Merasa Terancam, Wartawan Polisikan Kades, APDESI Angkat Bicara

Bone-Ketua Apdesi Kabupaten Bone angkat bicara terkait adanya laporan ke polres Bone oleh AH wartawan Biro Media Target News, perihal ancaman via telpon dari AR Kades Abbumpungeng Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (4/8/19).

Saat dikonfirmasi secara terpisah keduanya masing masing mempertahankan pendapatnya, dikatakan AH, Saya laporkan oknum kades ini karena saya merasa terancam dan kaget saat dia telpon dan menanyakan alamat rumah dan katanya akan bawa massa kerumah, jelasnya.

hal ini yang dibesar-besarkan kata Kades Abbumpungeng, AR, karena kami dan pelapor sudah saling mengenal dan beberapa kali ketemu.

Lanjut AR, dirinya tak merasa melakukan pengancaman kecuali reaksi spontan dirinya yang tak sanggup memenuhi permintaan sejumlah uang dari seorang oknum wartawan yang sempat menghubungi lewat ponselnya.

“Selama ini saya sudah menjaga hubungan baik dengan teman-teman media juga Lsm mereka semua adalah teman baik saya tapi untuk menyanggupi permintaan sejumlah dana yang dia minta saya terus terang katakan tidak sanggup, justru saya lah diancam, karena permintaan nominal sejumlah uang itu disampaikan kepada saya dengan tuntutan akan dimediakan bila tidak dipenuhi” jelas AR.

Saat di hubungi via telpon kenapa dilaporkan ke polisi, mungkin AH tak terima karena saya sempat menanyakan alamat rumahnya yang bersangkutan sehingga hal itulah yang dianggap sebagai sebuah ancaman itu hanya dimulut saja karena emosi spontan, tambah AR

Ketua APDESI Bone Andi Mappakaya Amier mengatakan, kejadian ini hanya masalah mis komunikasi saja, karena teman media dan LSM adalah patner kami, semoga masalah ini segera berakhir dengan damai.

Lanjutnya media dan Lsm mitra kami karena media yang menyampaikan Segala bentuk pembangunan didesa dan Lsm sebagai media kontrol yang setiap saat memberi support dan motivasi.

Irham Salah satu Aktivis Lsm Bone mengharapkan segera memediasi keduanya agar masalah ini jangan berlanjut karena wajar wajar saja terjadi Miskomunikasi karena tuntutan pekerjaan ungkapnya. (Irwan N Raju)