WAJO – Acara panen kedelai di Kecamatan Tanasitolo dihadiri Bupati Wajo. Dalam sambutannya Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa hujan yang lama dinantikan masyarakat sudah datang,Rabu(16/10/2019).
“Allhamdulillah dengan kegembiraan dan harapan membangun Wajo dengan pertanian kita dan tadi barusan kita panen kedelai di kawasan Danau Tempe, Alhamdulillah kita sangat bersyukur karena apa yang jadi angan angan kita sudah terbuka lebar,” ungkap Bupati Wajo.
“Dengan peluang ini, apalagi kita didampingi oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga kita hadirkan pertanian kita dengan teknologi yang maju dan cepat yang lebih berkualitas karena pertanian itu selalu berkembang minimal tiga aspek, semakin besar produksinya yang tadinya hanya sekitar 2 ton menjadi dua kali lipat tentu kualitasnya juga, supaya nanti kita bisa dapat standar harga yang bagus agar petaninya lebih sejahtera,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Dan dikatakan kalau kemudian tentu juga ini lebih cepat, tentu ada teknologinya untuk mempercepat tanaman ini, dan dicarikan ilmunya karena segala sesuatu di muka bumi ini ada ilmunya, makanya petani yang selalu ingin maju mereka selalu punya Inovasi dan berinisiasi,tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan kalau ada yang cari benih unggul supaya nanti carinya di Wajo, Bupati Wajo ingin ada brandingnya, nanti Pak Prof. yang pikirkan bagaimana caranya supaya bisa punya branding, masa Wajo dikenal sebagai penghasil beras terbanyak dan terbesar di Sulawesi Selatan, tapi Kabupaten lain yang terkenal.
“Makanya pernah kami kumpulkan semua pengusaha-pengusaha penggilingan dan Kepala Perbankan untuk cari masalahnya agar potensi ini kita kerahkan, agar potensi pendapatan masyarakat kita ujung-ujungnya untuk sejahterakan petani kita,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Tentunna ko tomassgena maneng, masagena toi balancae, ajana toli Sikoca Si ko engka si ko cappu, tentu maressakki,” tambah Bupati Wajo dalam dialeg Bahasa Bugis.
Dikatakan juga kalau kuncinya adalah kerja keras, kerja cerdas dan inilah kerja cerdas masyarakat, ada kepala balai, ada pak Prof yang bisa membantu, jangan kerja kerja sembarangan dan berikutnya adalah kerja ikhlas, supaya tidak jadi beban, kalau ke sawah tentu ingin sehat, jadi kerja keras dan kerja ikhlas sangat diperlukan.
“Kita akan membackup petani-petani kita, dengan program resi gudang, kita akan membackup harga-harga produk petani kita, supaya petani nyaman dalam bekerja dan kami sudah tegaskan dan tugaskan ke Perdagangan dan yang terkait dengan itu, kita hadirkan resi gudang untuk melindungi petani petani kita, agar petani betul-betul menikmati hasil kerja keringatnya dan hasil kerja kerasnya,” harap Bupati Wajo.
“Besok kami akan diundang Universitas Gajah Mada untuk jadi pembicara terkait dengan pengembangan ulat sutra, dan menjadi salah satu narasumber, saya mau nanti di Wajo punya indukan telur Sutra sendiri, jadi tidak tergantung lagi dengan negara Cina dan kita bikin sendiri,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahkan.
Juga dikatakan kalau Bapak Gubernur akan menyiapkan laboratoriumnya, dan kita akan membuat indukan telur sendiri tanpa impor lagi dari negara Cina karena semua pengusaha pengusaha Sutra di Wajo, ketika ditanya pasti persoalannya tentang bahan baku.
Kadis Tanaman Pangan, Peternakan dan Hortikultura Ir. Muhammad Azhar ketika dikonfirmasi dalam acara ini menyampaikan bahwa dia bersama Forkopimda, Kepala Balai Pengkajian teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan sekarang ini, dan sangat bersyukur melihat potensi kedelai yang ada di wilayah Kabupaten Wajo.
“Saya kira ini bisa dikembangkan, apalagi kita akan menjadikan penangkaran, kedepannya tentu kita akan melihat lagi potensi potensi lain dengan program SERASI Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani, Insya Allah semua ini bisa berkembang, dimana ada Jagung, Padi dan lain sebagainya apa lagi di sini kelihatan Kacang Hijau, Cabe dan banyak lagi potensi-potensi pertanian yang ada di masyarakat kita,” Ungkap Ir. Muh. Ashar.
Hadir dalam acara ini kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Prof.Dr. Ir. Yunus Musa , M.Si dari Rektor Pertanian Unhas, Bapak Dandim 1406 Wajo, Kepala Dinas Tanaman Pangan Peternakan dan Hortikultura, Sekcam Tanasitolo, Lurah Tanasitolo, Kelompok tani yang ada di lingkungan Cenranae dan Tancung dan Kelompok-kelompok muda petani milenial.
( Humas Pemkab Wajo )