Nunukan – Rencana Kodim 0911/Nunukan yang akan menjadikan 100 hektar lahan tidur sebagai lahan produktif untuk percontohan di Kabupaten Nunukan mendapat tanggapan positif dari Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid. Hal tersebut menurut Laura adalah sinergitas dalam rangka menciptakan ketahanan pangan yang bermuara pada terwujudnya penguatan ekonomi kerakyatan di wilayah perbatasan.
” Ya, Dandim pernah sampaikan hal itu kepada saya. Intinya kita mendukung dan akan menyiapkan permintaan tersebut sesuai regulasi melalui dinas terkait,” tutur Laura, Selasa (24/9/2019).
Sebagaimana diktahui, sebelumnya Komadan Kodim 0911/Nnk Let Kol Czi Eko Pur Indriyanto mengungkapkan salah satu bentuk penguatan ketahanan pangan adalah dengan cara menciptakan metode pertanian yang terarah dan terakomodir. Diantaranya dengan memanfaatkan lahan-lahan yang saat ini terbiar menjadi lahan produktif.
“Sebagai tindak lanjut dari hal itu, saya pernah sampaikan kepada Bupati bahwa kita minta lahan 100 hektar sebagai lahan percontohan,” ungkap Eko saat silaturahim dengan wartawan di Makodim Nunukan, Senin (23/9).
Terkait hal tersebut, Laura mengungkapkan bahwa persoalan lahan yang dimaksud tentunya ia tak bisa memutuskan sendiri karena menyangkut tata ruang maupun kepemilikan termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun ia menegaskan bahwa rencana pengelolaan lahan sebagai percontohan adalah hal yang sangat layak untuk didukung.
“Setelah ada surat resmi masuk, pasti kita akan tindak lanjuti,” tandas Laura.
Senada dengan Laura, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan Masniadi menuturkan bahwa rencana Dandim Nunukan tersebut adalah sebuah hal yang patut didukung semua pihak. Apalagi, menyikapi perpindahan Ibu Kota Negara nanti, Nunukan juga telah ditunjuk sebagai salah satu Kabupaten penyangga pangan.
“Saya kira rencana Dandim itu wajib didukung. Karena dengan adanya percontohan dalam mengelola lahan yang terbiar menjadi lahan produktif, masyarakat akan termotivasi mengelola lahanya. Dengan hal itu, bukan lagi ketahanan pangan saja melainkan akan tercapai kedaulatan pangan,” ujar Masniadi kepada pewarta.
Mengenai lahan 100 hektar yang diminta oleh Dandim Nunukan, Masniadi mengungkapkan bahwa saat ini banyak lahan-lahan terbiar yang bisa dimanfatkan menjadi lahan produktif. Mengenai mekanisme untuk pengolahanya, Pemkab pasti akan memvasilitasi.
“Masih banyak lahan -lahan kosong terutama diwilayah Sebuku, Krayan, Sei Menggaris dan wilayah lainya. Pada dasarnya kita siap dan mendukung permintaan Dandim tersebut,” pungkasnya. (eddy.Santry)