WAJO – Tosora, Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si hadiri peletakan batu pertama pendopo Masjid Tua yang dirangkaikan dengan doa zikir dan HAUL Akbar habib sayyid Jamaluddin bin Husain Al Akbar, Minggu 13 Oktober 2019.
Prof. Dr. Ir. H.Wahyuddin Latunreng mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bupati Wajo sekaligus meletakkan batu pertama di pendopo Masjid Tua hari ini.
Dikatakan kalau Masjid ini akan menjadi tempat ibadah masyarakat Tosora, dan akan disediakan pula tempat khusus bagi non muslim.
Prof. Wahyu dalam sapaan akrabnya mengatakan “Insya Allah air yang di gunakan berwudhu bisa diminum, sudah banyak yang ingin menyumbang untuk pembangunan Masjid ini, dan salah satunya tamu kita dari Jawa Timur yang akan menanggung seluruh marmernya, dan lain sebagainya.”
“Atap dari Kuningan yang tahan sampai 1.000 tahun akan digunakan,” Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng menambahkan.
Dan dikatakan kalau tempat ini merupakan situs Nasional dan akan dibuatkan tempat khusus bagi non muslim dan akan ada aturan sesuai syariat Islam ketika memasuki tempat ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa, dzikir dan HAUL Akbar yang dibawakan oleh habib Mahmud bin Umar Alhamid di Masjid sekaligus dilanjutkan dengan Sholat Dhuhur berjamaah.
Dalam sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas pelaksanaan kegiatan ini kepada Prof.Dr. Ir. H. Wahyuddin Latunreng dan habib Mahmud bin Umar Alhamid.
“Cagar budaya yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Wajo nantinya, saya optimis tahun depan Masjid ini sudah berdiri megah,” kata Bupati Wajo.
“Karna ini adalah makam cucu dari Rasulullah SAW yang keduapuluh di abad ke 16 dan merupakan orang tua dari wali-wali yang ada di Jawa,” Bupati Wajo menambahkan.
Dan dikatakan kalau dia juga akan membedah/menelurusuri sejarah, sehingga seluruh dunia tahu bahwa di Desa Tosora Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo, ada makam cucu dari Nabi Muhammad SAW, ini akan menjadi corong kita membangkitkan Wajo kedepannya.
“Kita ingin situs budaya ini menjadi budaya religi, yang akan kita persembahkan untuk masyarakat Wajo dan Nusantara, maka dari itu akan didesain dan model khusus yang akan ada payung hukumnya, bersama DPRD mengawal Perda dari situs budaya kita ini, supaya menjadi tempat ziarah yang sekaligus belajar tentang Islam, peradaban, nilai nilai dan Akhlakul Karimah, supaya menjadi pendalaman bagi generasi kita kedepan,” harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Kita akan anggarkan di tahun 2020, akses jalan beton mulai jalan bajo sampai ditempat ini, akan mulus dan ada taman tamannya,” tambah Bupati Wajo.
Dan dikatakan kalau rencananya, setelah Masjid ini selesai, maka akan mengundang Presiden RI untuk meresmikannya.
Dalam acara ini Habib Mahmud bin Umar Alhamid Mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Wajo, dalam hal ini Bupati Wajo yang menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini Habib Mahmud bin Umar Alhamid juga mengungkap sejarah singkat Habib Sayyid Jamaluddin bin Husain Al Akbar yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW, yang di makamkan di Desa Tosora Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Provinsi Sulsel.
“Habib Sayyid Jamaluddin bin Husain Al Akbar wafat di usia 108 tahun, beliau memiliki kharoma yang tidak dimiliki manusia biasa,” ungkapnya.
“Semasa hidupnya beliau menyiarkan agama Islam sampai di Wajo dengan penuh perjuangan sehingga bisa berkembang seperti saat ini,” tambahnya.
Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Ir.Sudirman Meru Ketua komisi II, Sekda Kab.Wajo, Kemenag Kab.Wajo, Ketua Tim Penggerak PKK kab.Wajo, Ketua Darma Wanita persaruan Kab. Wajo, Seluruh OPD lingkup Pemkab Wajo, Kepala Desa Tosora, Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
(Humas Pemkab Wajo)