Dewan Adat Karaeng Loe Ri Bira Hadiri Penobatan Karaeng Turikale Sebagai Bagian Yang Tak Terpisahkan Dari Kerajaan Tallo

MAROS – Lembaga Adat Kekaraengan Turikale Maros bakal menggelar penobatan Karaeng Turikale yang baru pada Kamis (5/9/2019). Penobatan ini akan dihadiri 70 raja dan sultan Se-Nusantara.

Sekretaris Panitia Penobatan Karaeng Turikale, Andi Kurniawan mengatakan, keturunan langsung Karaeng Turikale bersama keluarga besar dan tokoh adat atau sesepuh Turikale telah memutuskan dan menyepakati untuk melakukan prosesi penobatan Karaeng Turikale yang baru, Andi Achmad Aflus Mapparessa.

“Figur yang dipandang mampu memikul amanah dan tanggung jawab memangku jabatan Karaeng Turikale adalah Brigjen Pol (P) Dr H Andi Achmad Aflus Mapparessa MM MSi bin Haji Andi Mapparessa Daeng Sitaba bin La Palaguna Daeng Marowa bin I Sanrima Daeng Parukka,” Kata Kurniawan dalam jumpa pers di Bagas Kopi Maros, Rabu (4/9/2019).

Turut hadir dalam penobatan nantinya yakni Sultan Sepuh Cirebon, Sultan Sumbawa, Raja Tapanuli Selatan, Sultan Sekala Berak Lampung, Sultan Kutai Kartangara serta Dewan Adat Karaeng Loe Ri Bira

Selain itu, ada 8 bagsawan luar negeri yang juga akan menyaksikan prosesi penobatan ini, di antaranya dari Amerika Serikat, Malaysia dan Meksiko.

Selain raja dan sultan, sejumlah pejabat juga ikut berpartispasi memeriahkan acara ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Maros Hatta Rahman, mantan Ketua DPRD Maros Chaidir Syam, dijadwalkan menghadiri acara ini, bersama para pemerhati adat.

Dia menyampaikan, saat ini panitia sudah merampungkan 99 persen persiapan acara penobatan tersebut. Penobatan ini juga akan disaksikan aliansi Toddolimayya ri Marusu

“Ada banyak tradisi dan prosesi adat penobatan raja yang merupakan warisan kekayaan budaya khas Turikale akan kita saksikan kembali, misalnya Mala Lise’ Tana Menroja, Lekka wae Loppo, Cemme Majeng, Pasitekkereng Lawolo, Ripasessu ri Menrawe, Ripallejja Tana Menroja. Hal ini tentu menjadi prosesi adat yang menarik, setelah 73 tahun tidak pernah ada penobatan raja di Turikale,” ungkap Sekretaris Camat Turikale Maros tersebut.

Sementara dari Dewan Adat Karaeng Loe Ri Bira akan menghadiri Penobatan Karaeng Turikale Maros sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kerajaan Tallo. Menurut Amran Allobaji Tetta Sau dalam sebuah wawancara menjelaskan tentang struktur kerajaan Bira pada masa Kerajaan Tallo’ sebagai kerajaan Kembar, Penopang serta Pendamping dari Kerajaan Gowa.

Menutup perbincangan Amran Allobaji, SH. MH yang biasa disapa dengan gallaran Karaeng Tetta Sau yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Bombang Talluna Bira didampingi Wakil Ketua Drs. H. Syamduddin Talli  sangat mengharapkan mudah mudahan kegiatan ini menjadi pemersatu dewan adat nusantara khususnya yang ada di Sulsel ewaki karaeng. Ujarnya.

