Mengenal MHA -G1 Obat Herbal Pembunuh Kanker Asli Nunukan

Nunukan – Seiring perkembangan dan pesatnya teknologi terutama di bidang kesehatan, manusia pun dengan berbagai kreasi menciptakan berbagai obat. Berbagai obat dari bahan kimia maupun racikan herbal terus bermunculan dengan tujuan sebagai sarana penyembuh bagi pasien hingga sarana suplemen untuk mempertahankan stamina.

Berbicara tentang herbal, memang ahir – ahir ini obat yang bahanya masih natural tersebut semakin hari semakin banyak pengkonsumsi nya. Salah satunya adalah MHA – G1, ramuan yang diracik oleh Ahmad Musaffar dari Nunukan, Kalimantan Utara yang oleh masyarakat dinilai cukup ampuh sebagai sarana pembunuh kanker.

Ditemui di kediamannya, Jl. Ujang Dewa, Sedadap, Nunukan Selatan, Nunukan, Kaltara, pria yang akrab dipanggil Affar tersebut menuturkan hal Ikhwal dirinya membuat ramuan herbal yang berbahan pokok Madu Hitam yang merupakan madu alam serta bahan -bahan alam lainya tersebut.

” Alasan saya membuat ramuan MHA – G1 ini, pada mulanya adalah atas dasar keprihatinan terhadap saudara -saudara kita yang tengah mendapat ujian berupa sakit. Sehingga saya merasa terpanggil untuk untuk meringankan atau insha Allah membuat sarana kesembuhannya melalui ramuan ini,” tuturnya, Rabu (17/3).

Keterangan Foto: Ahmad Musaffar saat menjelaskan kepada Pewarta ramuan herbal miliknya, Rabu (17/3)

Lebih lanjut Affar menjelaskan bahwa selain Madu Hitam sebagai bahan dasar, MHA – G1, cuka apel, lemon , bawang putih, jahe dan bahan penunjang lainya.

“Sebenarnya plg cocoknya mencegah jantung koroner.. Fungsi utamanya mencegah penyumbatan pembuluh darah oleh lemak darah (kolesterol jahat). Ramuan herbal ini mengendalikan kolesterol dan tekanan darah,” paparnya

Dan Setelah dirinya mencari berbagai referensi, hal tersebut sangat mungkin karena dalam lemon ada kandungan anti kankernya. “Yaitu D-limonene yg memilki sifat antikanker,” ungkapnya

Diketahui, dalam sebuah studi yang dimuat dalam World Journal of Gastroenterology, D-limonene dapat melawan kanker. Salah satunya alasannya, zat ini memiliki sifat antiangiogenik, yaitu sifat untuk menghambat pertumbuhan pembuluh darah sel kanker.

“Begitu juga dalam madu, cuka apel, bawang putih dan jahenya ada zat anti kankernya,” jelas pria yang hobby berburu ini.

Proses peracikan pun, ungkap Affar bukan ramuan yang asal jadi. Berbagai uji coba dan berbagai referensi mewarnai proses yang hampir menghabiskan waktu lebih dari 1 tahun.

Affar juga menjelaskan bahwa MHA – G1 tak hanya ramuan herbal untuk penyakit kanker semata. Namun pria yang sehari-hari nya mengabadikan diri sebagai ASN di Pemkab Nunukan tersebut menerangkan bahwa ramuan MHA – G1 juga berfaedah sebagai pelancar saluran pembuluh darah.

“Bahkan insha Allah, MHA G1 juga dapat menjadi sarana penguat imun dari serangan virus,’ paparnya.

Ida, seorang wanita dari Batam yang menderita kanker rahim sebelumnya sempat frustrasi lantaran harus terus-menerusan mengkonsumsi obat dan menjalani kemoterapi. Namun saat ini ia dapat bernafas dengan lega karena setelah mengkonsumsi MHA -G1 kanker yang menggerogotinya perlahan – lahan mulai punah.

“Dulu saya sempat frustrasi krna harus kemoterapi dan harus mengkonsumsi obat-obatan yang terbilang mahal. Tapi Alhamdulillah, setelah saya rajin mengkonsumsi MHA – G1, kanker yang selama ini menggerogoti rahim saya perlahan punah,” terangnya

Sementara itu, Sekretaris Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat ( ALMISBAT ) Nunukan, Taufiq Johan mengapresiasi upaya Ahamd Musaffar tersebut. Taufiq menilai, semua karya positif adalah bukti nyata sumbangsih orang tersebut untuk masyarakat dan bangsa.

Pemerintah, menurut Taufiq, seharusnya cepat tanggap dan dapat menjadi pendorong terutama dalam pemasaran. MHA – G1 menurutnya dapat menjadi salah satu produk pengobatan asli dan unggulan Nunukan.

“Harus dong pemerintah menjadi pendorong. Dan saya rasa, suport seperti apa, pemerintah pasti lebih tahu,” tandasnya.

Harga MHA -G1 sendri juga sangat murah yakni Rp. 75.000 untuk 1 botolnya. Dalam setiap kemasannya, Affar menyertakan brosur perihal pemakaiannya agar konsumen semakin memahami cara mengkonsumsinya* (Santry)