WAJO – Dalam khutbah Jumat Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menyampaikan bahwa sebuah kesyukuran karena kehadiran semuanya dalam shalat Jumat pada hari ini, karena masih banyak dari saudara-saudara kita yang mau ke Masjid tapi mereka terbaring di rumah sakit dan tidak mampu ke Masjid.
Dan dikatakan, bahwa sebaliknya menurut statistik kebanyakan orang yang meninggal bukan karena faktor sakit, tapi mereka semua dalam keadaan sehat, jadi ini bukan ukuran tobatnya seseorang, nanti mau tobat kalau dia sakit, juga masalah kayakinan, bukan ukuran kalau badan seseorang itu fit dan sehat tapi kayakinannya juga bagus , karna masih banyak yang yang badannya Sehat tapi lupa kewajibannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Membangun manusia Qurani yang merupakan judul yang akan saya bawakan pada hari ini, dimana bagaimana membangun manusia yang berpedoman kepada Al-quran, sebagaimana dalam Alquran surat Albaqarah, diharapkan jangan pernah menduakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jangan pernah mau karena barang-barang kita mau laku dijual dan Ini bisa melengserkan ketauhidan kita,” jelas Dr. H. Amran Mahmud.
Dan dikatakan kalau Kitab Alquran itu tidak ada keraguan didalamnya menjadi pandangan hidup, bagi semua umat manusia di muka bumi ini,
“Banyak yang percaya kepada Allah tetapi tidak takut, sehingga segala sesuatunya dihalalkan demi dunia, kita mempercayai Allah bahwa Allah itu ada, walaupun kita tidak pernah melihatnya, dan itu adalah hal yang gaib, itulah keyakinan yang sebenarnya, kita yakin ada malaikat yang selalu mencatat kebaikan dan keburukan yang kita perbuat,” jelasnya.
Juga dikatakan kalau yang mendirikan shalatnya dengan sebenarnya akan mampu menjaganya dari kemungkaran, jangan jadikan shalat sebatas sebagai gerakan olahraga, tetapi sedapat mungkin bisa meresap ke dalam jiwa dan raga, karena sesungguhnya Shalat yang benar bisa menjadikan benteng dari hal hal yang tidak baik.
“Jangan sudah Shalat baru mau berbuat kecurangan, mau berbuat segala sesuatu yang salah, ketika hal itu terjadi maka periksalah shalat kita, apa sudah dikerjakan dengan sebenarnya, apa sudah sesuai dengan gerakan-gerakan dan tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, supaya bisa berkualitas ibadah kita mulai dari niat sampai akhir Shalat kita, jadikan Shalat itu adalah kebutuhan, bukan hanya sekedar Shalat saja, dan inilah yang menjadikan kita manusia Qurani,” kata Dr. H. Amran Mahmud.
Juga dikatakan kalau rezeki yang dimiliki sesungguhnya bukan hak semuanya, ibarat kalau beli ikan mas, biarpun bagaimana lezatnya, kalau dimakan keseluruhannya, biar durinya juga ikut dimakan, maka jadinya seperti apa,
“Jadi haknya orang miskin di rezeki kita itu ada, demikian juga orang fakir, haknya Masjid dan organisasi sosial lainnya, dan inilah yang akan menjadi bentuk kesyukuran kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jangan ragu untuk berzakat ketika kita kebetulan lagi punya dalam kehidupan kita,” jelasnya.
Di akhir Khotbahnya dia mengajak untuk menjadikan Alquran menjadi pedoman hidup, bagaimana supaya bisa berusaha dalam hati, untuk melakukan perubahan-perubahan, berusaha mendekatkan diri kepada Allah supaya ada Hidayah Allah yang turun.
“Mari kita evaluasi perjalanan hidup kita, umur yang kita punya, apa sudah kita gunakan dengan sebenarnya, yang bisa menjadikan modal dalam kehidupan akhirat kita, karena sesungguhnya hidup kita semuanya akan mengarah ke sana,” kata Dr. H. Amran Mahmud diakhir khotbahnya hari ini.
( Humas Pemkab Wajo )