BONE – Sejumlah media online, cetak, elektronik dan sebagainya mengaku kecewa atas tindakan oknum-oknum yang melarang peliputan di acara pelantikan Wakil Ketua DPRD Bone, sekira 21.00 WITA, Jumat (9/10/2019) malam.
Segudang pertanyaan pun muncul dibenak puluhan wartawan dan wartawati, mengapa mereka dilarang meliput acara yang seharusnya dibuka dan terbuka secara umum.
Pantauan Berandankrinews.com, pintu masuk utama ruang sidang tertutup rapat. Ditambah lagi pengawalan super ketat oleh aparat kepolisian lengkap senjata. Beberapa media mencoba masuk namun beberapa kali juga mereka gagal lantaran dicegat oleh petugas pengamanan di depan pintu.
“Pelantikan ini terbuka untuk umum. Jadi apapun alasanya ini adalah bentuk pelanggaran terhadap jurnalis. Jurnalis dilindungi Undang-undang Pers No 40 tahun 1999,” terang Kabiro Media Online Cakrawala.info, Ani Hammer.
Selain kecewa, puluhan media juga mengecam keras atas tindakan pelarangan yang dinilai menghalang-halangin wartawan dan wartawati untuk memberikan informasi publik kepada masyarakat.
Andi Basri, wartawan dari media Tribun Bone mengaku kesal atas larangan itu. Padahal, kantor DPRD Kabupaten Bone adalah desk tempat peliputan sehari-harinya. “Saya yang setiap hari liputan di DPRD Bone tetap dilarang masuk. Ada apa?,” ungkapnya.
Karena adanya pelarangan ini, puluhan wartawan yang sejak awal sudah datang ke kantor DPRD Kabupaten Bone hanya bisa berkumpul di halaman parkir gedung DPRD kabupaten Bone yang berada di Kelurahan Macanang Tanete Riattang Barat, Bone.
Adapun media yang dilarang masuk diruang rapat Paripurna tempat pelantikan , Arnold Cunding dari lintaslima.com, Ani Hammer dari Kabiro Cakrawala.info, Sugianto dari Bonepos.com, Andi Trisna dari media global.terkini, dan Asri Romansa dari pimpinan redaksi Global.Terkini. Kemudian juga ada wartawan Berandankrinews.com, Irwan N Raju, lalu ada Linus dari News, Metropol. Yusdin Pimred dari Sulawesi.news, Ani Kabiro media Akselerasi, Andi Idha Farida Buser Kriminal.
Tak hanya wartawan, salah seorang anggota anggota DPRD Kabupaten Bone, H kaharuddin juga mempertanyakan dan mengecam tindakan oknum-oknum yang melarang wartawan dan wartawati meliput.
Kemudian, anggota DPRD Kabupaten Bone dari partai Nasdem, A Nursalam mencoba mengajak media kembali melakukan peliputan. Namun karena sudah terlanjur kecewa, akhirnya puluhan wartawan menolak lantaran moment pelantikan sudah selesai dilakukan.
Irwan N Raju
Biro Kabupaten Bone