia.
Dengan modem newtec type mdm3100 satelit adalah modem terbaru yang digunakan untuk mengantikan modem comtech type cdm570L.
Dari hasil tinjauan, satelit telkom 4 merah putih, sistem download dapat mencapai 5 mbps dengan program DBT Desa Broadband terpadu. Sementara hanya ada 4 desa yang mengunakan visat yang nantinya juga akan mengunakan modem Newtec type mdm 3100, Kata Ibnu teknisi telkomsat.
Sementara Arifudin selaku Pandu Desa Sungai Nyamuk mengisahkan pahit manisnya selama mengikuti tim teknisi untuk menganti modem. “Banyak kenangan yang di dapatkan seperti haus ,keringat, cuaca panas dan lapar itulah yang kami rasakan, tidak kenal waktu. Saya sebagai pandu Desa sungai nyamuk mendampingi tim teknisi telkomsat bersama-sama mengerjakan 4 titik migrasi modem cdm 507 AL ke modem Newtec 3100 yang terbaru dengan satelit merah putih milik indonesia,”bebernya.
Melalui pergantian modem terbaru Newtec, Kepala Desa merespon baik dan cepat.
Satelit Telkom-4 atau Satelit Merah Putihadalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia dibawah perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 7 Agustus 2018 pukul 01.18 waktu setempat atau jam 12.18 WIB menuju slot orbitnya di 108 derajat bujur timur menggunakan Falcon 9, dengan bobot utuh roket 80 ton dan tinggi 70 meter milik Spacex di Cape Canaveral Air Force Station, Orlando, Florida, Amerika Serikat
Satelit ini membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, serta 24 transponder C-Band yang akan menjangkau kawasan Asia Selatan . Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun dengan sisa bahan bakar dapat mencapai 21 tahun. Pembangunan Satelit Merah Putih melibatkan dua perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit serta SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. Bobot total satelit sebesar 5,8 ton.(**/Dhian)