Adapun Struktur Pemerintahan Kerajaan Bira pada masa Kerajaan Tallo’ sebagai kerajaan Kembar, Penopang, Pendamping dari Kerajaan Gowa sebagai berikut : 

  1. Sultan Tallo/Mangkubumi Kerajaan  Gowa/Bali Empona Sombayya
  2. Tumailalang Toa ( Perdana Menteri )
  3. Tumailalang Lolo ( sekertaris Kerajaan ) 
  4. Botoa (Penasehat Kerajaan)

BAKU’ LOMPOA

II. Gallarang Tujua (Majelis Permusyawaratan Rakyat)

• Gallarang Tallo
• Gallarang Bira
• Gallarang Pannampu
• Gallarang Rappokalling
• Gallarang Rappojawa
• Gallarang Kalukuang
• Gallarang Kaluku Bodoa

III. Gallarang Appaka (Dewan Pertimbangan Kerajaan)
• Gallarang Bira
• Gallarang Moncong Loe
• Gallarang Sudiang
• Gallarang Biringkanayya

IV. Jannang (Pejabat Pendukung)
• Daenta Qali (imam Kerajaan)
• Anrong Guru Susung (Bendahara)
• Karaeng Tukajannangang (Panglima Pasukan)
• Anrong Guru Lompona Tu Bontoala (kepala Pasukan Elit)

BAKU’ CA’DIA

• Anrong Guru Damma (kepala pasukan teretorial)
• Tu Rikallong (Humas, dibawah taktis Tumilalang Lolo)
• Tu Nikate’neang (Keluarga dekat yg mengurus hal hal pribadi Karaengta)
• Matoa & Sariang ( pejabat Negara yg diadaptasikan ke struktur kerajaan)
Karena bagian yang tidak terpisahkan dengan kerajaan turikale maros.

Adapun agenda susunan acara penobatan hari ini Karaeng Turikale di Maros sebagai berikut :

  • Kamis, 5 September 2019, Pukul 07:00 – 07:29 Wita. Prosesi Cemme Majeng mandi dengan air 3 sumur dilakukan oleh Ketua Dewan Adat Turikale diiringi gendang Kalompoang.
  • Pukul 07:30 – 07:59 Wita prosesi _Ilise’ Sumange’na Turikale didoakan kemuliaan oleh Ketua Dewan Adat Turikale/Petta Imang Turikale.
  • Pukul 08:00 – 08:44 Wita prosesi Makkatenning Ade’ Loppona Turikale  menuju Masjid Urwatul Wutsqa untuk shalat sunnah.
  • Pukul 08:45 – 09:14 Wita menuju Gedung Serbaguna diiringi Pasukan Berkuda.
  • Pukul 09:15 – 09:44 Wita prosesi Penobatan Karaeng Turikale dimulai dengan A’ngaru’, Pasitekkereng Lawolo, Ripasessu ri Menrawe, dilantunkan sureq Lawolo/syair Lawolo sambil riompori benno’ ulaweng.

Kemudian prosesi Ripabbisa Aje, Ripallejja Tana Menroja, Ripatuddu’ Umpa Sikati, Ripallejja lebba Janna, Ripatudang ri Lamming Ulaweng. Lalu prosesi penggantian Sigara’ ke Songkok Recca Ulaweng dan Ripakkuru’ Sumange’.

  • Pukul 09:45 – 09:59 Wita Persiapan Seremonial Pasca Penobatan.
  • Pukul 10:00 – 10:10 Wita Pembukaan oleh MC.
  • Pukul 10:11 – 10:15 Wita Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
  • Pukul 10:16 – 10:20 Wita Pembacaan Ayat Suci Al Quran.
  • Pukul 10:21 – 10:30 Wita Pembacaan Doa.
  • Pukul 10:31 – 10:45 Wita Pembacaan Sejarah Singkat Kerajaan Turikale.
  • Pukul 10:46 – 11:30 Wita Sambutan-sambutan (Ketua Dewan Adat Kekaraengan Turikale, YM Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Bupati Maros, Gubernur Sulawesi Selatan).
  • Pukul 11:31 – 12:30 Wita Ramah Tamah dan Kesenian.
  • Laporan : Amran Allobaji, SH, MH Karaeng Tetta Sau (Ketua Dewan Pembina Dewan Adat Karaeng Loe Ri Bira)