NUNUKAN – Presiden Joko Widodo memilih menggunakan motor ketimbang mobil saat menjajal jalan perbatasan Trans-Kalimantan dari Long Bawan menuju Long Midang, Kecamatan Krayan, karena ingin merasakan sensasi yang berbeda. Setidaknya kurang lebih 11 kilometer jarak yang ditempuh oleh Jokowi menggunakan motor custom Kawasaki W175 warna hijau miliknya. “Ya bisa merasakan betul kalau pakai kendaraan (motor). Kalau pakai mobil ya rasanya akan beda,” kata Jokowi.
Saat menjajal jalan trans Kalimantan tersebut, Jokowi antara lain didampingi oleh Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Sekab Pramono Anung, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid.
Ia pun mengaku puas setelah menjajal jalan perbatasan tersebut, menurutnya, perkembangan pembangunan jalan tersebut sudah sangat baik dan kini tinggal tahap penyelesaian. “Tinggal penyelesaian-penyelesaian. Ini sudah pengerasan, tadi ada yang masih tanah akan segera pengerasan, aspal masuk, sudah, mulus semuanya,” ucapnya.
Jokowi menyebutkan, hingga saat ini, jalan perbatasan yang telah selesai dibangun mencapai 966 kilometer, dan komitmen untuk terus menyelesaikan pembangunan jalan di perbatasan Indonesia – Malaysia akan terus dilanjutkan. “Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia. Nunukan, dan di sebelah sana Sarawak. Kita harapkan nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan,” ujarnya.
Kepala Negara lalu kembali menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai penghubung antarwilayah. Dengan dibangunnya akses konektivitas, lanjutnya, perekonomian di daerah tersebut bisa meningkat. “Inilah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas,” jelasnya.
Untuk itulah pemerintah akan terus membangun infrastruktur meskipun fokus konsentrasi kerja pemerintah lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia. “Fokus konsentrasi kita ada di pembangunan kualitas sumber daya manusia, tetapi pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan karena memang banyak yang belum selesai. Terutama untuk jalan-jalan di wilayah-wilayah perbatasan. Tapi sudah hampir selesai kok, sudah 966 kilometer,” paparnya.
Setelah membangun jalan sebagai infrastruktur dasar, kata Presiden, maka akan mudah untuk membangun infrastruktur yang lainnya seperti sekolah atau puskesmas. Dengan adanya jalan tersebut, masyarakat juga akan memiliki akses ke tempat-tempat lain. (HUMAS)
(Sumber Biro Pers,Media, dan Informasi Setpres)