Jakarta – Sekelompok organisasi masa (Ormas) yang tergabung dalam Mujahid 212 ‘ Selamatkan NKRI’ menggelar aksi masa berupa long march dari Bundaran HI menuju Istana Negara. Saat ini, massa aksi masih berkumpul di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat di sekitar Patung Arjuna Wiwaha.
Diatas mobil Komando, beberapa aktivis dalam aksi tersebut bergantian menyampaikan orasi diantaranya meminta kepada Joko Widodo (Jokowi) agar segera mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Presiden RI.
Salah satu orator mengatakan, selama Jokowi memimpin negeri, ia tak mampu membawa rakyat menuju kesejahteraan. Selain itu, Jokowi menurut salah satu Orator hanya menciptakan rezim yang gemar mengkriminalisasi Ulama.
Menurut salah satu orator, tuntutan agar Jokowi mundur tak hanya harapan para Mujahid 212 semata, melainkan harapan banyak masyarakat Indonesia.
Selain menuntut Jokowi mundur dari jabatanya, mereka juga menolak RUU KUHP. DPR ,menurut mereka juga tak bertindak benar dengan mengesahkan berbagai Rancangan Undang-undang (RUU) yang tak jelas dan tak berpihak bagi masyarakat Indonesia.
“Siap melawan? Kita lawan segala produk RUU yang tak jelas,” kata orator.
Dari pantauan, Jalan Medan Merdeka Utara depan Istana Kepresidenan sudah ditutup sejak pagi tadi. Begitupun dengan Jalan Medan Merdeka Barat di depan Patung Arjuna Wiwaha sudah ditutup dan dijaga ketat aparat. Sealin itu, nampak separator dipasang melintang.
Aparat gabungan kepolisian dan TNI sudah berjaga ketat dan mengalihkan kendaraan bermotor untuk melalui jalan lain. Praktis, akses depan Istana Kepresidenan tidak dapat dilalui.
Masa yang datang terdiri dari berbagai eleman mulai Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), FPI, dan ormas-ormas Islam lainnya Mereka membawa berbagai atribut seperti bendera berisi kalimat tauhid, spanduk, hingga poster berisi tuntutan kepada pemerintah. (eddysantry)