Jakarta-berandankrinews.com
Mohon Presiden Jokowi Tidak Menjual Pertamina, Nambah Hutang Saja Nanti Dibayar Cucu, Cicit dan Buyut Bangsa Kita
Amanah lan beban dados Presiden niku berat sanget. Katah ingkang kedah dipun tuntas aken kagem kawulo, bongso lan negoro.
Nopo male sak mangkin wonten begebluk Corona ingkang sebab aken sedoyo ekonomi mandeg lan ambruk ingkang betah aken yotro katah sanget. Namung, kagem sebo lan nasipe kawulo, bongso lan negoro, luwe arif lan bijak ipun jenengan mboten sadean Pertamina.
Ngutang mawon pinten ke mawon mboten nopo-nopo mangke ben dibayari cucu, cicit lan buyut bongso kito – Amanah dan beban menjadi Presiden itu sangat berat. Banyak hal yang harus dituntaskan untuk rakyat, bangsa dan negara.
Apalagi saat ini ada wabah virus corona yang sebabkan mandeg dan ambruknya ekonomi disegala lini yang membutuhkan dana dalam jumlah besar. Namun demikian, demi nasib rakyat, bangsa dan negara ke depan, lebih baik dan bijak,
Presiden Jokowi tidak menjual Pertamina. Nambah hutang saja berapun juga tidak apa-apa nanti dibayar cucu, cicit dan buyut bangsa kita, tutur bijak permohonan Presiden Gumregah Nusantara dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed merespon rencana Pertamina di IPO kan di Jakarta, Jumat, 18 Juni 2020.
Selaku rakyat, bangsa dan warga negara RI, serta sebagai Presiden Gumregah Nusantara
hal tersebut kami sampaikan kepada Presiden Jokowi untuk tidak melakukan penjualan Pertamina dalam bentuk apapun demi nasib dan masa depan bangsa dan negeri ini ke depan.
Juga tidak menghilangkan Premium dan Pertalite dari peredaran karena rakyat saat ini sangat menderita jangan dibebani dengan BBM Pertamax yang harganya selangit.
Demikian pula, banyaknya selentingan naiknya tarif listrik dan tiket Kereta Api. Juga akan dinaikkannya pajak kendaraan bermotor seyogyanya ditunda terlebih dahulu. Ekonomi rakyat ambruk dan terpuruk disemua lini,
daya beli rakyat semakin menurun tidak bijaksana harus nanggung beban kehidupan yang lebih berat lagi, pungkas Ali Mahsun Atmo dokter ahli kekebalan tubuh jebolan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta putra asli Mojokerto Jatim.