Nunukan, Berandankrinews.com–Deki Dewasti (5) anak yang dulunya normal seperti anak biasanya, kini kemana-mana harus dipangku oleh orangnya nya. Deki Dewasti sejak usia 2 tahun tiba-tiba saja sakit dan kejang-kejang.
Dari keterangan orang tua Deki Alyusia (30) mengatakan, dulunya normal seperti anak biasa, tapi tidak tahu tiba-tiba demam dan Kejang-kejang.
“Deki ini saat nangis kejang-kejang tapi kalau sudah berhenti nangis kembali biasa lagi,”Jelas Alyusia, Sabtu (23/2/19).
Meski sudah berusia 5 tahun, namun deki yang merupakan anak ke 3 tetap saja tak bisa berbuat apa-apa hanya mengharapkan pangkuan dari ayah dan ibunya.
“Ya, hanya digendong saja, karena yang kita takutkan saat nangis itu kejang semua badannya” Kata Alyu.
Andreas Andi (32) yang bekerja sebagai sopir angkot, sehari hanya bisa membawa pulang 50 ribu rupiah saja untuk menafkahi istri dan 4 orang anaknya.
“Suami saya sopir angkot sehari itu kadang bawa pulang 50 ribu saja kadang juga 30 ribu bahkan kadang tidak ada, kalau tidak dapat penumpang, jadi pusing juga belum lagi setorannya lagi,” Kata Alyu.
Sementara itu, Deki harus dibawa berobat seminggu dua kali, namun Karena keterbatasan ekonomi, Deki dirawat seadanya dirumah yang berdinding anyaman bambu dengan ukuran 5×6 diatas lahan orang.
Warga Rt. 19 Pongtiku (Kampung Tator) Kelurahan Nunukan Tengah Kecamatan Nunukan ini, hanya bisa pasrah menerima keadaan anaknya.
Selama ini mereka tak mendapat bantuan dari program pemerintah kecuali hanya mendapat raskin.
“Bantuan lain tak ada. Kalau didata oleh sama petugas yang datang selalu, tapi hingga saat ini kami tidak terima bantuan apa-apa hanya saja beras bulog saja,” kata Alyu.
Alyu berharap ada perhatian dari pemerintah dan meminta dukungan doa semoga anaknya bisa sembuh dan kembali normal seperti anak-anak yang lain.
“Saya berharap ada perhatian dari pemerintah sama doain dia semoga cepat sembuh,” Harap Alyu. (**)