Selayar-Berandankrinews.com
Rumor penutupan salah satu area tps di kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang menurut informasi lapangan dilakukan oleh oknum berseragam biru, mirip pakaian panwas, saat sedang berlangsungnya proses rekapitulasi dan perhitungan suara hasil pilkada serentak, di kompleks perguruan Muhammadiyah, di ruas Jln. RA. Kartini, dibantah dan dimentahkan oleh koordinator divisi pengawasan, dan hubungan masyarakat Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, Abd. Kadir, ST.
Kadir menandaskan, pihaknya telah melakukan klarifikasi dan cros cek terhadap kebenaran informasi tersebut.
Namun tidak ditemukan adanya dugaan keterlibatan oknum panwas dalam insident penutupan pagar kompleks perguruan Muhammadiyah yang menjadi salah satu lokasi tps di Kelurahan Benteng.
“Kami sudah melakukan klarifikasi terkait informasi tersebut, namun tidak ada bukti dugaan keterlibatan personil kami, pada insident dugaan penutupan pagar lokasi tps 4 Kelurahan Benteng yang dipusatkan di kompleks perguruan Muhammadiyah”.
Lagian bawaslu dan jajaran Panwascam bukan security. Kami tidak memiliki domain untuk melarang masyarakat masuk dan menyaksikan proses rekapitulasi serta perhitungan suara.
Penutupan pagar lokasi tps diduga kuat dilakukan oleh pam tps dalam hal ini, hansip dan atau linmas dengab alasan penerapan standar protokol kesehatan covid 19, jelasnya, saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, pada hari, Rabu, (09/12) malam.
Jikapun ada pihak-pihak yang merasa keberatan, silahkan menyampaikan pengaduan resmi ke kantor bawaslu.
Karena proses rekapitulasi dan perhitungan suara di lokasi tps dimaksud, berlangsung sesuai regulasi dan dihadiri oleh saksi serta jajaran pengawas tps, kuncinya.
Laporan
(Andi Fadly Dg. Biritta)
Kabiro selayar Bulukumba