Makassar – Menyikapi dugaan tindak penganiayaan terhadap seorang jurnalis pada saat meliput aksi unjuk rasa yang berujung ricuh Selasa 24 September 2019 lalu, Tim Propam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) memeriksa oknum polisi yang diduga mengeroyok wartawan Antara bernama Darwin Fatir tersebut.
Kapolda Sulawesi Selatan kepada awak media mengatakan bahwa sedikitnya 2 oknum Polisi saat ini telah diperiksa dan menahan 4 hingga 5 oknum anggota Polisi yang diduga melakukan pengeroyokan.
“Yang pukul wartawan Antara ada dua yang diperiksa Propam,” kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019).
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara bernama Darwin Fatir diduga menjadi korban pengeroyokan oleh oknum polisi saat sedang meliput aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kebijakan pemerintah dan DPR RI di Makassar, Selasa (24/9).
Sementara itu, Polisi mengamankan 20 mahasiswa terkait demo ricuh di Makassar, Sulsel, Jumat (27/9). Kericuhan membuat sejumlah orang terluka, termasuk polisi.
“Ada mahasiswa 20 diamankan, masih diperiksa. Jika tidak terlibat, dikembalikan,”papar Guntur.
Sedangkan mengenai seorang mahasiswa yang tertabrak Baraccuda, Guntur menjelaskan bahwa mahasiswa yang tertabrak mobil kendaraan taktis saat ricuh. Kapolda memastikan peristiwa tertabraknya mahasiswa, tidak disengaja.
Diketahui, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa bernama Dicky Wahyudi tertabrak saat polisi mengejar massa pericuh dari depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) hingga depan Mal Nipah, Jalan Urip Sumoharjo. Peristiwa terjadi sekitar pukul 22.00 Wita, Jumat (27/9).
“Kejadian tadi malam ada dua tertabrak, satu pengendara ojek luka ringan, sudah kembali ke rumahnya, mahasiswanya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kami berharap segera membaik,” ujar Guntur. (eddysantry)